Thursday, May 30, 2013

Cara Merangsang Pembungaan dan Pembuahan Tanaman Nanas

merangsang pembungaan nanas
Nanas merupakan tanaman buah yang memiliki beragam fungsi. Selain sebagai buah meja, nanas juga memiliki khasiat sebagai tanamann obat yang dapat menyembuhkan beragam penyakit. Umumnya, tanaman nanas baru bisa berbunga dan berbuah setelah berumur 12-24 bulan. Unutk skala komersial yang luas, umur yang panjang pada tanaman nanas dinilai tidak terlalu menguntungkan. Oleh karena itu, pada skala usaha komersial, tanaman nanas dapat dirangsang pembungaannya agar dapat menghasilan buah setiap saat.

Merangsang pembungaan dan pembuahan adalah salah satu modifikasi dalam teknologi budidaya tanaman nanas. Budidaya nanas juga termasuk perbanyakan tanaman, perawatan, pengendalian OPT, panen, dan lain sebagainya.

Berikut adalah beberapa cara yang baiasa ditempuh untuk merangsang pembunggan tanaman nanas: 

1. Pengasapan 
Asap dapat menrangsang pembnggan nanas karena asap mengandung gas etilen. Pengasapan dilakukan pada kebun yang telah berumur 6 bulan atau tanaman nanas sudah berdaun 20-30 helai. Daun-daun kering atau seresah dikumpukan, kemudian di bakar di sekitar kebun nanas. Asap yang keluar dari pembakaran seresah kemudian diarahkan ke tanaman-tanaman nanas agar tanaman nanas terangsang pembungaannya. Untuk menjaga agar asap tetap di lahan, biasanya diguakan terpal untuk menutupi kebun nanas. 

Perbanyakan Tanaman Nanas (Ananas Comosus)

buah nanas
Nanas adalah tanaman buah yang memiliki beragam fungsi dan manfaat. Selain sebagai buah meja, tanaman nanas juga memiliki beragam fungsi sebagai tanaman obat yang dapat mengobati beragam penyakit. 

Pada umumnya, tanaman nanas diperbanyak secara vegetatif. Perbanyakan vegetatif tanaman nanas dengan menggunakan mata-mata tunas yang banyak tumbuh di hampir setiap organ tanaman nanas. Berikut adalah beberapa bagian/organ/ mata tunas pada tanaman nanas yang dapat digunakan sebagai bahan tanaman tanaman nanas: 

1. Tunas akar (ratoon/anakan) 
- Tunas yang tumbuh dari bagian batang tanaman yang berada di bawah tanah. 
- Jumlah tunas akar untuk setiap rumpun relatif sedikit 
- Bentuk daun lebih langsing daripada daun yang lainnya 
- Juvenilitas tunas akar relatif lebih pendek sehingga pada umur 12 bulan, tanaman sudah dapat berbuah. 

2. Tunas Batang (sucker) 
- Tunas yang tumbuh dari batang atau tangkai buah 
- Jumlah tunas batang untuk setiap rumpun tanaman relatif sedikit 
- Bibit dari tunas batang mulai berbuah pada umur 18 bulan setelah pindah tanam.

Tuesday, May 28, 2013

Macam Bibit Tanaman Tebu

Bibit adalah bahan tanam yang digunakan untuk penanaman tebu. Bibit yang digunakan untuk penanaman tebu ada beberapa jenis, yaitu diantaranya:

Bibit Bagal
Bibit yang berasal dari kebun bibit yang terdiri atas bagal mata dua dan bagal mata tiga khusus untuk lahan kurang air.

Bibit Dederan
Bibit yang berasal dari hasil persemaian (jawa = Dederan) stek-stek batang yang dibuat dengan maksud antara lain:
Memperbesar penangkaran
Untuk tempat pertumbuhan peralihan bahan bibit yang telah cukup umur sambil menunggu penyiapan lahan untuk tanam.
Memperkecil resiko penyulaman karana pada umumnya bibit yang berasal dari bibit dederan langsung dapat tumbuh.
Sebagai bahan tanam sulam yang tanaman mati.

Sunday, May 26, 2013

Teknis Budidaya Padi Gogo


A. Pemilihan Varietas
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan varietas padi gogo untuk diusahakan di suatu daerah antara lain adalah;
1. Kesesuaiannya terhadap lingkungan tumbuh (ketinggian tempat, iklim),
2. Umur tanaman yang erat kaitannya dengan curah hujan yang ada dan pola tanam,
3. Ketahanan terhadap hama dan penyakit,
4. Produktivitas
Sedangkan syarat benih yang baik:
a) Tidak mengandung gabah hampa, potongan jerami, kerikil, tanah dan hama gudang.
b) Warna gabah sesuai aslinya dan cerah.
c) Bentuk gabah tidak berubah dan sesuai aslinya.
d) Daya perkecambahan >80%.

Saturday, May 25, 2013

Daur Kehidupan Tebu

Daur kehidupan tanaman tebu melalui 5 fase :
Fase Perkecambahan
Fase perkecambahan adalah perubahan mata tunas tebu yang dorman menjadi aktif menjadi tunas tebu muda atau kecambah. Fase ini dimulai dengan pembentukan taji pendek dan akar stek pada umur 1 minggu dan diakhiri pada fase kecambah pada umur 5 minggu. Kebutuhan ekstrinsik yang diperlukan yaitu O2, air, dan sinar matahari, sedangkan kebutuhan intrinsik seperti hormon sudah tersedia di dalam stek. Perkecambahan yang baik berarti modal pokok dalam budidaya tebu dan tunas kecambah akan dianggap memadai bila ada 3-4 kecambah per meter juringan.

Fase Pertunasan
Fase pertunasan dimulai dari umur 5 minggu sampai umur 3,5 bulan. Proses keluarnya tunas-tunas/anakan dari pangkal tebu muda mulai berlangsung pada umur 1,5 bulan sampai umur 3-4 bulan tergantung dari varietasnya. Proses pertunasan membutuhkan air, sinar matahari, oksigen, hara N dan P. Pertunasan yang baik terjadi jika setiap rumpun terdiri dari 1 batang induk tebu dengan 4-6 tunas anakan.

Fase Perpanjangan Batang
Fase perpanjangan batang atau pertumbuhan besar berlangsung selama 6 bulan. Dimulai pada umur 3,5 bulan sampai 9 bulan. Pada fase ini biomassa tebu bertambah secara eksponensial dengan daun bertambah banyak, batang membesar diameternya, dan terutama batang bertambah panjang dengan menumbuhkan ruas-ruasnya.

Fase Pengisian Gula
Merupakan fase yang terjadi setelah pertumbuhan vegetatif menurun dan sebelum batang tebu mati. Fase ini dikenal dengan fase kemasakan karena proses pengisian gula hasil fotosintesis yang terjadi lebih besar daripada perombakan gula untuk pertumbuhan vegetatif tebu. Pada fase ini air di tanah harus sudah menipis sampai habis, kadar N di tanah sudah habis dan atau beda suhu udara malam-siang besar sekali. Kondisi lingkungan ini biasanya terjadi di akhir musim hujan yakni Mei sampai Juli. Sedangkan sumber sinar matahari harus penuh menyinari tajuk tebu. Jika kondisi yang diharapkan tidak terjadi maka dapat diberikan zat pemacu kemasakan. Pada fase ini gula didalam batang tebu mulai terbentuk hingga titik optimal, kurang lebih terjadi pada bulan Agustus,dan setelah itu remdemennya berangsur-angsur menurun. Tahap pemasakan inilah yang disebut dengan tahap penimbunan rendemen gula.

Fase Kematian
Fase ini dapat datang lebih awal atau bahkan tidak terjadi sama sekali, bergantung pada keterdiaan air di tanah. Pada fase ini tebu mulai kekurangan nira dan air dalam tubuhnya sehingga berat dan rendemennya menurun. Upaya untuk mencegah berlanjutnya fase ini adalah dengan pengairan yang ditujukan untuk mempertahankan batang-batang tua yang mengalami dehidrasi.

Friday, May 24, 2013

Pengendalian Organisme Pengganggu Padi Gogo

a. Pengendalian gulma
Gulma yang tumbuh pada pertanaman padi gogo di lahan kering dapat digolongkan menjadi golongan gulma berdaun lebar, golongan rumput dan golongan teki. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa akibat pengendalian gulma yang terlambat satu bulan dapat menurunkan hasil sampai 17% (Lamid, Z.1984). Pengendalian gulma dilakukan secara kultur teknis dan secara kimiawi dengan menggunakan herbisida. Secara mekanis gulma dapat dikendalikan dengan menggunakan cangkul atau kored. Pelaksanaannya dilakukan pada saat tanaman berumur 14 – 28 hari dan 60 hst. Sedangkan untuk mengendalikan gulma secara kimiawi dengan herbisida, dapat mengikuti petunjuk dari hasil Penelitian Puslitbangtan Bogor tentang jenis herbisida yang dapat digunakan untuk pertanaman padi gogo seperti Satunil 60 EC, Ronstar 25 EC dan Gasafax 80 WP

b. Hama tanaman padi gogo
1) Hama lalat bibit
Lalat bibit (Atherigona oryzae) termasuk hama penting pada padi gogo. Larva dari lalat ini menimbulkan kerusakan pada tanaman muda. Larva menyerang anakan tanaman padi yang sedang tumbuh, sehingga anakan mati seperti terserang sundep. Anakan yang dapat bertahan daunnya cacat dan mudah sobek dan pada umumnya tanaman yang terserang hama ini dapat sembuh, tetapi akan terlambat masak sekitar 7 – 10 hari. Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan penanaman padi gogo pada awal musim hujan. Penggunaan varietas yang tahan seperti Arias, Seratus Malam Danau atas juga dapat dilakukan. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan seed treatment menggunakan Larvin 75 WP atau Marshall 25 ST. Sedangkan setelah tanaman berumur 7 hari dapat dilakukan penyemprotan dengan Dekasulfan 350 EC.

Tuesday, May 21, 2013

Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia

Sorgum dapat dikatakan menggantikan kebutuhan karbohidrat yang diperlukan karena nilai gizinya setara dengan Jagung (Zea mays). Untuk itulah terdapat wacana Sorgum dapat diajdikan bahan untuk mewujudkan diversifikasi pengan di Indonesia. Sorgum memiliki kandungan tannin yang tinggi. Tanin merupakan senyawa poilifenol yang menyebabkan rasa pahit, pada sorgum tannin banyak dikandung di bagian batangnya. Kandungan Tanin yang tinggi inilah yang menyebabkan pemanfaatanya terbatas, karena perlu pengolahan lebih lanjut. 
 
Dapat dilihat berarti Sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tak kalah jauh dengan sumber karbohidrat lainnya. Kandungan tanin dalam sorgum yang tinggi juga biji Sorgum yang sulit dikupas membutuhkan teknologi yaitu, perbaikan teknologi penyosohan antara lain dengan menggunakan penyosoh beras yang dilengkapi dengan silinder gurinda batu. Masalah utama pengembangan sorgum adalah nilai keunggulan komparatif dan kompetitif sorgum yang rendah, penanganan pascapanen yang masih sulit, dan usaha tani sorgum di tingkat petani belum intensif. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pengelolaan sistem produksi sorgum secara menyeluruh (holistik) yang mencakup empat dimensi, yaitu: 

1) wilayah, (areal tanam) 
2) ekonomi (nilai keunggulan komparatif dan kompetitif sorgum terhadap komoditas lain) 
3) sosial (sikap dan persepsi produsen terhadap sorgum sebagai bagian dar usaha taninya) 
4) industri (nilai manfaat sorgum sebagai bahan baku industri makanan dan pakan). 

Thursday, May 16, 2013

Budidaya Bayam (Amaranthus sp)


Bayam merupakan salah satu jenis dari barbagai macam sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat. Masyarakat banyak yang mengkonsumsi bayam karena memiliki rasa yang enak, lunak, dan memiliki banyak serat yang baik untuk pencernaan. Bayam juga banyak mengandung vitamin A dan C dan sedikit mengandung vitamin B. Garam mineral yang penting seperti kalium, fosfor, dan besi juga banyak terdapat pada bayam. 

Adanya kandunagan vitamin dan mineral yang terkandung di dalam bayam, bayam dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja ginjal dan menlancarkan pencernaan. Bayam baik untuk makanan orang yang baru sembuh dari penyakit dan juga anak-anak. Bayam merah dapat juga digunakan untuk pengobatan penyakit disentri. Perebusan bayam tidak boleh terlalu lama karena dapat merusak kandungan vitamin dan mineralnya. 

Secara umum, hampir semua jenis bayam dapat dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi. Akan tetapi, sejauh ini, yang paling umum untuk dibudidayakan adalah jenis bayam cabut dan bayam tahun. Bayam cabut umum dijual dalam bentuk semua organnya (akar-batang-daun).jenis bayam cabut yang umum ditemui adalah bayam merah dan bayam putih. Bayam tahun terdiri atas beberapa jenis seperti bayam belanda, bayam maksi, dan bayam berbiji putih. 

Sunday, May 12, 2013

Malu Aku Menatap Wajah Saudaraku Para Petani


Ketika menatap Indonesia di abad 21 ini
Tampaklah olehku ratusan ribu desa
Jutaan hektar swah, ladang, perkebunan, peternakan, perikanan
Di pedalaman, di pantai dan di lautan
Terasa olehku denyut nadi irigasi
Pergantian cuaca, kemarau dan banjir datang dan pergi
Dan tanah airku yang digebrak krisis demi krisis
Seperti tak habis-habis terpincang-pincang dan sempoyongan

Berjuta wajahmu tampak olehku
Wahai saudaraku petani, dengan istri dan anakmu
Garis wajahmu di abad 21 ini masih serupa dengan garis-garis wajahmu abad yang lalu
Garis-garis penderitaan berkepanjangan
Dan aku malu, aku malu padamu

Aku malu padamu, wahai petani di pedesaan
Hidup kami di kota disubsidi oleh kalian petani
Beras yang masuk ke perut kami, harganya kalian subsidi
Sedangkan pakaian, rumah, dan pendidikan anak kalian
Tak pernah kami orang kota kepada kalian petani, ganti memberikan subsidi

Friday, May 10, 2013

Pengenalan Buah Jeruk Siam (Citrus nobilis)

Jeruk siam merupakan bagian kecil dari sekian banyak spesies jeruk yang sudah dikena dan dibudiayakan secara luas. Jeruk siam merupakan anggota dari kelompok jeruk keprok yang memiliki nama ilmiah Citrus nobilis. Memiliki nama jeruk siam karena jeruk ini berasal dari Siam (Thailand). Di Thailand, jeruk siam diberi nama Som Kin Wan. Sampai saat ini, belum ada data resmi mengenai kapan dan di mana jeruk siam pertama kali di datangkan di Indonesia. Akan tetapi, ada daerah yang mempunyai catatan yang cukup tentang kisah awal masuknya jeruk siam di wilayahnya, seperti di Kalimantan Barat. 

Pada dasarnya jeruk siam mepunyai satu nenek moyang yang berasal dari Siam (Muangthai). Orang Siam menyebut jenis jeruk ini dengan nama som kin wan. Mungkin karena lidah orang Indonesia sulit untuk menyebutkan nama tersebut sehingga terbiasa menyebutnya dengan nama Siam. Kelatahan ini terus berlanjut sampai sekarang. Jeruk siam di Indonesia mempunyai banyak jenis tergantung dari daerah asalnya seperti: jeruk siam Pontianak, siam Simadu, siam Garut, siam Palembang, siam Jati Barang dan lain-lain. Dari berbagai nama tersebut, jeruk siam Pontianak dan siam Simadu merupakan jenis jeruk siam yang paling dikenal. 

Monday, May 6, 2013

Hama dan Pengendaliannya pada Tanaman Kedelai Mallika

Hama merupakan hewan yang memiliki potensi merugikan bagi tanaman lebih tinggi daripada potensi menguntungkannya. Hama hadir secara alamiah pada suatu ekosistem pertanian yang memang sengaja dibentuk oleh manusia. Keberadaan hama tidak bisa dihilangkan pada suatu pertanaman. Yang bisa dilakukan hanyalah mengendalikan hama agar populasinya tidak sampai merugikan secara ekonomi. 

Dalam budiaya kedelai hitam, hama juga merupakan penyebab kerugian yang utama. Kerugian yang ditimbulkan hama bisa bersifat kualitatif dan juga bersifat kuantitatif. Berikut adalah beberapa hama yang berada di pertanaman kedelai mallika beserta pengendaliannya. 

1. Lalat bibit (Agromyza phaeseoli) 
Gejala: adanya alur pada daun lembaga ketika tanaman berumur sepekan. Tanaman umur dua pecan menunjukkan kelayuan kemudian mati. 

Pengendalian: penggunaan mula jerami setelah tanam dan dilakukan penanaman serentak dengan selisih waktu , 10 hari. Pemberian pestisida pada benih sebelum ditanam, penyemprotan dengan insektisida selektif disertai pertimbangan tingkat serangan. 

Manfaat dan Kegunaan Tanaman Pisang

Pisang merupakan salah satu tanaman buah yang banyak digemari masyarakat. Pisang memiliki banyak macam dan rasa yang beragam. Selain memiliki rasa yang enak sehingga banyak digunakan sebagai “buah meja”, pisang juga memiliki banyak manfaat dan khasiat sebagai obat. Fungsi dan kegunaan pisang tidak hanya sebatas pada buahnya. Hampir semua bagian tanaman pisang memiliki fungsi dan kegunaan bagi manusia. Berikut adalah manfaat dan kegunaan berbagai organ dalam tanaman pisang: 

1. Umbi batang 
Umbi batang atau yang di dalam tanaman pisang lebih sering disebut sebagai bongol pisang merupakan bagian tanaman yang biasanya digunakan sebagai bahan tanam tanaman pisang. Selain sebagai bahan tanam, bonggol juga memiliki beberapa kegunaan atau manfaat. Bonggol pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat soda untuk sabun dan juga sebagai pupuk tanaman. Caranya, umbi diiris kemudian dibakar untuk dijadikan abu. Abu yang kemudian digunakan untuk bahan soda dan pupuknya. 

Umbi batang beberapa jenis pisang, khususnya pisang klutuk dan pisang kapok dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Disentri, pendarahan usus, amandel, dan memperbaiaki pertumbuhan rambut adalah beberapa contoh mafaat bonggol pisang untuk pengobatan. Umbi batang yang masih muda bisanya juga dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan yaitu sebagai sayur.

Friday, May 3, 2013

Morfologi Tanaman Pisang (Musa parasidica)

Pisang merupakan salah satu dari berbagai jenis buah-buahan tropis yang berada dan banyak di kembangkan di Indonesia. Pisang memiliki banyak jenis dengan karakter tertentu serta memiliki beragam khasiat/manfaat. Syarat tumbuh yang toleran dalam lingkungan yang luas dan juga teknik budidaya yang relatif mudah membuat pisang banyak dibudidayakan. Dari segi harga, pisang termasuk komoditas yang memiliki harga yang relatif stabil sehingga lebih memberikan jaminan keuntungan. 

Mempelajai morfologi pisang sangat berguna khusunya dalam pelaksanaan budidaya tanaman. Pada umumnya, morfologi tanaman dapat digunakan untuk menentukan pelaksanaan teknis budidaya dan juga menentuan syarat tumbuh tanaman. 

Berikut adalah cirri morfologi tanaman pisang untuk setiap organnya: 

1. Akar 
Sistem perakaran yang berada pada tanaman pisang umumnya keluar dan tumbuh dari bongo (corm) bagian samping dan bagian bawah, berakar serabut, dan tidak memiliki akar tunggang. Pertumbuhan akar pada umumnya berkelompok menuju arah samping di bawah permukaan tanah dan mengarah ke dalam tanah mencapai sepanjang 4-5 meter. Walaupun demikian, daya jangkau akar hanya menembus pada kedalaman tanah antara 150-200 cm. 

Pengendalian Hama dan Patogen Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor)

Tanaman Sorgum termasuk tanaman yang sedikit terserang hama penyakit bila dibandingkan dengan tanaman lainnya. Walaupun demikian, dalam budidaya tanaman sorgum masih juga terdapat beberapa hama dan juga patogen yang menyerang tanaman sorgum. 

a. Lalat bibit (Atherigona exiqua Stein) 
Lalat bibit ini menyerang tanaman di bagian pangkal batang tanaman dengan menggerek dan menyerang tanaman sorgum muda (berumur 3 minggu setelah tanam) sehingga menyebabkan berlubang kecil tidak teratur dan akhirnya tanaman menjadi layu mati. 
Pengendalian lalat bibit dapat dilakukan dengan melakukan pertanaman serempak dan menaburkan insektisida 10 kg Furadan 3 G per hektar pada saat tanam. 

b. Ulat Tanah (Agrotis sp) 
Ulat ini biasanya menyerang tanaman pada malam hari dengan sasaran tanaman sorgum stadium muda. Serangannya menyebabkan pangkal batang tanaman terpotong tepat diatas permukaan tanah sehingga bekas serangannya tampak terkulai. 

Cara pengendalian dengan menaburkan insektisida Furadan 3 G berdosis 20-30 kg/ha yang dilakukan bersamaan saat penanaman. 

Janis dan Varietas Tanaman Pisang

Pisang banyak sekali jenis dan macamnya. Ada pisang yang memang khusus untuk dimakan, ada yang digunakan sebagai tanaman hias, dan ada juga yang hanya dimabil seratnya. Beberapa bagian dan jenis pisang memiliki khasiat sebagai obat Untuk yang dapat di makan, pisang memiliki bayak jenis yang kesemuanya dapat memberikan nutrisi kepada tubuh manusia. Penggolongan jenis pisang dapat didasarkan pada morfologi tanaman pisang, tekstur buah, atau juga kegunaan pisang itu sendiri. 

Berikut merupakan jenis-jenis pisang yang dapat dimakan: 

1. Kelompok Pisang Ambon 
a. Merupakan pisang yang paling popular unuk konsumsi segar. Namun demikian, juga dapat dikonsumsi dalam bentuk keripik dan sale. 

b. Memiliki ciri morfologi sebagai berikut 
- Tinggi pohon hingga 3 meter dengan lingkar batang hingga 60 m, berwarna hijau dan memiliki bercak kehitaman. 
- Panjang daun hingga 3 meter dengan lebar 40-65 cm dan terkadang berlapis lilin tipis. Panjang tandan buah 40-50 cm, merunduk dan berbul halus. 
- Jantung berbentuk buat telur, kelopak berwarna ungu sebelah luar dan merah jambu sebelah dalam. 
- Sisir berjumlah 7-10 dan setiap sisir berisi 10-16 buah. 
- Buah berbentuk silinder, sedikit melengkung, panjang, dan tidak berbiji. 
- Kulit buah agak tebal 
- Warna daging buah puti atau putih kekuningan, berasa manis, lunak, dan beraroma. 
- Berbunga pada umur 11-12 bulan dan buah masak 4-5 bulan setelah berbunga. 

c. Termasuk pisang ambon adalah ambon putih, kuning, hijau, lumut, badak, angling, dan Cavendish.

Budidaya Tanaman Sorgum Manis (Sorghum bicolor)

1. Penyiapan Lahan 
Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, kemudian dicangkul atau dibajak 2 kali setelah itu baru digaru dan diratakan. Setelah tanah diratakan, dibuat saluran drainase di sekeliling atau di tengah lahan. Ukuran petakan disesuaikan dengan keadaan lahan. Untuk lahan yang hanya mengandalkan residu air tanah, pengolahan hanya dilakukan secara ringan dengan mencangkul tipis permukaan tanah untuk mematikan gulma. Pengolahan tanah secara ringan sangat efektif untuk menghambat penguapan air tanah sampai tanaman panen. Tanah yang sudah diolah sebaiknya diberikan pupuk organik, misalnya pupuk kandang atau kompos. 

Pengolahan tanah ini bertujuan antara lain untuk memperbaiki struktur tanah, memperbesar persediaan air, mempercepat pelapukan, meratakan tanah dan memberantas gulma. Sebaiknya pengolahan tanah paling baik dilakukan 2-4 minggu sebelum tanam. 

2. Pemilihan Varietas 
Untuk mendapatkan hasil yang baik, yang harus diperhatikan adalah penanaman jenis varietas unggul yang cocok dan sesuai dengan lingkungan hidup setempat serta penerapan teknik

Thursday, May 2, 2013

Teknis Budidaya Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa varietas altissima)

teknis budidaya merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan untuk mendapatkan hasi panenan. Teknis budidaya harus sebaiknya dilakukan pada lahan yang memang sudah menjadi syarat tumbuh  tanaman rosella. ketika lahan tempat budidaya rosella sudah sesuai, maka teknis budidaya menjadi lebih mudah dilakukan. adapun teknis budiday tanaman rosella, khususnya rosella yang diambil seratnya adalah sebaai berikut

a. Persiapan lahan 
Tanah dibajak dan digaru agar rata lalu dibagi dalam petak-petak yang dipisahkan selokan pengairan. Petak-petak dibagi lagi dalam bedengan yang dipisahkan parit yang sama panjangnya dengan bedengan dengan kedalaman 25 cm dan 30 cm. Parit akan bertemu dengan selokan pengairan. Parit dan selokan pada tanah yang ringan tidak perlu digali dalam-dalam. Untuk mencapai area yang ditanami lebih luas maka ukuran got dan parit dapat diperkecil. 

b. Jarak tanam 
Ukuran jarak tanam tergantung dari varietas, waktu tanam, dan kesuburan tanah. Jika tujuan utama penanaman rosella untuk diambil serat maka jarak pertanamannya adalah rapat. Ditinjau dari sudut fisiologi ini diakibatkan oleh pengaruh sinar matahari yang kurang menyinari batang sehingga batang dapat tumbuh lurus dan memanjang lebih cepat keatas. Jarak bertanam bergantung keadaan tanah, tanah yang subur dan banyak mengandung bahan organis akan memberikan pertumbuhan yang lebat, berbentuk beasr, tinggi, dan

Wednesday, May 1, 2013

Hama dan Penyakit Pada Kentang

Perlindungan tanaman bertujuan untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Masalah hama dan penyakit dapat diatasi dengan system Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHPT). Komponen pengendalian hama dan penyakit terpadu meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut: 

a. Memilih lahan yang bebas penyakit, terutama penyakit layu bakteri. 
b. Menggunakan bibit yang sehat dari varietas unggul komersial. 
c. Menerapkan pola tanam yang sesuai dengan keadaan daerah lokalita. 
d. Melakukan pengolahan tanah secara baik. 
e. Mencabut tanaman yang terserang berat. 
f. Melakukan pemulsaan dengan jerami padi. 
g. Menanam tanaman perangkap hama di sekitar lahan penanaman kentang, misalnya tanaman jagung. 
h. Memasang perangkap perekat hama, misalnya IATP. 
i. Menggunakan pestisida yang tepat dan ramah lingkungan. 

Hama dan penyakit penting yang mengganggu tanaman kentang di dataran medium terdiri atas kutu daun, thrips, tungau, penyakit layu bakteri, dan busuk kering. Pengenalan akan hama dan penyakit utama ini dapat membantu pengendaliannya secara tepat, sehingga dapat mengamankan hasil dari risiko kerugian (Setiadi, 2008). Pengendalian hama dan penyakit termasuk teknis budidaya kentang yang sangat menentukan keberhasilan penanaman kentang.

Budidaya Kentang di Dataran Medium

Peningkatan kuantitas dan kualitas produksi komoditas kentang dapat diusahakan dengan menerapkan teknologi budidaya yang maju. Komponen teknologi budidaya kentang di dataran medium, meliputi pemilihan varietas, penyiapan bibit, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman , dan pemanenan. 

A. Pemilihan Varietas 
Penelitian dan pengembangan kentang si Indonesia antara lain diarahkan pada kegiatan perbaikan varietas yang cocok untuk industri olahan, dan kultur teknis di dataran medium yang berkaitan dengan pengendalian layu bakteri dan pola tanam. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran di Lembang sejak tahun 1982, menunjukkan bahwa di dataran medium, beberapa varietas kentang mampu menghasilkan umbi dengan produksi yang tinggi. Di Bali, pada ketinggian 500 dpl, Varietas DTO-28 (asal CIP) dapat menghasilkan 30,8 ton/ha. Di Magelang, varietas DTO-33 dapat menghasilkan 29,9 ton/ha pada ketinggian 500 m dpl., dan Berolena (asal Jerman) dapat menghasilkan 28,0 ton/ha. 

B. Penyiapan Bibit 
Perbanyakan tanaman kentang dapat dilakukan dengan biji botani (True Potato seed), umbi, stek tunas umbi, stek buku tunggal, stek batang, stek buku daun, dan kultur jaringan. Petani pada umumnya menggunakan bibit hasil perbanyakan dilapangan yang telah lolos seleksi ketat (roguing), dan mempraktekan kaidah atau teknik pembibitan. Penyiapan bibit kentang yang banyak dilakukan petani adalah dengan membeli umbi bibit dari penangkar bibit. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penyiapan umbi bibit kentang adalah sebagai berikut: 

Hama dan Penyakit pada Rosella

dalam budidaya tanaman, tidak terkecuali budidaya tanaman rosella, hama dan penyakit selalu menyertai dan ketika tidak dikendalikan akan menyebabkan kerugian secara ekonomi. berikut adalah hama dan penyait yang sering berada pada pertanaman rosella

Hama-hama tanaman dibagi menjadi 3 golongan yaitu: 
a. Nematoda 
Rosella yang ditanam di Indonesia lebih tahan terhadap nematoda 

b. Serangga 
Ada 4 macam hama serangga yang penting, yaitu 

· Noctuida (ulat tanah)
Muncul secara sporadis dan mengganggu tumbuhan kecambah pada bagian batang sehingga rebah. Hama ini pada siang hari bersembunyi dalam tanah dan malam hari mengganggu tumbuhan. Cara mencegah dengan membuat bedengan-bedengan yang digenangi air supaya ulat mati terendam 



· Heliothis obsolta F. 
Hama ini memakan pupus dan daun dimana gangguannya dapat mengkhawatirkan. Cara memberantas hama ini dengan loordarsenat atau DDT 5% pemakaian 25kg per hektar. 

· Chryomelida 
Hama ini memakan daun dan kulit batang sehingga kualitas serat menjadi turun. Serangan parah dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul. Cara mencegah dengan memberikan derris dengan kandungan 1% rotenon atau mengadakan periode kosong.

Syarat Tumbuh Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa varietas altissima)

syarat tumbuh merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menujang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. syarat tumbuh berkaitan erat dengan kesesuaian lahan yang mana dapat menunjang efisiensi budidaya tanaman. Syarat tumbuh tanaman rosela, khususnya jenis yang diambil seratnya harus dipenuhi agar budidaya rosela juga memberikan efisiensi yang tinggi. berikut adalah syarat tumbuh untuk tanaman rosela yang diambi seratnya: 
a. Iklim 
Rosella tumbuh baik pada iklim yang basah dimana curah hujan setahun berkisar 1700-3000 mm. Waktu yang baik untuk bertanam ialah waktu awal musim hujan. Oleh karena itu tumbuhan ini tidak dapat diperlakukan seperti palawija setelah padi walaupun air tersedia cukup untuk mengairi. Penanaman dilakukan diatas bedengan yang tergali parit untuk mengaliri air hujan agar lingkungan tetap terjaga kelembabannya. Untuk memperoleh air hujan yang cukup banyak haruslah bertanam pada waktu hujan mulai turun. Oleh karena syarat tersebut maka tumbuhan tidak dapat diperlakukan sebagai palawija setelah padi, walaupun misalnya tersedia air yang cukup untuk mengairi. Akan tetapi air hujan harus segera dialiri agar batang rosella