Thursday, October 24, 2013

Perubahan pada Tanaman Liar Selama Domestikasi

klobot jagung merugikan untuk jagung liar

Selama masa peralihan dari zaman berburu dan meramu menjadi hidup menetap dan membudidayakan beberapa tanaman, manusia melakukan domestikasi terhadap benyak jenis tumbuhan liar. Selama domestikasi, tanaman mengalami perubahan-perubahan sehingga akhirnya diperoleh suatu tanaman yang paling banyak memeberikan hasil dan berguna bagi manusia. Karakter pada tumbuhan liar menjadi sangat berbeda dengan karakter tanaman yang telah dibudidayakan walaupun masih dalam satu kerabat. Perubahan-perubahan karakter yang terjadi selama domestikasi adalah:

a. Gigantisme
Tanaman yang didomestikasi biasanya memiliki ukuran yang lebih besar daripada kerabat liarnya. Seleksi yang dilakukan manusia umumnya berusaha memaksimalkan ukuran bagian tanaman yang dapat dimakan. Gigantisme lebih sering disebabkan oleh poliploidi. Hal tersebut umum terjadi pada spesies yang didomestikasi seperti kentang dan ubi jalar.

b. Biji
Akibat campur tangan manusia, biji dari beberapa spesies menjadi lebih besar. Selain memiliki cadangan makanan yang lebih banyak, biji yang lebih besar juga akan berguna untuk bahan tanam selanjutnya. Biji yang besar akan menghasilkan anakan yang lebih besar, kekar, dan pertumbuhannya lebih cepat. Pada spesies liar, ukuran biji lebh kecil tetapi dalam jumlah yang sangat banyak. Jumlah yang sangat banyak menguntungkan untuk bertahan hidup pada spesies liar.

Perubahan lain adalah berkurangnya keterserakan biji dan menurun/menghilangnya dormansi pada biji. Keterserakan biji pada tumbuhan liar berguna untuk menyebarkan biji sehingga spesiesnya dapat berkembang dengan cepat, sementara untuk tanaman hasil domestikasi, keterserakan biji akan merugikan saat panen karena akan banyak hasil panen yang hilang. Dormansi pada tumbuhan liar juga berguna untuk menahan diri agar tidak berkecambah sampai lingkungan memnuhi syarat untuk pertumbuhannya. 

c. Tanggapan terhadap suhu dan fotoperiod
Spesies liar mampu mempertahan kan keberadaannya karena dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhnya. Tanaman yang tidaka dapat menyesuaikan diri dengan kondisi iklim dan panjang hari akan mengalami kepunahan. Domestikasi tanaman memerlukan penyesuaian atau modifikasi-modifikasi baik lingkungan ataupun tanamannya agar kedunaya saling saling mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

d. Perubahan morfologi
Selain ukuran yang berubah, bentuk tanaman juga berubah selama domestikasi. Manusia umumnya memilih benruk tanaman yang dapat meningkatkan produktivitasnya disamping kegunaan tanaman itu sendiri. Satu spesies tanaman dapat memiliki bentuk yang sangat nyata perbdaannya. Contohnya adalah tanaman kubis, Brassica oleracea. Melalui perubahan alami dan campur tangan manusia, kale, kolrabi, kubis, ubis bunga, brokoli, dan Brussels sprout masing-masing memiliki morfologi yang berbeda. Perubahan bentuk lain dibuat untuk memenuhi kegunaan dan kesukaan yang spesifik, seperti bawang Bombay bulat atau gepeng, melon bundar atau oblong, dan buncis bulat ramping atau pipih. 

e. Menurunnya kemapuan untuk bertahan hidup
Berkurangnya jumlah biji, ketidakserakan biji, hilangnya dormansi, dan impermeabilitas kulit biji berperan besar dalam menurunnya kemampuan tanaman untuk bertahan hidup. Seleksi untuk emnghilangkan bagian tumbuhan yang tidak disukai manusia, seperti duri, racun, dan rasa pahit juga menurunkan kemampuan hidup tumbuhan. Hasil domestikasi jagung menjadi bentuk yang sekarang ini juga tidak sesuai untuk tumbuh dan berkembang di alam liar. Kelobot jagung yang membungkus seluruh biji jagung menghalangi biji tersebar dan berkecambah. Tanpa adanya campur tangan manusia, perbanyakan tanaman jagung akan terhenti. 


Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 1: Prinsip, produksi, dan gizi. Penerbit ITB Bandung, Bandung.

No comments:

Post a Comment