Monday, December 28, 2020

Penyakit Hawar Daun pada Tanaman Wortel

Penyakit ini pertama kali ditemukan di Jerman pada tahun 1955. Dan sejak saat itu, penyakit ini sering dijumpai pada pertanaman wortel khususnya daerah dengan iklim sedang. Ketika lingkungan menguntungkan untuk pertumbuhan patogen, serangan dapat menyebabkan kerusakan berat pada tanaman.

Gejala Penyakit
Gejala diawali dengan adanya bintik coklat kehitaman kemudian membentuk bercak bulat dengan pusat yang berwarna terang dikelilingi oleh tepi berwarna kuning. Selanjutnya bercak berkembang menjadi bentuk yang tidak beraturan dan bila jaringan mati akan berwarna hitam. Bisanya diawali dari pinggiran daun, layu, kering, kemudian mati.

Penyebab Penyakit

Hawar daun pada tanaman wortel disebabkan oleh jamur Alternaria dauci dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki konidia berbentuk seperti gada dengan ciri khas memiliki ekor dan kepala. Memiliki sekat melintang sampai 9, berwarna gelap, dengan ekor seperlima dari seluruh bagian tubuhnya. Konidia dihasilkan di atas konidiofora.

Thursday, December 24, 2020

Penyakit Busuk Umbi pada Tanaman Wortel

Busuk umbi pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1926 dan kemudian berkembang ke Israel, Kanada, dan mungkin pada setiap pertanaman wortel.

Gejala Penyakit
Pada umbi yang terserang terdapat bercak coklat, berlubang, atau sekadar cekung ke dalam. Pada permukaan jaringan terserang atau tanah di dekatnya, terdapat lapisan miselium yang berwarna pugih kecoklatan. Dalam perkembangan selanjutnya, bercak kelihatan lebih gelap, mengelilingi umbi dan menyebabkan busuk.

Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit ini adalah jamur Rhizoctonia solani dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki hifa yang berwarna putih kecoklatan, miselium bersekat panjang-panjang, lebar, dan bercabang membentuk siku-siku. Di lahan, terdapat perkembangan yang sempurna dari jamur ini. Tahapan ini terjadi pada kelembaban yang tinggi, terdapat pada permukaan umbi yang terserang atau berada di permukaan tanahdi sekitar umbi yang terserang.

Daur Hidup
Patogen dapat bertahan hidup di dalam tanah dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Ketika di dalam tanah terdapat pembusukan bahana organik, secara berangsur patogen dapat mempengaruhi pertumbuhan wortel. Jamur dapat tersebar melalui beberapa cara seperti perpindahan tanah dari daerah terinfeksi ke daerah baru, terbawa oleh alat pertanian. Spora yang telah tumbuh sempurna akan terbawa melalui perantara angin, percikan air hujan, ataupun oleh serangga.

Penyakit Akar Gada pada Tanaman Brokoli

Pengamatan ini ditemukan pada lahan ketika umur tanaman 5-8 minggu setelah tanam dengan intensitas serangan sekitar 5-10%.

Gejela Serangan
Gejala penyakit ini adalah tanaman menjadi layu ketika siang hari dan ketika tanaman dicabut, pada bagian akar akan membengkak. Tanaman juga akan menjadi kerdil. Pada suatu areal pertanaman yang luas, diperlukan pengetahuan dan keahlian khusus untuk membedakan tanaman yang terserang dengan tanaman yang tidak terserang. Musim penghujan dengan cuaca yang lembab menyebabkan penyakit dapat berkembang dengan pesat.

akar gada pada brokoli
Tanaman brokoli yang terserang penyakit akar gada tidak akan mati. Bahkan masih tetap dapat menghasilkan massa bunga. Tetapi bunga yang dihasilkan berukuran kecil, tidak dapat berkembang, dan produksi pun akan menurun.

Monday, December 21, 2020

Penyakit Bercak Daun pada Tanaman Brokoli

Berdasarkan pengamatan lapangan, penyakit bercak daun dapat menyerang daun brokoli dan menyebabkan kerusakan hingga sekitar 40%. Gejalanya, di lapangan adalah adanya garis-garis konsentris berwarna kehitaman atau coklat tua. Di bagian tengah bercak tampak adanya cincin sepusat, umumnya banyak ditemukan pada daun-daun yang telah tua. Patogen berkembang dengan pesat ketika kondisi cuaca mendukung antara lain saat musim penghujan dengan kelembaban yang tinggi.

Penyakit ini disebabkan oleh patogen jamur Alternaria brassicae.

Daur Penyakit
Spora jamur patogen ini dapat tersebar ke tempat lain melalui perantara angina tau aliran air. Apalagi ketika dilakukan pemangkasan tanaman paitan yang bertindak sebagai tanaman border (pembatas), maka spora jamur akan dengan lebih mudah dan leluasa untuk tersebar ke mana-mana.

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar:
https://www.klinikpertanianorganik.com/wp-content/uploads/2014/10/IMG-20141004-WA002.jpg

Penyakit Busuk Hitam pada Tanaman Brokoli

brokoli
Penyakit busuk hitam pada tanaman brokoli mulai ditemukan pada tanaman brokoli berumur 2 minggu setelah tanam sebanyak 4% dan akan terus meningkat apabila kondisi lingkungan menguntungkan untuk pertumbuhan patogen. Serangan busuk hitam pada tanaman brokoli dapat menyebabkan kerusakan hingga 15% pada umur dua bulan.

Gejala Penyakit
Pada daun yang telah tua, di bagian bawah tampak berwarna kuning kecoklatan yang mengering. Bila diperhatikan lebih lanjut, bentuknya menyerupai huruf “V”. Apabila bagian tersebut dipegang dengan tangan, maka tekstrunya akan terasa seperti kertas. Semakin lama, daun akan berguguran satu per satu. Jika dibiarkan lebih lanjut, akan berakibat pada masa bunga yang kurang layak untuk dipanen atau lebih parah, tidak bisa dipanen sama sekali (tidak menghasilkan).

Saturday, December 19, 2020

Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Sawi

tanaman sawi
Penyakit ini sama dengan yang menyerang tanaman kubis. Dan Pengamatan di lapangan, diperkirakan menyerang tanaman sawi sekitar 20%.

Gejala Penyakit
Gajala yang khas adalah matinya jaringan daun di tepi helaian dan menguning kemudian mati. Serangan dapat terjadi sejak tanman masih muda.

Penyebab Penyakit
Penyakit ini disebaban oleh Xanthomonas campestris pv. campestris sama seperti yang menyerang tanaman kubis

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar: https://s4.bukalapak.com/bukalapak-kontenz-production/content_attachments/54204/original/sawi.jpg

Friday, December 18, 2020

Penyakit Bercak Daun Alternaria pada Tanaman Sawi

Gejala Penyakit

Pada daun yang terserang terdapat bercak bundar, ekcil-kecil, berwarna kuning, dan dapat membesar membentuk lingkaran konsentris dengan pusat berwarna gelap. Bercak tersebut memiliki ukuran diameter berbeda. Antara 0,25-1 cm. Seringakali, dalam satu daun terdapat puluhan hingga ratusan bercak dan biasanya menyerang pada daun yang telah membuka. Dalam perkembangannya, bercak tersebut bergabung menjadi bercak yang lebih besar sehingga menyebabkan semua daun berwarna kuning kecoklatan kemudian kering dan pada akhirnya menjadi mati.

Penyebab Penyakit
Bercak daun Alternaria pada tanaman sawi disebabkan oleh jamur Alternaria brassicae dengan ciri-ciri morfologi sebagai berikut: konidia berbentuk seperti gada dengan ciri khas memiliki kepala dan ekor. Bersekat melintang sampai Sembilan dan membujur sampai tiga tetapi kadang tidak bersekat.

Umumnya bersifat soliter tetapi juga terkadang bergerombol. Miselium bersekat dan berwarna gelap, pada media PDA didpatkan biakan yang berwarna hitam.

Thursday, December 17, 2020

Penyakit Busuk Pangkal pada Tanaman Sawi

Penyakit ini menyerang berbagai spesies dari golongan Crucifera termasuk sawi. Walaupun tingkat serangan tidak separah pada tanaman kubis, namun penyakit ini dapat menyerang dengan intensitas mencapai 10%. Penyakit tersebut menyebar ke seluruh dunia dan menyerang sawi, tomat, lada, kentang, mentimun, dan kubis.

Gejala Penyakit
Pada pangkal daun yang terserang pertama-tama terjadi luka kecil, cekung, dan berwarna seperti karat kemudian di permukaan bercak terbentuk seperti cairan berwarna kekuningan dan menetes dari permukaan bercak. Bila pengendalian segera dilakukan, maka bercak akan mengering dan berwarna coklat. Dalam perkembangannya, bercak dapat meluas ke arah atas dan bawah sampai sawi menjadi busuk dan pangkalnya menjadi satuan masa yang berlumpur, berwarna coklat, kering, dan berwarna kehitaman.

Penyebab penyakiit busuk pangkal adalah Rhizoctonia solani.

Wednesday, December 16, 2020

Penyakit Bercak Daun pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)

penyakit bercak daun pada sawi
Bercak daun banyak dijumpai di negara sub tropis dan menyerang beberapa tanaman seperti kubis, sawi, dan blumkul. Penyakit ini menjadi penting ketika kondisi menguntungkan untuk pertumbuhan penyakit. Serangan peyakit ini pada bagian daun bawah bisa mencapai 10-25%.

Gejala Penyakit
Pada daun yang terserang, terdapat bercak berbentuk oval sampai bulat, berwarna putih kecoklatan, dan memiliki diameter sebesar 0,5-1,75 cm. Dapat menyerang daun yang belum membuka namun sering terjadi pada daun yang telah membuka. Dalam satu daun, dapat terdapat beberapa bercak yang pada gilirannya dapat menyatu dan membentuk bercak yang lebih besar, berbentuk tidak beraturan, dan memyebabkan daun menjadi lodoh. Jamur sering menyerang pembibitan. Pada pembibitan, dapat menyebabkan daun kehilangan kotiledon atau kelopak daun menjadi busuk. Serangan berat dapat menyebabkan kematian pada bibit.

Penyebab Penyakit
Bercak daun pada sawi disebabkan oleh jamur Cercosporella brassicae dengan ciri morofologi sebagai berikut: konidiofora hialin, ramping, dan membawa konidia tunggal pada ujungnya. Konidia hialin bersel banyak, ramping, berbentuk seperti tabung sampai bentuk memanjang lurus atau lengkung.

Monday, December 14, 2020

Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Kubis

kubis
Salah satu penyakit yang dijumpai pada budidaya tanaman kubis adalah penyakit hawar daun bakteri ditemukan di lahan pertanaman dan paling sering diumpai pada musim penghujan dengan tingkat serangan dalam areal pertanaman mencapai 50% dengan tingkat keparahan pertanaman sekitar 5%. Gejala yang khas dari penyakit ini adalah terjadinya nekrosis pada tepi-tepi daun, khususnya pada daun yang telah tua dengan bentuk tidak beraturan berwarna coklat kekuningan dan daun yang belum membuka pun juga dapat terinfeksi.

Hawar daun bakteri adalah salah satu penyakit penting pada tanaman kubis  

Penyebab Penyakit
Penyakit hawar daun bakteri disebabkan oleh Xanthomonas campestris.

Daur Penyakit
Belum benar-benar didapatkan informasi mengenai etiologi bagaimana penyakit ini menyerang dan bertahan dari musim ke musim tanaman kubis berikutnya.

Pengendalian
Salah satu pengendalian yang paling banyak dilalkukan adalah dengan menggunakan pestisida dalam pengendalian hama penyakitnya. Beberapa fungisida yang digunakan untuk tanaman kubis dan brokoli adalah daconil 75wp.

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRIz_i0edsyxuBikPswp2iuIIqrxnTy4kSHDA&usqp=CAU

Penyakit Busuk Lunak dan Busuk Hitam pada Tanaman Kubis

penyakit pada tanaman kubis
Gejala serangan busuk lunak baik ketika di lahan ataupun pasca panen adalah sama. Pada awalnya hanya terdapat luka yang berair hingga akhirnya meluas menjadi busuk. Pada awalnya hanya ditandai dengan bercak kebasahan dan dalam keadaan lembab, bercak tersebut berkembang dengan cepat dan menyebabkan jaringan tanaman menjadi hancur, basah, berlendir, berwarna coklat tua, dan membuat lekukan agak berbutir halus. Pembusukan akan semakin cepat pada tanaman yang berada di bawah naungan. Ketika lingkungan berubah menjadi kering, proses pembusukan akan terhenti.

Serangan pada batang lebih mematikan dibandingkan serangan pada daun. Serangan pada batang menyebabkan tanaman roboh sehingga patogen lebih cepat meluas ke bagian lebih dalam.

Pada serangan busuk hitam, mula-mula di tepi daun terdapat daerah yang berwarna kuning atau pucat kemudian meluas ke bagian tengah. Di daerah ini, tulang daun berwarna coklat tua atau hitam. Pada serangan tingkat lanjut, dapat menjalar melalui tulang daun dan masuk ke dalam jaringan tanaman.

Pada budidaya tanaman kubis, busuk lunak merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman kubis.  

Penyebab Penyakit
Busuk lunak disebabkan oleh bakteri dari Erwinia carotovora dan Pseudomonas viridiflava. Erwinia carotovora memiliki ciri sebagai berikut: berbentuk batang, memiliki peritrikus, gram negative, single sel, tidak berflourosen, tidak berpora, bersifat fermentative, koloni berwarna putih kekuningan, bulat, halus, dan berkilauan.

Saturday, December 12, 2020

Penyakit Jamur Phytophthora megasperma pada Tanaman Kubis

Pada budidaya tanaman kubis, penyakit merupakan salah satu faktor penghambat pertumbuhan, perkembangan, dan hasil tanaman. Tanaman inang jamur ini adalah kubis, bunga kol wortel, dan sebagainya. Jamur ini tersebar luas khususnya di Amerika dan Australia. Gejala penyakit ini, pada daun terdapat warna kemerahan sampai dengan ungu dan akhirnya mati. Terkadang, organ yang berada di atas permukaan tanah menjadi layu. Jamur ini hidup dalam tanah yang berair dan merupakan sumber penyakit akar pada umbi-umbian. Kondisi optimal untuk pertumbuhan penyakit ini adalah 15-25 celcius.

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman kubis

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRIz_i0edsyxuBikPswp2iuIIqrxnTy4kSHDA&usqp=CAU

Penyakit Puru Akar pada Tanaman Kubis

contoh serangan akar gada
Penyakit puru akar atau bengkak atau gada disebabkan oleh jamur Plasmodhiphora brassicae. Merupakan penyakit penting pada tanaman kelurga Brassicae yang menyerang diantaranya brokoli, sprout, kubis, turnip, dan radish. Penyakit ini dapat menyerang biji kubis dan marga rerumputan. Penyakit akan mengkolonisasi dahulu pada akar sebelum pada akhirnya menunjukkan gejala.

Gejala Penyakit
Daun yang terserang akan berwarna hijau pucat sampai kekuningan dan layu pada siang yang terik. Namun kelayuan bersifat sementara karena pada malam hari daun akan segar kembali. Gejala yang khas adalah akar dan terkadang pada bagian batang yang berada di dalam tanah. Gejala terdiri dari bentuk yang berupa gelondong kecil atau membentuk puru dan akar rambut.

Akar yang terinfeksi akan membesar dan membentuk bisul yang berbeda dari yang normal baik dari bentuk ataupun ukurannya. Tanaman dengan akar berbulu seperti kubis dan brokoli akan terbentuk seperti pembengkakan. Akar yang terinfeksi tidak mampu menyerap air dan nutrisi sehingga pada bagian batang dan daun akan mengalami pertumbuhan yang terhambat serta daun bagian bawah yang menguning dan mati. Akar yang mengalami pembengkakan sering terinfeksi sekunder yang menyebabkan akar membusuk dan tanaman mati.

Thursday, December 10, 2020

Penyakit Busuk Kaki Hitam (Blackleg) pada Tanaman Kubis

tanaman kubis, pertanaman kubis
Busuk kaki hitam merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kubis. Penyakit ini banyak menyerang tanaman kubis, sawi, blumkul, kangkkung, dan bayam. Jamur ini pertama kali ditemukan menyerang tanaman kubis di Amerika Serikat pada tahun 1910.

Gejala Penyakit
Pada tanaman kubis seringkali muncul pada tempat pesemaian dua sampai tiga minggu sebelum transplanting. Pada daun yang terserang pertama terjadi bercak memucat kemudian menjadi coklat kelabu dan terdapat piknidia berwarna gelap yang menyebar di permukaan bercak.

Pada batang yang terserang ditandai dengan adanya luka yang memanjang ke arah tegak, berwarna coklat terang dan dibatasi dengan tepi yang berwarna ungu.

Kemudian luka memanjang ke sistem perakaran serabut yang secara berangsur-angsur menyebabkan perakaran serabut hancur dan akhirnya runtuh. Serangan berat dapat menyebabkan tanaman kubis mati.

Penyebab Penyakit
Penyakit busuk kaki hitam disebabkann oleh jamur Phoma lingam. Jamur tersebut memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut: miselium bersekat dan bercabang. Hialin berwarna terang ketika muda dan menjadi gelap saat tua. Piknidia berbentuk seperti labu, berwarna gelap, dan runcing pada ujungnya.

Penyakit Busuk Pangkal Batang pada Tanaman Kubis

Jamur ini tersebar hampir di seluruh dunia dan memiliki kisaran inang yang luas terutama sayuran seperti kentang, kubis, dan buncis. Beberapa tanaman lain yang dapat dijadikan inang adalah wortel, ketimun, terong, lobak, kangkong, bayam, lada, dan tomat. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kubis

Gejala Penyakit
Penyakit ini dapat menyerang tanaman kubis di hampir semua fase pertumbuhannya terutama pada saat pesemaian. Pada pesemaian dapat menyebabkan dumping off sehingga tanaman layu, daun rebah, dan pada akhirnya mati. Pada bagian pangkal batang yang berada di bawah dan di atas permukaan tanah menjadi berkerut, berwarna gelap, dan tampa basah.

Penyebab Penyakit
Penyakit ini disebakan oleh jamur Rhizoctonia solani dengan miselium yang memiliki sel panjang, bersekat, berwarna gelap, dan bercabang membentuk sudut siku-siku.

Daur Hidup Jamur
Jamur bertahan dari musim ke musim dalam bentuk sclerotia. Akan menjadi parasite ketika terdapat tanaman yang rentan hadir di lapangan dan didukung oleh lingkungan yang menguntunkan. Sklerotia akan berkecambah membentuk benang-benang halus yang tersebar di dalam tanah dan siap untuk menginfeksi jaringan akar atau batang tanaman. Infeksi dapat melalui luka atau dengan jalan menembus langsung jaringan epidermis tanaman.

Penyakit Bercak Daun Alternaria pada Tanaman Kubis (Brassica oleraceal)

Penyakit ini memiliki beberapa nama seperti bercak daun Alternaria, gray mold, bercak hitam, dan busuk coklat pada blumkul. Penyakit ini banyak menyerang kubis dan petsai. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman kubis.

Gejala Penyakit
Biasanya terjadi pada daun yang telah membuka. Gajala berupa bercak melingkar, berwarna coklat sampai kelabu kehitaman dengan diameter 0,4-1,5 cm. Pada jaringan di sekitar bercak berwarna kuning. Dalam cuaca yang lembab, di atas bercak terbentuk rumpun-rumpun konidiofora dan konidia yang membentuk lingkaran sepusat atau konsentris dan berwarna hitam. Dalam satu daun, dapat terjadi beberapa bercak yang dalam perkembangannya menjadi satu bercak besar dan kemudian membusuk. Gejala lain dapat terjadi di pinggir-pinggir daun terutama pada daun yang telah tua.

Penyebab Penyakit
Secara umum terdapat dua macam jamur yang memiliki serangan yang berbeda. Penyebab pertama adalah Alternaria brassicae. Penyebab yang kedua adalah Alternaria brassicicola. Namun, dari kedua jamur tersebut, jamur Alternaria brassicae lebih penting karena dapat menyerang baik pada daun muda ataupun daun tua.

Tuesday, December 1, 2020

Penyakit Layu dan Busuk Akar pada Tanaman Asparagus

tanaman asparagus
Gejala Penyakit
Pada pangkal batang atau akar yang terserang, jaringan veskulernya berubah menjadi coklat kemerahan. Pada bagian luar terdapat bercakberwarna kemerahan, selanjutnya akar menjadi busuk. Pada bagian yang berada di atas permukaan tanah terjadi perubahan warna menjadi kuning mulai dari pangkal batang sampapi paa seluruh jaringan. Daun-daun menjadi rontok, layu, kering, dan akirnya mati. Penyakit ini juga dapat menyerang turus yang baru muncul di atas permukaan tanah. Pada turus yang terserang menunjukkan gajala kelayuan, agak berair, berwarna kuning kecoklatan, dan akhirnya mati. Apabila turus dicabut, maka akan terdapat bercak yang berwarna kemerahan.

Penyebab Penyakit
Penyebabnya adalah Fusarium oxysporum dengan ciri-ciri sebagai berikut: miselium bersekat, mula-mula berwarna putih tetapi lambat laun berwarna kuning keputihan. Jamur ini membentuk tiga macam konidia yaitu makrokonidia, mirokonidia, dan klamidospora.

Baik mikro ataupun makro konidia dihasilkan di atas konidiofora dan bercabang-cabang, tegap, dan berkelompok membentuk sporodokhium. Klamiidospora dihasilkan bila keadaan lingkungan tidak mendukung pertumbuhan patogen dan sebagai perlindungan diri terhadap mikroorganisme lain.

Daur Hidup
Di dalam tanah, hampir semua genus Fusarium dapat bertahan dalam bentuk miseliumnya. Penyebaran dalam jarak pendek dapat melalui perpindahan alat pertanian dan atau aliran air. Penyebaran jarak jauh dapat memalui perpindahan tanaman sakit ke daerah lain atau penyebaran tanah-tanah yang telah terinfeksi ke tempat baru. Jamur fusarium dapat bertahan didalam tanah dalam jangka waktu yang sangat lama dan akan menginfeksi tanaman melalui akar apabila keadaan telah menguntungkan. Beberapa hal yang mempengaruhi keparahan tingkat serangan adalah pH tanah yang rendah da kandungan nitrogen yang tinggi.

Pengendalian

Beberapa pengendalian yang bisa dilakukan antara lain:
1. Memusnahkan tanaman yang terserang dari areal pertanaman
2. Mengusahakan agar derajat keasaman tanah berkisar antara 6,5-7,5
3. Penggunaan sistem pengairan yang baik untuk mengurangi kelembaban tanah.
4. Penerapan cara pemanenan yang tepat dengan cara memotong turus tepat pada pangkalnya dan diusahakan agar tidak meninggalkan sisa di dalam tanah karena akan dapat menjadi sumber infeksi penyakit.

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar: