Wednesday, May 20, 2015

Mengenal Tanaman Jeruk Besar (Citrus grandis)

jeruk besar
Jeruk Besar (Citrus grandis) termasuk keluarga Rutaceae dan merupakan tanaman asli Indonesia yang tersebar ke kawasan India, Malaysia, Persia, dan bahkan Eropa. Jeruk besar merupakan tanaman yang tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian maksimal 400 mdpl. Daerah yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman jeruk besar adalah daerah basah ataupun setengah kering asalkan air tanah letaknya di bawah 50 cm dari permukaan tanah tetapi tidak lebih dalam dari 150 cm. 

Jambu besar merupakan tanaman pohon dengan ketinggian tanaman dapat mencapai 5 sampai 15 meter. Memiliki batang yang kuat dan agak bengkok dengan ukuran batang 10-30 cm. Kulit batang agak tebal, pada bagian luar berwarna coklat kuning dan dari dalam berwarna kuning. Daun berbentuk lancip ketika masih muda dan menjadi bulat seiring bertambahnya umur daun. Tajuk pohon rendah dengan bentuk yang tidak beraturan. Cabang saling berjauhan satu dengan yang lainnya dan ujungnya merunduk. Dahan dan cabang tanaman jeruk besar ada yang berduri dan tidak berduri. 

Mengenal Jambu Kopo (Syzygium densiflorum)

jambu kopo
Tanaman jambu kopo (Syzygium densiflorum) memiliki nama daerah yang berbeda-beda. Di jawa barat, dikenal dengan nama jambu kopo, kopo badak, ataupun petag. Di jawa timur dan jawa tengah disebut dengan nama jambu alas, jambu kelampok, jambu wana, jambu jambon, ataupun kelampok arum. Di Madura, jambu mawar hutan disebut dengan nama kelampok bato.

Jambu kopo tersebar di seluruh Jawa. Banyak di jumpai di hutan-hutan terbuka, dekat dengan aliran sungai, dan berada di daerah dengan ketinggian 5 sampai 1500 mdpl. Terdapat beberapa jenis jambu kopo di Indonesia. Beberapa jenis tersebut diantaranya:

1. Eugenia cymosa. Di jawa barat, tumbuhan ini dikenal dengan nama kisireum, di jawa tengah dan jawa timur, dikenal dengan nama mantingan. Tersebar di seluruh jawa dan terdapat di hutan campuran atau hutan jati dengan ketinggian 100-1200 mdpl. 

2. S. litoral. Merupakan tanaman asli jawa. Di jawa barat dikenal dengan nama kopo laut, jawa tengah dan jawa timur dikenal dengan nama kelampok watu. Tumbuhan ini tersebar di seluruh jawa, tumbuh di hutan-hutan, terutama di sepanjang aliran sungai. Bila daunnya diremas akan mengeluarkan bau harum yang semerbak.

Thursday, May 14, 2015

Menganal Tanaman Jambu Mawar (Eugenia Jambos)

Jambu mawar (Eugenia Jambos) merupakan tanaman dari keluarga jambu-jambuan (Myrtacae). Jambu mawar memiliki berbagai nama di Indonesia. Di Jawa Barat, jembu mawar dikenal dengan nama cai mawar, di Madura dikenal dengan sebutan klampok aeng mawar, di Bali diberi nama ermawa, dan di Sulawesi Selatan dikenal dengan nama jambu jene mawara.

Jambu mawar merupakan tanaman yang berasal dari Indo-Malaysia. Di Indonesia, keberadaan jambu mawar sudah jarang dan sudah semestinya untuk lebih dilestarikan. 

Jambu mawar dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian hingga 1200 mdpl. Tanah yang subur, gembur dan memiliki drainase yang baik merupakan salah satu persyaratan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan jambu mawar. 

Jambu mawar merupakan tanaman pohon dengan ketinggian maksimal hanya 10 meter. Memiliki batang berwarna coklat pucat serta memiliki percabangan yang rendah dan melebar. Daun berbentuk lanset sempit, tebal dan licin. Daun yang masih muda berwarna merah muda mengkilat dan akan berubah menjadi hijau seiring pertambahan umur daun. 

Bunga jambu mawar berukuran besar, berwarna putih atau silver pucat, dan memiliki bau yang agak harum. Tangkai bunga pendek dan terletak pada ujung cabang yang masih memiliki daun. Buah jambu mawar berbentuk agak bulat atau agak lonjong dengan bagian dasar yang melebar. Buah berukuran sedang dengan diameter 4 sampai 5 cm. Kulit buah licin dan keras. Buah yang telah masak akan berwarna kuning pucat atau kehijauan. Biji berwarna coklat dan setiap buah memiliki satu sampai dua biji. 

Daun jambu mawar dapat digunakan sebagai obat cacar air. Di Kamboja, daun buah jambu mawar dapat digunakan untuk menurunkan panas pada tubuh. Biji dapat digunakan untuk obat disentri, diare, dan radang selaput lender di hidung atau tenggorokan. 

Perbanyakan tanaman jambu mawar umumnya dilakukan dengan biji, cangkok, okulasi, ataupun dengan sambung pucuk. 

Anonim. 1994. Mengenal Tanaman Langka Indonesia. Penebar Swadaya, Jakarta.