Monday, July 29, 2013

Pengendalian Hama dan Patogen pada Tanaman Kopi

Secara garis besar penurunan produktivitas kopi ditentukan oleh berbagai faktor, di antaranya oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Terdapat tiga jenis OPT utama yang menyerang tanaman kopi yaitu hama (Hama Penggerek Buah Kopi atau PBKO), nematoda parasit (Pratylenchus coffeae), dan penyakit (Penyakit Karat Daun Kopi). Pengendalian hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu aspek dalam teknis budidaya tanaman kopi yang menentukan keberhasilan pertanaman dan hasil optimal pada tanaman kopi.

Sunday, July 28, 2013

Panen dan Pascapanen Tanaman Kina

Panen kina merupakan kegiatan akhir dari teknis budidaya tanaman kina yang juga menentukan keberhasilan suatu rangakaian agribisnis tanaman kina. Pemanenan yang baik yang meliputi waktu dan cara panen akan menentukan kualitas hasil kina. Pengolahan pasca panen tanaman kina juga akan membantu menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas kina yang dihasilkan. 

Pembibitan Tanaman Kina

Pembibitan pada tanaman perkebunan merupakan salah satu aspek paling penting dalam menunjang keberhasilan suatu perkebunan. Proses meunggu pada kebanyakan tanaman perkebunan membuat perencanaan agribisnis untuk perkebunan tanaman tahunan harus lebih banyak diperhatikan. Salah satunya adalah pembibitan. Pembibitan kina merupakan suatu aspek dalam budiaya tanaman kina untuk mendapatkan bahan tanam yang nantinya dapat memberikan hasil tanaman yang optimal. Pada kebun produksi, kina diperbanyak dengan cara vegetatif. Penyediaan bahan tanaman dilaksanakan dengan semai sambung, stek sambung, semai ledger, dan stek ledger. Di Indonesia penyiapan dilakukan dengan cara stek sambung.

Teknis Budidaya Tanaman Kina

Pembibitan merupakan suatu usaha untuk mendapatkan bahan tanam yang sesuai untuk keperluan tujauan penanaman. Pada umumnya, perbanyakan tanaman kina dilaksanakan secara vegetatiif dengan stek batang atau juga sambung pucuk. 

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pala

Hama dan pathogen merupakan salah satu “musuh” bagi petani dan juga tanaman budiaya. Bagi tanaman, hama dan pathogen dapat merusak berbagai organ tanaman yang mampu membuat tanaman tidak mampu melaksanakan metabolisme secara baik. Bagi petani, hama dan pathogen menyebabkan berkurangnya hasil baik dari segi kualitatif ataupun dari segi kuantitatif. Pengendalian hama dan pathogen pada tanaman pala merupakan salah satu teknis budidaya tanaman pala yang dapat meminimalkan kerugian akibat adanya organisme pengganggu tanaman. Berikut adalah berbagai jenis organisme pengganggu tanaman pala beserta gejala dan pengendalian tanamannya. 

Teknis Budiaya Tanaman Pala

Teknis budiaya tanaman merupakan suatu proses penyesuaian kondisi lingkungan agar sesuai dengan syarat tumbuh dan kebutuhan tanaman sehingga nantinya tanaman dapat tumbuh, berkembang, dan memberikan hasil yang optimal. Berikut adalah beberapa aspek budiaya tanaman pala yang harus diperhatikan agar nantinya pala yang dihasilkan mampu memberikan hasil yang optimal baik dari segi kualitas ataupun kuantitasnya. 

Thursday, July 25, 2013

Panen dan Pasca Panen Tanaman Kopi

A. Panen
Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara memetik buah yang telah masak pada tanaman kopi adalah berusia mulai sekitar 2,5 – 3 tahun. Buah matang ditandai oleh perubahan warna kulit buah. Kulit buah berwarna hijau tua adalah buah masih muda, berwarna kuning adalah setengah masak dan jika berwarna merah maka buah kopi sudah masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe) (Starfarm, 2010).

Sunday, July 21, 2013

Persiapan Lahan untuk Pertanaman Kopi

Kegagalan penanaman kopi dapat disebabkan banyak faktor. Selain karena bibit yang kurang baik, persiapan lahan yang kurang memenuhi syarat sering menjadi faktor utama kegagalan tersebut. Kegiatan persiapan lahan untuk penanaman kopi Arabika pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan persiapan lahan untuk kopi Robusta. Persiapan lahan merupakan salah satu teknis budidaya tanaman kopi yang menetukan keberhasilan pertanaman kopi.

Wednesday, July 17, 2013

Pengendalian Hama dan Patogen Tanaman Cengkeh

Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cengkeh, bahkan pada serangan berat dapat menyebabkan kematian. Pengendalian hama dan pathogen tanaman cengkeh merupakan salah satu aspek budidaya tanaman cengkeh yang paling penting. Hal ini berkaitan dengan pencegahan berkurangnya hasil cengkeh, baik secara kualitatif ataupun kuantitatif tanaman cengkeh.

1. Hama-hama tanaman cengkeh yang terpenting adalah:

a. Penggerek batang (Nothopeus hemipterus, Oliu, dan Nothopeus fasciatipennis).
Menyerang batang tanaman bagian bawah yang telah berumur 4 – 8 tahun. Tanda-tanda yang nampak adalah adanya lubang gerekan yang mengeluarkan air kotoran dari kayu gerekan. Penggerek merupakan ulat (larva) dari Nothopeus fasciatipennis yang meletakkan telurnya pada batang dekat permukaan tanah. Ketika telurnya menetas, larvanya menggerek kulit sampai ke batang kayu.

Cara pemberantasannya antara lain: (i) membersihkan telur-telurnya, (ii) menutup lubang-lubangnya dengan rapat, dan (iii) lubang-lubang yang terbentuk dapat ditutup dengan kapas yang telah diberi insektisida untuk mematikan larva-larvanya.

b. Kutu Daun
Terdapat pada tanaman yang masih muda, terutama pada pucuk tanaman. Melekat pada tangkai daun dan ranting-ranting muda serta menghisap cairan tanaman, sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman. Kutu-kutu tersebut menyebabkan timbulnya penyakit jelaga, yaitu daun tampak seperti ada lapisan hitam yang mengganggu terjadinya proses asimilasi daun, hingga menyebabkan adanya mati ranting. Kutu-kutu ini ditularkan oleh bermacam-macam semut yang menyukai cairan manis yang dihasilkan kutu tersebut.

Cara pemberantasannya antara lain: (i) disemprot dengan endrin 1% atau dengan medol 0,5%, dan (ii) memberantas semut-semut, karena menganggu saat dilakukan pemungutan hasil.

Saturday, July 13, 2013

Pemangkasan Pada Tanaman Kopi

Manfaat dan fungsi pemangkasan umumnya adalah agar pohon tetap rendah sehingga mudah perawatannya, membentuk cabang-cabang produksi yang baru, mempermudah masuknya cahaya dan mempermudah pengendalian hama dan penyakit. Pangkasan juga dapat dilakukan selama panen sambil menghilangkan cabang-cabang yang tidak produktif, cabang liar maupun yang sudah tua. Cabang yang kurang produktif dipangkas agar unsur hara yang diberikan dapat tersalur kepada batang-batang yang lebih produktif. Secara morfologi buah kopi akan muncul pada percabangan, oleh karena itu perlu diperoleh cabang yang banyak. Pangkasan dilakukan bukan hanya untuk menghasilkan cabang-cabang saja, (pertumbuhan vegetatif) tetapi juga banyak menghasilkan buah.

Tuesday, July 9, 2013

Teknis Budidaya Tanaman Kopi

A. Persiapan Bahan Tanam
Cara perbanyakan kopi robusta dan kopi arabika berbeda, sehingga penggunaan bahan tanam kopi robusta pun berbeda dengan kopi arabika. Kopi robusta diperbanyak secara vegetatif, sehingga bahan tanaman yang digunakan berupa klon. Sedangkan kopi arabika biasanya diperbanyak dengan benih sehingga bahan tanam anjurannya berupa varietas.

Friday, July 5, 2013

Pemilihan Bibit Kelapa

Pemilihan bibit merupakan salah satu modal utama dalam pelaksanaan teknis budidaya tanaman kelapa. Kalap yang merupakan tanaman tahunan yang baru bias menghasilkan setelah berumur kurang lebih 5 tahun harus dibuat rencana yang matang terkait sumber bahan tanam agar nantinya tidak membawa kerugian baik materiil ataupun juga masalah waktu. Kesalahan dalam pemilihan bibit membuat tanaman tidak dapat berproduksi secara optimal walaupun sudah diperlakukan dengan standar operasional teknis budidaya yang tepat. Begitu pula jika pemilihan bibit yang baik, ketika tidak dikombinasikan dengan teknis budidaya yang tepat, maka hasilnya juga tidak akan optimal. Pemilihan bibit harus dikombinasikan dengan teknis budidaya yang tepat agar tanaman kelapa yang dibudiayakan mampu memberikan hasil optimal. Pemilihan bibit meliputi sumber bibit dan juga kriteria buah yang dijadikan bibit.

Monday, July 1, 2013

Teknis Budiaya Tanaman Kelapa

Teknis budiaya tanaman merupakan salah satu rangkaian proses agribisnis suatu perkebunan termasuk perkebunan dan penanaman kelapa. Pada dasarnya, teknis budidaya mengkombinasikan antara sifat morfofisiologis yang berada pada tanaman dengan factor lingkungan sehingga tanaman dapat tumbuh dan mampu menghasilkan secara optimal. Berikut adalah teknis budidaya tanaman kelapa: