Thursday, May 16, 2013

Budidaya Bayam (Amaranthus sp)


Bayam merupakan salah satu jenis dari barbagai macam sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat. Masyarakat banyak yang mengkonsumsi bayam karena memiliki rasa yang enak, lunak, dan memiliki banyak serat yang baik untuk pencernaan. Bayam juga banyak mengandung vitamin A dan C dan sedikit mengandung vitamin B. Garam mineral yang penting seperti kalium, fosfor, dan besi juga banyak terdapat pada bayam. 

Adanya kandunagan vitamin dan mineral yang terkandung di dalam bayam, bayam dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja ginjal dan menlancarkan pencernaan. Bayam baik untuk makanan orang yang baru sembuh dari penyakit dan juga anak-anak. Bayam merah dapat juga digunakan untuk pengobatan penyakit disentri. Perebusan bayam tidak boleh terlalu lama karena dapat merusak kandungan vitamin dan mineralnya. 

Secara umum, hampir semua jenis bayam dapat dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi. Akan tetapi, sejauh ini, yang paling umum untuk dibudidayakan adalah jenis bayam cabut dan bayam tahun. Bayam cabut umum dijual dalam bentuk semua organnya (akar-batang-daun).jenis bayam cabut yang umum ditemui adalah bayam merah dan bayam putih. Bayam tahun terdiri atas beberapa jenis seperti bayam belanda, bayam maksi, dan bayam berbiji putih. 

Bayam dapat dibudidayakan di dataran rendah ataupun datarn tinggi dan dapat ditanam sepanjang tahun. Tanah dengan kemasaman netral (pH 6-7) menjadi prasarat agar pertumbuhan bayam optimal. Bayam cabut sering ditanam pada tegalan-tegalan dengan irigasi yang baik sementara bayam tahun banyak ditanam di pekarangan-pekarangan. 

Bayam ditanam pada awal musim hujan atau juga dapat dilakukan pada awal musim kemarau. Penanaman bayam dapat langsung disebar di lahan atau juga dapat dengan disemaikan terlebih dahulu. Sebelum penanaman dilakukan, pengolahan tanah harus dilakukan terlebih dahulu. Pencangkulan dilakukan pada top soil sedalam 20-30 cm kemudian diberi pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 10 ton untuk setiap hektar. Pemberian kompos dimaksudkan untuk memberikan nutrisi kepada tanah dan juga memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Agar drainase baik, tampat penanaman hendaknya dibuat bedengan yang lebarnya 1 m sehingga dapat memuat 5 baris tanaman bayam. 

Pada sistem tanam lansung, biji langsung ditebar pada bedengan dari arah barat ke timur dengan jarak antar baris 20 cm. penebaran biji hendaknya dilakukan secara merata dan tidak bertumpuk. Untuk memudahkan pemerataan, digunakan pasir atau juga abu dapur yang dicampur dengan biji. Setelah bayam bermur 2 minggu, tanaman digerakkan ke kanan-kiri dengan ujung sapu lidi yang dipegang mendatar. Tindakan ini dimaksudkan agar batang bayam menjadi kuat, cepat tumbuh, dan terbebas dar serangga-serangga yang berbahaya. Setelah berumur tiga minggu, bayam diberi pupuk urea sebanyak 100 kg untuk setiap hektarnya. 

Untuk tanaman yang ditanam melalui persemaian, benih disemai terlebih dahulu hingga tingginya 10 cm. Setelah tanaman memiliki tinggi 10 cm, bayam dipindah ke bedengan dan ditanam dengan jarak tanam 20 x 40 cm. Pemupukan dilakukan pada tanaman yang sudah berusia 3 minggu dengan urea sebanyak 100 kg setiap hektarnya. 

Pemeliaraan hanya dilakukan dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman bayam dan membuang rumput-rumput gulma yang mengganggu pertanaman bayam. Pengendalian gulma yang biasanya berupa ulat dan belalang cukup dilakukan dengan cara mengambil hama-hama tersebut secara mekanis atau manual dengan tangan dan tidak perlu menggunakan pestisida. 

Untuk tanaman yang ditanam langsung di lahan, penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur satu bulan. Pada umur sekian, bayam dijarangkan hingga jarak tanamnya menjadi 40 cm. Hasil penjarangan ini dapat digunakan sebagai hasil panenan pertama. Untuk bayam yang hanya dipanen daunnya, tanaman dipangkas sebelum keluar bunga. Pemangkasan dilakukan agar tunas yang muncul semakin banyak da bayam menjadi rimbun. Untuk tanaman yang dipanen seluruh bagian tubuhnya (bayam cabut), panen dilakukan pada saat tanaman berumur 1,5 bulan atau tinggi mencapai 20-30 cm. Panen dilakukan dengan mencabut bayam hingga ke akarnya. Bayam yang dirawat dengan baik mampu menghasilkan 3 ton panen setiap hektarnya. 



Sember: 

Sunarjono, Hendro. 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta. 

No comments:

Post a Comment