Tuesday, October 15, 2013

PUPUK KALIUM MAGNESIUM SULFAT

pupuk kalium magnesium sulfat
Unsur K merupakan unsur hara makro kedua setelah N yang paling banyak diserap tanaman, tetapi untuk tembakau, jerami padi, dan jagung, buah apel, jeruk dan tomat, umbi lobak dan kentang, serta batang tebu merupakan unsur hara terbanyak (Hanafiah, 2009). Kalium diperlukan tanaman untuk berbagai fungsi fisiologis, termasuk di dalamnya adalah metabolism karbohidrat, aktiavitas enzim, regulasi osmotic, efisiensi penggunaan air, serapan nitrogen, sintesis protein, dan translokasi asimilat. Kalium juga mempunyai peranan dalam meningkatkan ketahanan terhadap penyakit tanaman tertentu dan perbaikan kualitas hasil tanaman (Gunadi, 2009). Kekurangan unsur K menyebabkan terhambatnya proses fotosintesis dan jumlah tangkai bunga menurun juga menyebabkan kerontokan (Yulianti dan Nisa, 2009).

Salah satu pupuk yang menyediakan unsur K adalah kalium magnesium sulfat (K2SO4.MgSO4). Kalium magnesium sulfat merupakan pupuk penyedia unsur K yang tidak hanya mengandung K, melainkan juga mengandung magnesium dan sulfat. Kalium magnesium sulfat mengandung K2O sebesar 20-30 % dan MgSO4 sebanyak 20 %. Secara fisik, kalsium magnesium sulfat berbentuk bubuk putih dan juga ada yang kristal pink. Berdasarkan keasaman, kalium magnesium sulfat merupakan pupuk netral dan memiliki pH 7 pada larutan 5 %. 

Salah satu perbedaan kalium magnesium sulfat dengan pupuk K yang lain adalah adanya kandungan Mg dan S. Bagi tanaman Mg memiliki beberapa fungsi. Magnesium merupakan komponen utama pada klorofil yang merupakan penanggung jawab berlangsungnya proses fotosintesis. Dengan adanya Mg dan K yang berimbang pada pupuk kalium magnesium sulfat, tanaman akan lebih tahan terhadap dingin, panas, dan serangan hama dan patogen. Sulfur membantu membentuk protein dan menjadi komponen utama pada bagian tanaman tertentu. Sulfur membentuk “warna hijau dan berdaun” seperti bayam, memberi aroma pada bawang dan asparagus, serta memberi unsur berpati pada gandum.


Kalium, magnesium, dan sulfat secara terus menerus hilang dari tanah karena hilang bersamaan dengan dipanennya organ-organ tanaman untuk keperluan manusia. Untuk Mg dan S, seringkali kehilangannya tidak dapat digantikan oleh pupuk-pupuk yang banyak digunakan saat ini.


Beberapa hal mengapa pupuk kalium magnesium sulfat (K2SO4.MgSO4) digunakan adalah

1. Mengurangi pelindian. Kalium magnesium sulfat 100% larut di dalam air. Pupuk ini larut secara pelan-pelan sehingga tidak mudah terlindi dengan cepat oleh keberadaan air.

2. Bebas garam Cl. Kalium magnesium sulfat hanya mengandung 3 % Cl. Keberadaan Cl dapat memberikan efek terbakar pada beberapa sauran yang sensitif terhadap adanya garam Cl.

3. Menyediakan nutrisi yang berimbang. Dengan danya K, Mg, dan S yang seimbang dan proporsional, kalium magnesium sulfat sangat baik untuk berbagai tanaman budidaya.

4. Tidak merubah pH. Kalium magnesium sulfat memiliki sifat keasaman yang netral sehingga tidak merubah pH ketika ditambahkan ke tanah. 

Daftar Pustaka
Anonim. 2009. MSDS-Potassium Magnesium Sulfate. Pestell, USA.

Anonim. 2012. Potassium Magnesium Sulfate. Richfield, Utah

Gunadi, N. 2009. Kalium sulfat dan kalium klorida sebagai sumber pupuk kalium pada tanaman bawang merah. Jurnal Hortikultura 19:174-185.

Hanafiah, K.A. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 

Yulianti, I.R. dan K. Nisa. 2009. Pembuatan pupuk kalium sulfat dari natrium sulfat dan kalium klorida dengan proses single stage. Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro.

No comments:

Post a Comment