Tuesday, November 15, 2016

Pengenalan dan Pengendalian Ulat Bawang (Spodoptera sp) yang Ramah Lingkungan

Ulat berasal dari ngengat yang berwarna kelabu dengan sayap depan berbintik kuning. Ngengat betina mampu menghasilkan 50-1000 butir telur setiap siklus hidupnya. Telur diletakkan secara berkelompok di bagian daun bawang. Ulat berbentuk bulat panjang, berwarna hijau atau coklat dengan kepala berwarna kuning. Ulat hanya mampu bertahan hidup selama 10 hari. Kepompong berwarna coklat terang, berada di permukaan tanah, dan bertahan hidup 6-7 hari. Pada suhu 30-33 C, siklus hidup ulat bawang adalah 15-17 hari.

Gejala Serangan
Terdapat bercak putih transparan pada daun akibat daging daun yang dimakan oleh ulat sehingga hanya tersisa epidermis bagian luar. Serangan berat membuat daun terkulai, layu, putih kekuningan, dan menjadikan daun rebah.

Cara Pengendalian
Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas toleran seperti Kuning ataupun Bima. Sanitasi/pengenalian gulma di sekitar pertanaman bawang merah. Pengolahan tanah yang sempurna, pengairan, dan pengaturan jarak tanam. Pengumpulan telur dan ulat secara mekanik saat sanitasi gulma, kemudian memusnahakan telur dan ulat tersebut.

Pengendalian juga dapat dilakukan dengan memasang perangkap seperti perangkap feromon seks, kerodong/kelambu, dan pemasangan perangkap lampu neon. Secara biologi musuh alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan ulat bawang adalah NPV (nuclear-polyhedrosis virus), Apenteles sp., Trichogramma sp., Diadegma sp., dan Cotesia sp.

refferensi: Direktorat Perlindungan Hortkultura, Direktorat Jenderal Hortikultura. 2015. Pedoman Pengenalan dan Pengendalian OPT Tanaman Bawang Merah.

No comments:

Post a Comment