Tuesday, September 9, 2025

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Tanaman Kubis

Tanaman kubis (Brassica oleracea var. Capitata L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah sub tropis dan kini mulai banyak dibudidayakan dan dikembangkan di daerah tropis termasuk Indonesia. Di Indonesia, pada awalnya tanaman kubis hanya dibudidayakan di dataran tinggi yang memiliki iklim mendekati daerah asalnya di wilayah sub tropis. Seiring perkembangan teknologi dan pengembangan varietas, kubis mulai banyak dibudidayakan di dataran rendah.
organisme pengganggu tanaman kubis
sumber gambar:
https://asset.kompas.com/crops/UzeRQrH6pn9sB8uEfXlDPn0gyEo=/0x107:1280x960/1200x800/data/photo/2021/09/27/615150cfa4bd3.jpg

Dengan kandungan utama vitamin A dan C serta karakteristik yang cocok sebagai bahan pangan, kubis menjadi salah satu komoditas sayuran penting yang memberikan nilai ekonomi bagi petani. Manfaat ekonomi merupakan salah satu alasan kubis di Indonesia tetap dibudidayakan walaupun produktivitasnya masih lebih rendah dibandingkan di negara-negara sub tropis.

Keberadaan dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah salah satu kendala yang harus dihadapi dalam praktik budidaya dan pengembangan komoditas kubis. Pemusnahan organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan hanya menggunaka bahan kimia adalah pradigma lama yang sudah semestinya ditinggalkan karena berdampak buruk pada ekosistem. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah pradigma baru yang harus dipraktikkan guna optimasi hasil tanpa merusak lingkungan.

Pengenalan organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah hal mutlak pertama yang harus diketahui dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman. Dalam pengenalan organisme pengganggu tanaman, didapatkan informasi tentang karakteristik OPT sehingga penanganan akan tepat sasaran tanpa menimbulkan dampak kerusakan lingkungan yang berarti.

Berikut merupakan organisme pengganggu tanaman yang penting pada praktik budidaya tanaman kubis.

1. Gulma
Secara umum, gulma yang sering tumbuh dan berkembang di area pertanaman kubis adalah gulma dari golongan tekian dan gulma berdaun lebar. Beberapa gulma dari golongan daun lebar diantaranya adalah babadotan, jukut saminggu, dan jukut haseum. Beberapa gulma dari golongan tekian adalah rumput teki, babawangan, dan jukut jampang. Selain kedua golongan tersebut, terkadang juga terdapat jenis gulma lain seperti rumput dompet gembala dan rumput selada pahit berbulu.

2. Hama
Hama utama pada budidaya tanaman kubis adalah ulat tanah, ulat daun kubis, dan ulat krop kubis.

3. Penyakit
Penyakit utama tanaman kubis adalah penyakit tepung berbulu, penyakit akar pekuk (akar gada), dan busuk basah.

Selain hama dan penyakit utama, terdapat pula hama dan penyakit kedua. Yang termasuk ke dalam golongan hama dan penyakit kedua diantaranya adalah ulat krop bergaris dan busuk hitam.

No comments:

Post a Comment