Thursday, January 8, 2015

Potensi Pemanfaatan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

Jarak pagar merupakan tanaman yang sudah lama dikembangkan di Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang, masyarakat Indonesia sudah dipaksa menanam jarak untuk keperluan industri dan kekuatan militer jepang. Saat ini, tanaman jarak pagar mulai dikembangkan dan dibudidayakan lagi karena memiliki beragam fungsi dan manfaat. Banyak dilakukan penelitian terkait manfaat dan teknologi budidaya jarak pagar sehingga potensi dan pengembangan jarak pagar dapat memberikan manfaat dan hasil yang optimal

1. Sebagai bahan bakar alternatif
Biji jarak pagar mengandung rendemen minyak nabati 35-45%. Minyak dari biji jarak pagar dihasilkan dari daging buah 75% dan kulit sebesar 25%. Minyak jarak pagar mengandung trigliserida sebesar 94% dengan berat molekul asam lemak tinggi. Sebagai bahan bakar alternatif, minyak jarak pagar dapat langsung digunakan sebagai bahan pengganti minyak tanah dan ketika diolah dapat digunakan untuk pengganti solar (biodisel). Selain dari minyak yang dihasilkan, fungsi sebagai bahan bakar alternative dari jarak pagar juga berasal dari limbah padat hasil eksraksi minyak.

Minyak mentah jarak pagar dapat langsung digunakan sebagai pengganti atau dicampur dengan minyak tanah untuk menghasilkan api. Pencampuran minyak tanah dengan minyak jarak pagar 10% tidak memerlukan modifikasi pada kompor konvensional yang telah ada. Minyak jarak pagar dapat digunakan pada kompor minyak, lampu petromaks, dan lampu tempel dengan campuran minyak tanah 80-90%.

Minyak jarak yang diesterifikasi dengan mengunakan metanol dapat digunakan sebagai bahan pengganti solar (biodisel). Biodisel hasil pengolahan minyak jarak pagar memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan solar. Biodisel memiliki nilai setana yang lebih tinggi sehingga pembakaran lebih sempurna. Selain itu, biodisel lebih ramah lingkungan dan dapat terurai lebih cepat yaitu hanya sekitar 21 hari.

Limbah padat sisa ekstraksi minyak (bungkil) dapat digunakna sebagai bahan biobriket pengganti batu bara. Bungkil dicampur dengan arang sekam kemudian dipadatkan sehingga memiliki struktur yang kompak. Briket yang baik akan mudah menyala, memiliki nilai kalor tinggi, dan tidak menghasilkan banyak asap.

2. Sebagai sumber makanan ternak dan pupuk organik

Bungkil jarak pagar merupakan bahan organik yang banyak mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk organic dari bahan bungkil jarak pagar ditambah dolomit terlebih dahulu untuk mengingkatkan pH pupuk organik. Kandungan hara pupuk organic dari bungkil jarak pagar diperkaya dengan menambahkan cacahan batang dan batang hasil pemangkasan tanaman. Pupuk organic dari bungkil jarak pagar memiliki kualitas yang hampir sama dengan pupuk kandang sapi dan pupuk kandang ayam.

Daun jarak pagar dapat digunakan sebagai pakan ulat sutera. Penggunaan daun jarak pagar untuk keperluan pakan ternak hewan yang lain perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam. Penelitian tentang bungkil jarak pagar sebagai ransum untuk pakan ternak tinggi gizi saat ini masih menjadi fokus penelitian.

3. Sebagai pengendali erosi dan koservasi lahan

Jarak pagar dapat tumbuh degnan baik di lahan-lahan kering dan miskin unsur hara. Penanaman jarak pagar di lahan-lahan kering dan miring dapat mencegah teradinya erosi di samping dapat memberi masukan bahan organic di tanah/ lahan-lahan marginal. Selain di daerah kering dan miring, jarak pagar dapat pula digunakan untuk merklamasi lahan-lahan bekas pertambangan timah. Hal ini karena jarak pagar mampu menyerap logam-logam berat di tanah sisa pertambangan.

Selain sebagai bahan bakar alternatif, bahan pakan ternak dan kompos, dan pengendali erosi, tanaman jarak pagar juga dapat digunakan sebagai sekat bakar, dan penyimpan karbon.

Pustaka:
Santoso, B.S. dan Nurrachman. Potensi jarak pagar sebagai komponen agroforestry dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Prosiding Seminar Nasional Agroforestri II: 234-245. 

No comments:

Post a Comment