Monday, February 24, 2014

Budidaya Tanaman Kubis

Kubis merupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Namun demikian, sampai saat ini, tingkat produksi tanaman kubis masih tergolong rendah, baik dari sisi kualitas ataupun kuantitas. Hal ini karena teknis budidaya yang selama dilakukan selama ini masih belum optimal disamping kondisi lingkungan yang semakin menurun baik yang disebabkan manusia atau juga secara alami. Teknik budidaya tanaman yang tepat diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman kubis.

Syarat tumbuh
Kubis merupakan tanaman yang banyak dibudayakan di daerah dataran tinggi dengan ketinggian minimal 800 mdpl. Suhu yang dikehendaki tanaman kubis untuk tumbuh, berkembang dan menghasilakan adalah 15-20C. Kubis dapat ditanam sepanjang tahun dan akan optimal pertumbuhannya ketika ditanam pada tanah yang gembur, bertekstur ringan, dan memiliki pH 6-6,5.

Persiapan lahan
Sebelum kubis ditanam, tanah diolah agar gembur dan dibuat bedengan sebagai media penanaman. Penggemburan tanah diakukan untuk memperbaiki aerasi dan sifat fisik tanah. Pupuk kandang sebesar 10 ton/ha ditambahkan untuk memperbaiki sifat tanah sekaligus memberikan hara kepada tanaman.

Sunday, February 23, 2014

Faktor yang Mempengaruhi Bukaan Stomata


Pada tanaman, stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran/difusi gas oksigen dengan karbondioksida dalam proses fotosintesis. Selain itu, stomata juga berfungsi untuk mengeluarkan uap air dalam proses transpirasi. Secara anatomi, stomata adalah bukaan yang berada diantara sel penjaga beserta sel penjaganya dan biasanya terdapat di bagian bawah permukaan daun (walaupun ada yang berada di atas atau bahkan di kedua permukaan daun). Membuka dan menutupnya stomata sangat berperan dalam proses fotosintesis, respirasi dan transpirasi yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhan tanaman. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi bukaan stomata. Pengetahuan akan faktor yang mempengaruhi bukaan stomata akan lebih memudahkan dalam proses manajemen tanaman (teknik budidaya) sehingga kemungkinan untuk mendapatkan hasil tanaman optimal dapat dicapai lebih mudah.

Secara umum, stomata tumbuhan membuka pada waktu pagi hari dan kemudian menutup pada sore harinya. Proses membukanya stomata memerlukan waktu sekitar 1 jam dan menutup secara berangsur-angsur sepanjang sore hari. Taraf minimum cahaya yang dapat menyebabkan stomata membuka adalah 1/1000 sampai 1/30 cahaya penuh, yang hanya dapat digunakan untuk fotosintesis neto. Tingkat cahaya yang lebih tinggi menyebabkan stomata membuka lebih lebar.

Thursday, February 20, 2014

Pemendekan Batang Jagung untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung

Pemendekan batang pada tanaman jagung akan membuat asimilat untuk pemanjangan batang digunakan untuk pembentukan dan pengisian biji. Peningkatan bobot hasil jagung diharapkan sebesar bobot pengurangan batang tanaman jagung. Menurut Salisbury dan Ross (1995), pada tanaman biji-bijian dengan pertumbuhan yang seragam, peningkatan hasil biji diperoleh pada kultivar kerdil atau semi kerdil yang mengalokasikan lebih banyak fotosintat ke biji daripada ke batang. Keuntungan lain adalah kultivar ini tidak mudah rebah dibanding kultivar yang tinggi terutama jika dipupuk banyak nitrogen.

Hasil penelitian Fischer dan Palmer (1996) menyatakan bahwa pengurangan kebutuhan asimilat oleh batang dan malai bunga jantan pada tanaman jagung yang lebih pendek telah meningkatkan bobot kering tongkol pada saat pembungaan. Untuk peningkatan 1 kg/ha tongkol pada saat pembungaan diperoleh peningkatan 34 kg/ha hasil biji akhir. Penelitian Indradewa, Kastono dan Soraya (2005) menunjukkan bahwa pemendekan batang dapat meningkatkan bobot biji akhir. Namun demikian, jumlah peningkatan ini tidak sebesar yang dilakukan Fischer dan Palmer. 

Saturday, February 15, 2014

Fungsi dan Anatomi Stomata

Pada tanaman, stomata memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran gas dari dalam tanaman ke lingkungannya. Proses pertukaran gas ini berlangsung secara difusi dan terjadi ketika melaksanakan proses fotosintesis yaitu ketika pertukaran antara karbondioksida dengan oksigen. Selain, sebagai tempat terjadinya difusi gas, stomata juga berfungsi untuk melepaskan air dari dalam tanaman melalui mekanisme transpirasi.

Bagi sebagian ahli, stomata hanya merupakan bukaan yang berada diantara sel penjaga. Namun, bagi sebagian yang lain, stomata merupakan bukaan beserta sel penjaga yang berada di samping-sampingnya. Di samping setiap sel penjaga, terdapat beberapa sel epidermis yang terkadang beruah bentuk menjadi sel pelengkap atau pendukung. 

Ketika terjadi proses transpirasi, air menguap dari sel parenkhim palisade dan parenkhim palisade ke ruang interseluler. Kedua jenis sel parenkhim ini kemudian disebut sebagai sebagai sel-sel mesofil. Rongga udara yang relatif luas di bawah posisi stomata disebut sebagai rongga substomatal.

Friday, February 14, 2014

Jambu Bol Simojang

Jambu bol simojang merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari kawasan Indo-Cina, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Di Indonesia, jambu bol simojang terkonsentrasi di Pulau Jawa. Namun demikian, ada pula yang yang berada di luar pulau Jawa. Nama daerah untuk jambu bol simojang adalah jambu ripu (Aceh), dharsana (Madura), jambu bol (Sunda, Batak, Lampung), myambu bol (Bali), jambu bo (Minangkabau), jambu boa (Jambi).

Jambu bol simojang merupakan tanaman tahunan yang dapat berprodksi hingga puluhan tahun. Dua jenis yang paling banyak dibudidayakan adalah jambu bol merah cianjur dengan potensi produksi 80-100 kg/musim/pohon dan jambu bol putih Congkili dengan potensi hasil 1125-1250 kg/musim/pohon. Simojang merukaan varietas baru yang berumur genjah dan dapat dipanen hingga 3 kali setahun. Luas penanaman jambu bol simojang sulit diprediksi karena selama ini belum ada perkebunan khusus jambu bol simojang. Jambu bol simojang banyak dibudidayakan dalam skala pekarangan. Bebeapa daerah yang banyak menghasilkan jambu bol simojang adalah lebak, bogor, cianjur, purworejo, boyolali, malang, pamekasan, dan banyuwangi.