Monday, February 20, 2017

Pemeliharaan Tanaman Bawang Merah

Pemeliharaan tanaman adalah pengkondisian tanaman dan lingkungan agar tanaman dapat tumbuh dan bekembang dengan optimal tanpa menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Pemeliharaan tanaman bawang merah meliputi pengairan, pengendalian gulma, dan pengendalian hama dan penyakit. 
pemeliharaan tanaman bawang dengan penyiraman menggunakan ember air
Bawang merupakan tanaman yang sensitif terhadap keberadaan air. Terlalu banyak air menyebabkan umbi tidak berkembang dan memacu serangan penyakit sementara kekurangan air menyebabkan tanaman tidak dapat berkembang dengan optimal. Pengairan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan air. Setiap jenis tanah membutuhkan teknik pengairan yang berbeda-beda 

  1. Tanah debu berpasir pengairan dilakukan dengan cara dileb (digenangi hingga permukaan air sama dengan permukaan bedengan selama 30 menit), selanjutnya air segera dibuang dari lahan pertanaman bawang. 
  2. Tanah lempung berpasir pengairan dilakukan dengan penyiraman menggunakan ember siram. 
Pada saat pertumbuhan awal, penyiraman setiap dua kali dalam sehari dan dilakukan setiap hari. Pada saat umur 6-25 hst penyiraman dilakukan setiap hari sekali pada pagi hari untuk merangsang pertumbuhan daun dan umbi. Setelah berumur 25 hari, penyiraman dilakukan setiap hari pada siang hari untuk merangsang perkembangan umbi dan mempercepat panen. 

Pengendalian Gulma 
Pengendalain gulma dilakukan secara manual dengan mencabut rumput di areal pertanaman bawang. Pencabutan rumput harus dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalisir kerusakan akardan calon umbi. Bersamaan dengan pengendalian gulma juga dilakukan pembenahan dan peninggian bedengan. 

Hama dan patogen tidakuntukdimusnahkan tetapi cukup dikendalian. Secara umum, pengendalian dapat dilakukan dengan cara fisik, mekanik, kimiawi, biologi, ataupun juga kombinasi dari beragam teknik yang ada. 

Keputusan teknik pengendalian diambil setelahdilakukanpengamatan OPT. Pengamatan dilakukan rutin dengan interval 3 hari sekali. Pengamatan dilakukan secara acak sistematis dengan mengambil beberapa tanaman contoh/sampel. Umumnya, dalam 1 hektar diambil 50 tanaman sampel. 

Refferensi: 
Mudatsir., Sutomo, Hadi. 2016. Buku Praktis Budidaya Bawang Merah. Dewan Bawang Nasional dan Pusat Pelatihan Bawang Merah “Mekar Jaya”, Brebes.

No comments:

Post a Comment