Monday, December 28, 2020

Penyakit Hawar Daun pada Tanaman Wortel

Penyakit ini pertama kali ditemukan di Jerman pada tahun 1955. Dan sejak saat itu, penyakit ini sering dijumpai pada pertanaman wortel khususnya daerah dengan iklim sedang. Ketika lingkungan menguntungkan untuk pertumbuhan patogen, serangan dapat menyebabkan kerusakan berat pada tanaman.

Gejala Penyakit
Gejala diawali dengan adanya bintik coklat kehitaman kemudian membentuk bercak bulat dengan pusat yang berwarna terang dikelilingi oleh tepi berwarna kuning. Selanjutnya bercak berkembang menjadi bentuk yang tidak beraturan dan bila jaringan mati akan berwarna hitam. Bisanya diawali dari pinggiran daun, layu, kering, kemudian mati.

Penyebab Penyakit

Hawar daun pada tanaman wortel disebabkan oleh jamur Alternaria dauci dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki konidia berbentuk seperti gada dengan ciri khas memiliki ekor dan kepala. Memiliki sekat melintang sampai 9, berwarna gelap, dengan ekor seperlima dari seluruh bagian tubuhnya. Konidia dihasilkan di atas konidiofora.

Thursday, December 24, 2020

Penyakit Busuk Umbi pada Tanaman Wortel

Busuk umbi pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1926 dan kemudian berkembang ke Israel, Kanada, dan mungkin pada setiap pertanaman wortel.

Gejala Penyakit
Pada umbi yang terserang terdapat bercak coklat, berlubang, atau sekadar cekung ke dalam. Pada permukaan jaringan terserang atau tanah di dekatnya, terdapat lapisan miselium yang berwarna pugih kecoklatan. Dalam perkembangan selanjutnya, bercak kelihatan lebih gelap, mengelilingi umbi dan menyebabkan busuk.

Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit ini adalah jamur Rhizoctonia solani dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki hifa yang berwarna putih kecoklatan, miselium bersekat panjang-panjang, lebar, dan bercabang membentuk siku-siku. Di lahan, terdapat perkembangan yang sempurna dari jamur ini. Tahapan ini terjadi pada kelembaban yang tinggi, terdapat pada permukaan umbi yang terserang atau berada di permukaan tanahdi sekitar umbi yang terserang.

Daur Hidup
Patogen dapat bertahan hidup di dalam tanah dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Ketika di dalam tanah terdapat pembusukan bahana organik, secara berangsur patogen dapat mempengaruhi pertumbuhan wortel. Jamur dapat tersebar melalui beberapa cara seperti perpindahan tanah dari daerah terinfeksi ke daerah baru, terbawa oleh alat pertanian. Spora yang telah tumbuh sempurna akan terbawa melalui perantara angin, percikan air hujan, ataupun oleh serangga.

Penyakit Akar Gada pada Tanaman Brokoli

Pengamatan ini ditemukan pada lahan ketika umur tanaman 5-8 minggu setelah tanam dengan intensitas serangan sekitar 5-10%.

Gejela Serangan
Gejala penyakit ini adalah tanaman menjadi layu ketika siang hari dan ketika tanaman dicabut, pada bagian akar akan membengkak. Tanaman juga akan menjadi kerdil. Pada suatu areal pertanaman yang luas, diperlukan pengetahuan dan keahlian khusus untuk membedakan tanaman yang terserang dengan tanaman yang tidak terserang. Musim penghujan dengan cuaca yang lembab menyebabkan penyakit dapat berkembang dengan pesat.

akar gada pada brokoli
Tanaman brokoli yang terserang penyakit akar gada tidak akan mati. Bahkan masih tetap dapat menghasilkan massa bunga. Tetapi bunga yang dihasilkan berukuran kecil, tidak dapat berkembang, dan produksi pun akan menurun.

Monday, December 21, 2020

Penyakit Bercak Daun pada Tanaman Brokoli

Berdasarkan pengamatan lapangan, penyakit bercak daun dapat menyerang daun brokoli dan menyebabkan kerusakan hingga sekitar 40%. Gejalanya, di lapangan adalah adanya garis-garis konsentris berwarna kehitaman atau coklat tua. Di bagian tengah bercak tampak adanya cincin sepusat, umumnya banyak ditemukan pada daun-daun yang telah tua. Patogen berkembang dengan pesat ketika kondisi cuaca mendukung antara lain saat musim penghujan dengan kelembaban yang tinggi.

Penyakit ini disebabkan oleh patogen jamur Alternaria brassicae.

Daur Penyakit
Spora jamur patogen ini dapat tersebar ke tempat lain melalui perantara angina tau aliran air. Apalagi ketika dilakukan pemangkasan tanaman paitan yang bertindak sebagai tanaman border (pembatas), maka spora jamur akan dengan lebih mudah dan leluasa untuk tersebar ke mana-mana.

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar:
https://www.klinikpertanianorganik.com/wp-content/uploads/2014/10/IMG-20141004-WA002.jpg

Penyakit Busuk Hitam pada Tanaman Brokoli

brokoli
Penyakit busuk hitam pada tanaman brokoli mulai ditemukan pada tanaman brokoli berumur 2 minggu setelah tanam sebanyak 4% dan akan terus meningkat apabila kondisi lingkungan menguntungkan untuk pertumbuhan patogen. Serangan busuk hitam pada tanaman brokoli dapat menyebabkan kerusakan hingga 15% pada umur dua bulan.

Gejala Penyakit
Pada daun yang telah tua, di bagian bawah tampak berwarna kuning kecoklatan yang mengering. Bila diperhatikan lebih lanjut, bentuknya menyerupai huruf “V”. Apabila bagian tersebut dipegang dengan tangan, maka tekstrunya akan terasa seperti kertas. Semakin lama, daun akan berguguran satu per satu. Jika dibiarkan lebih lanjut, akan berakibat pada masa bunga yang kurang layak untuk dipanen atau lebih parah, tidak bisa dipanen sama sekali (tidak menghasilkan).

Saturday, December 19, 2020

Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Sawi

tanaman sawi
Penyakit ini sama dengan yang menyerang tanaman kubis. Dan Pengamatan di lapangan, diperkirakan menyerang tanaman sawi sekitar 20%.

Gejala Penyakit
Gajala yang khas adalah matinya jaringan daun di tepi helaian dan menguning kemudian mati. Serangan dapat terjadi sejak tanman masih muda.

Penyebab Penyakit
Penyakit ini disebaban oleh Xanthomonas campestris pv. campestris sama seperti yang menyerang tanaman kubis

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar: https://s4.bukalapak.com/bukalapak-kontenz-production/content_attachments/54204/original/sawi.jpg

Friday, December 18, 2020

Penyakit Bercak Daun Alternaria pada Tanaman Sawi

Gejala Penyakit

Pada daun yang terserang terdapat bercak bundar, ekcil-kecil, berwarna kuning, dan dapat membesar membentuk lingkaran konsentris dengan pusat berwarna gelap. Bercak tersebut memiliki ukuran diameter berbeda. Antara 0,25-1 cm. Seringakali, dalam satu daun terdapat puluhan hingga ratusan bercak dan biasanya menyerang pada daun yang telah membuka. Dalam perkembangannya, bercak tersebut bergabung menjadi bercak yang lebih besar sehingga menyebabkan semua daun berwarna kuning kecoklatan kemudian kering dan pada akhirnya menjadi mati.

Penyebab Penyakit
Bercak daun Alternaria pada tanaman sawi disebabkan oleh jamur Alternaria brassicae dengan ciri-ciri morfologi sebagai berikut: konidia berbentuk seperti gada dengan ciri khas memiliki kepala dan ekor. Bersekat melintang sampai Sembilan dan membujur sampai tiga tetapi kadang tidak bersekat.

Umumnya bersifat soliter tetapi juga terkadang bergerombol. Miselium bersekat dan berwarna gelap, pada media PDA didpatkan biakan yang berwarna hitam.

Thursday, December 17, 2020

Penyakit Busuk Pangkal pada Tanaman Sawi

Penyakit ini menyerang berbagai spesies dari golongan Crucifera termasuk sawi. Walaupun tingkat serangan tidak separah pada tanaman kubis, namun penyakit ini dapat menyerang dengan intensitas mencapai 10%. Penyakit tersebut menyebar ke seluruh dunia dan menyerang sawi, tomat, lada, kentang, mentimun, dan kubis.

Gejala Penyakit
Pada pangkal daun yang terserang pertama-tama terjadi luka kecil, cekung, dan berwarna seperti karat kemudian di permukaan bercak terbentuk seperti cairan berwarna kekuningan dan menetes dari permukaan bercak. Bila pengendalian segera dilakukan, maka bercak akan mengering dan berwarna coklat. Dalam perkembangannya, bercak dapat meluas ke arah atas dan bawah sampai sawi menjadi busuk dan pangkalnya menjadi satuan masa yang berlumpur, berwarna coklat, kering, dan berwarna kehitaman.

Penyebab penyakiit busuk pangkal adalah Rhizoctonia solani.

Wednesday, December 16, 2020

Penyakit Bercak Daun pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)

penyakit bercak daun pada sawi
Bercak daun banyak dijumpai di negara sub tropis dan menyerang beberapa tanaman seperti kubis, sawi, dan blumkul. Penyakit ini menjadi penting ketika kondisi menguntungkan untuk pertumbuhan penyakit. Serangan peyakit ini pada bagian daun bawah bisa mencapai 10-25%.

Gejala Penyakit
Pada daun yang terserang, terdapat bercak berbentuk oval sampai bulat, berwarna putih kecoklatan, dan memiliki diameter sebesar 0,5-1,75 cm. Dapat menyerang daun yang belum membuka namun sering terjadi pada daun yang telah membuka. Dalam satu daun, dapat terdapat beberapa bercak yang pada gilirannya dapat menyatu dan membentuk bercak yang lebih besar, berbentuk tidak beraturan, dan memyebabkan daun menjadi lodoh. Jamur sering menyerang pembibitan. Pada pembibitan, dapat menyebabkan daun kehilangan kotiledon atau kelopak daun menjadi busuk. Serangan berat dapat menyebabkan kematian pada bibit.

Penyebab Penyakit
Bercak daun pada sawi disebabkan oleh jamur Cercosporella brassicae dengan ciri morofologi sebagai berikut: konidiofora hialin, ramping, dan membawa konidia tunggal pada ujungnya. Konidia hialin bersel banyak, ramping, berbentuk seperti tabung sampai bentuk memanjang lurus atau lengkung.

Monday, December 14, 2020

Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Kubis

kubis
Salah satu penyakit yang dijumpai pada budidaya tanaman kubis adalah penyakit hawar daun bakteri ditemukan di lahan pertanaman dan paling sering diumpai pada musim penghujan dengan tingkat serangan dalam areal pertanaman mencapai 50% dengan tingkat keparahan pertanaman sekitar 5%. Gejala yang khas dari penyakit ini adalah terjadinya nekrosis pada tepi-tepi daun, khususnya pada daun yang telah tua dengan bentuk tidak beraturan berwarna coklat kekuningan dan daun yang belum membuka pun juga dapat terinfeksi.

Hawar daun bakteri adalah salah satu penyakit penting pada tanaman kubis  

Penyebab Penyakit
Penyakit hawar daun bakteri disebabkan oleh Xanthomonas campestris.

Daur Penyakit
Belum benar-benar didapatkan informasi mengenai etiologi bagaimana penyakit ini menyerang dan bertahan dari musim ke musim tanaman kubis berikutnya.

Pengendalian
Salah satu pengendalian yang paling banyak dilalkukan adalah dengan menggunakan pestisida dalam pengendalian hama penyakitnya. Beberapa fungisida yang digunakan untuk tanaman kubis dan brokoli adalah daconil 75wp.

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRIz_i0edsyxuBikPswp2iuIIqrxnTy4kSHDA&usqp=CAU

Penyakit Busuk Lunak dan Busuk Hitam pada Tanaman Kubis

penyakit pada tanaman kubis
Gejala serangan busuk lunak baik ketika di lahan ataupun pasca panen adalah sama. Pada awalnya hanya terdapat luka yang berair hingga akhirnya meluas menjadi busuk. Pada awalnya hanya ditandai dengan bercak kebasahan dan dalam keadaan lembab, bercak tersebut berkembang dengan cepat dan menyebabkan jaringan tanaman menjadi hancur, basah, berlendir, berwarna coklat tua, dan membuat lekukan agak berbutir halus. Pembusukan akan semakin cepat pada tanaman yang berada di bawah naungan. Ketika lingkungan berubah menjadi kering, proses pembusukan akan terhenti.

Serangan pada batang lebih mematikan dibandingkan serangan pada daun. Serangan pada batang menyebabkan tanaman roboh sehingga patogen lebih cepat meluas ke bagian lebih dalam.

Pada serangan busuk hitam, mula-mula di tepi daun terdapat daerah yang berwarna kuning atau pucat kemudian meluas ke bagian tengah. Di daerah ini, tulang daun berwarna coklat tua atau hitam. Pada serangan tingkat lanjut, dapat menjalar melalui tulang daun dan masuk ke dalam jaringan tanaman.

Pada budidaya tanaman kubis, busuk lunak merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman kubis.  

Penyebab Penyakit
Busuk lunak disebabkan oleh bakteri dari Erwinia carotovora dan Pseudomonas viridiflava. Erwinia carotovora memiliki ciri sebagai berikut: berbentuk batang, memiliki peritrikus, gram negative, single sel, tidak berflourosen, tidak berpora, bersifat fermentative, koloni berwarna putih kekuningan, bulat, halus, dan berkilauan.

Saturday, December 12, 2020

Penyakit Jamur Phytophthora megasperma pada Tanaman Kubis

Pada budidaya tanaman kubis, penyakit merupakan salah satu faktor penghambat pertumbuhan, perkembangan, dan hasil tanaman. Tanaman inang jamur ini adalah kubis, bunga kol wortel, dan sebagainya. Jamur ini tersebar luas khususnya di Amerika dan Australia. Gejala penyakit ini, pada daun terdapat warna kemerahan sampai dengan ungu dan akhirnya mati. Terkadang, organ yang berada di atas permukaan tanah menjadi layu. Jamur ini hidup dalam tanah yang berair dan merupakan sumber penyakit akar pada umbi-umbian. Kondisi optimal untuk pertumbuhan penyakit ini adalah 15-25 celcius.

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman kubis

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRIz_i0edsyxuBikPswp2iuIIqrxnTy4kSHDA&usqp=CAU

Penyakit Puru Akar pada Tanaman Kubis

contoh serangan akar gada
Penyakit puru akar atau bengkak atau gada disebabkan oleh jamur Plasmodhiphora brassicae. Merupakan penyakit penting pada tanaman kelurga Brassicae yang menyerang diantaranya brokoli, sprout, kubis, turnip, dan radish. Penyakit ini dapat menyerang biji kubis dan marga rerumputan. Penyakit akan mengkolonisasi dahulu pada akar sebelum pada akhirnya menunjukkan gejala.

Gejala Penyakit
Daun yang terserang akan berwarna hijau pucat sampai kekuningan dan layu pada siang yang terik. Namun kelayuan bersifat sementara karena pada malam hari daun akan segar kembali. Gejala yang khas adalah akar dan terkadang pada bagian batang yang berada di dalam tanah. Gejala terdiri dari bentuk yang berupa gelondong kecil atau membentuk puru dan akar rambut.

Akar yang terinfeksi akan membesar dan membentuk bisul yang berbeda dari yang normal baik dari bentuk ataupun ukurannya. Tanaman dengan akar berbulu seperti kubis dan brokoli akan terbentuk seperti pembengkakan. Akar yang terinfeksi tidak mampu menyerap air dan nutrisi sehingga pada bagian batang dan daun akan mengalami pertumbuhan yang terhambat serta daun bagian bawah yang menguning dan mati. Akar yang mengalami pembengkakan sering terinfeksi sekunder yang menyebabkan akar membusuk dan tanaman mati.

Thursday, December 10, 2020

Penyakit Busuk Kaki Hitam (Blackleg) pada Tanaman Kubis

tanaman kubis, pertanaman kubis
Busuk kaki hitam merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kubis. Penyakit ini banyak menyerang tanaman kubis, sawi, blumkul, kangkkung, dan bayam. Jamur ini pertama kali ditemukan menyerang tanaman kubis di Amerika Serikat pada tahun 1910.

Gejala Penyakit
Pada tanaman kubis seringkali muncul pada tempat pesemaian dua sampai tiga minggu sebelum transplanting. Pada daun yang terserang pertama terjadi bercak memucat kemudian menjadi coklat kelabu dan terdapat piknidia berwarna gelap yang menyebar di permukaan bercak.

Pada batang yang terserang ditandai dengan adanya luka yang memanjang ke arah tegak, berwarna coklat terang dan dibatasi dengan tepi yang berwarna ungu.

Kemudian luka memanjang ke sistem perakaran serabut yang secara berangsur-angsur menyebabkan perakaran serabut hancur dan akhirnya runtuh. Serangan berat dapat menyebabkan tanaman kubis mati.

Penyebab Penyakit
Penyakit busuk kaki hitam disebabkann oleh jamur Phoma lingam. Jamur tersebut memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut: miselium bersekat dan bercabang. Hialin berwarna terang ketika muda dan menjadi gelap saat tua. Piknidia berbentuk seperti labu, berwarna gelap, dan runcing pada ujungnya.

Penyakit Busuk Pangkal Batang pada Tanaman Kubis

Jamur ini tersebar hampir di seluruh dunia dan memiliki kisaran inang yang luas terutama sayuran seperti kentang, kubis, dan buncis. Beberapa tanaman lain yang dapat dijadikan inang adalah wortel, ketimun, terong, lobak, kangkong, bayam, lada, dan tomat. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kubis

Gejala Penyakit
Penyakit ini dapat menyerang tanaman kubis di hampir semua fase pertumbuhannya terutama pada saat pesemaian. Pada pesemaian dapat menyebabkan dumping off sehingga tanaman layu, daun rebah, dan pada akhirnya mati. Pada bagian pangkal batang yang berada di bawah dan di atas permukaan tanah menjadi berkerut, berwarna gelap, dan tampa basah.

Penyebab Penyakit
Penyakit ini disebakan oleh jamur Rhizoctonia solani dengan miselium yang memiliki sel panjang, bersekat, berwarna gelap, dan bercabang membentuk sudut siku-siku.

Daur Hidup Jamur
Jamur bertahan dari musim ke musim dalam bentuk sclerotia. Akan menjadi parasite ketika terdapat tanaman yang rentan hadir di lapangan dan didukung oleh lingkungan yang menguntunkan. Sklerotia akan berkecambah membentuk benang-benang halus yang tersebar di dalam tanah dan siap untuk menginfeksi jaringan akar atau batang tanaman. Infeksi dapat melalui luka atau dengan jalan menembus langsung jaringan epidermis tanaman.

Penyakit Bercak Daun Alternaria pada Tanaman Kubis (Brassica oleraceal)

Penyakit ini memiliki beberapa nama seperti bercak daun Alternaria, gray mold, bercak hitam, dan busuk coklat pada blumkul. Penyakit ini banyak menyerang kubis dan petsai. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman kubis.

Gejala Penyakit
Biasanya terjadi pada daun yang telah membuka. Gajala berupa bercak melingkar, berwarna coklat sampai kelabu kehitaman dengan diameter 0,4-1,5 cm. Pada jaringan di sekitar bercak berwarna kuning. Dalam cuaca yang lembab, di atas bercak terbentuk rumpun-rumpun konidiofora dan konidia yang membentuk lingkaran sepusat atau konsentris dan berwarna hitam. Dalam satu daun, dapat terjadi beberapa bercak yang dalam perkembangannya menjadi satu bercak besar dan kemudian membusuk. Gejala lain dapat terjadi di pinggir-pinggir daun terutama pada daun yang telah tua.

Penyebab Penyakit
Secara umum terdapat dua macam jamur yang memiliki serangan yang berbeda. Penyebab pertama adalah Alternaria brassicae. Penyebab yang kedua adalah Alternaria brassicicola. Namun, dari kedua jamur tersebut, jamur Alternaria brassicae lebih penting karena dapat menyerang baik pada daun muda ataupun daun tua.

Tuesday, December 1, 2020

Penyakit Layu dan Busuk Akar pada Tanaman Asparagus

tanaman asparagus
Gejala Penyakit
Pada pangkal batang atau akar yang terserang, jaringan veskulernya berubah menjadi coklat kemerahan. Pada bagian luar terdapat bercakberwarna kemerahan, selanjutnya akar menjadi busuk. Pada bagian yang berada di atas permukaan tanah terjadi perubahan warna menjadi kuning mulai dari pangkal batang sampapi paa seluruh jaringan. Daun-daun menjadi rontok, layu, kering, dan akirnya mati. Penyakit ini juga dapat menyerang turus yang baru muncul di atas permukaan tanah. Pada turus yang terserang menunjukkan gajala kelayuan, agak berair, berwarna kuning kecoklatan, dan akhirnya mati. Apabila turus dicabut, maka akan terdapat bercak yang berwarna kemerahan.

Penyebab Penyakit
Penyebabnya adalah Fusarium oxysporum dengan ciri-ciri sebagai berikut: miselium bersekat, mula-mula berwarna putih tetapi lambat laun berwarna kuning keputihan. Jamur ini membentuk tiga macam konidia yaitu makrokonidia, mirokonidia, dan klamidospora.

Baik mikro ataupun makro konidia dihasilkan di atas konidiofora dan bercabang-cabang, tegap, dan berkelompok membentuk sporodokhium. Klamiidospora dihasilkan bila keadaan lingkungan tidak mendukung pertumbuhan patogen dan sebagai perlindungan diri terhadap mikroorganisme lain.

Daur Hidup
Di dalam tanah, hampir semua genus Fusarium dapat bertahan dalam bentuk miseliumnya. Penyebaran dalam jarak pendek dapat melalui perpindahan alat pertanian dan atau aliran air. Penyebaran jarak jauh dapat memalui perpindahan tanaman sakit ke daerah lain atau penyebaran tanah-tanah yang telah terinfeksi ke tempat baru. Jamur fusarium dapat bertahan didalam tanah dalam jangka waktu yang sangat lama dan akan menginfeksi tanaman melalui akar apabila keadaan telah menguntungkan. Beberapa hal yang mempengaruhi keparahan tingkat serangan adalah pH tanah yang rendah da kandungan nitrogen yang tinggi.

Pengendalian

Beberapa pengendalian yang bisa dilakukan antara lain:
1. Memusnahkan tanaman yang terserang dari areal pertanaman
2. Mengusahakan agar derajat keasaman tanah berkisar antara 6,5-7,5
3. Penggunaan sistem pengairan yang baik untuk mengurangi kelembaban tanah.
4. Penerapan cara pemanenan yang tepat dengan cara memotong turus tepat pada pangkalnya dan diusahakan agar tidak meninggalkan sisa di dalam tanah karena akan dapat menjadi sumber infeksi penyakit.

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar:

Monday, November 30, 2020

Penyakit Bercak Phoma pada Tanaman Asparagus

Penyakit bercak phoma dapat menyerang pada semua stadium tanaman asparagus dari turus sampai tanaman produksi. Di Batu, Malang tingkat serangan dapat mencapai 16% di daerah endemi.

Gejala Penyakit
Pada turus yang baru muncul di atas permukaan tanah, bercak diawali dengan adanya bitnik coklat dan terjadinya perubahan warna menjadi coklat pada pelepah daun bagian turus yang belum membuka. Selanjutnya, bercak berkembang menjadi elips dengan pusat abu-abu dan bertepi lebar dengan warna coklat kemerahan. Pada pelepah daun dan pucuk turus menjadi kering dan mati.

Pada tanaman produksi juga terjadi bercak nekrotis seperti pada turus. Bercak terjadi pada cabang atau ranting yang biasanya berjumlah banyak. Pada bagian batang, bercak berbentuk elips atau oval dengan pusat berwarna abu-abu kemerahan.

Selain batang, cabang, dan ranting, serangan penyakit ini juga terjadi pada buah. Buah menjadi berwarna kelabu dengan bitnik-bintik hitam. Bercak ini dapat meluas sampai ke seluruh permukaan buah dan tangkai.

Penyakit Bercak Hitam pada Tanaman Asparagus


Penyakit ini masih minim dijumpai di luar Indonesia. Namun, di daerah Batu, Jawa Timur, telah dijumpai banyak kasus penyakit tersebut. Penyakit bercak hitam terjadi di semua fase pertumbuhan tanaman, baik muda maupun tua. Tingkat serangan pada tanaman muda mencapai 13,8% sementara pada tanaman tua atau produksi berkisar 6,5%.

Gejala Penyakit
Pada tunas dan tanaman muda, gejala penyakit ini berupa adanya bercak konsentris, berwarna hitam, agak basah dan dikelilingi oleh tepi yang berwarna coklat. Bercak diawali dengan titik berwarna hitam kemudian membesar membentuk lingkaran/elips. Dalam perkembangannya, bercak dapat terus membesar mengelilingi batang sehingga menyebabkan batang patah. Serangan berat menyebabkan kematian pada tanaman asparagus.

Pada tanaman yang telah tua, serangan jarang yang menyebabkan batang patah. Pada tanaman tua, serangan banyak terjadi pada pucuk-pucuk cabang atau ranting. Serangan berat pada tanaman tua menyebabkan jaringan pucuk busuk, patah, terkulai, dan mati.

Monday, November 2, 2020

Cara Pemakaian Baru Cina untuk Pengobatan

a. Kutil.
Daun baru cina segar dicuci kemudian digiling halus. Hasil gilingan diletakkan pada kutil dan dilakukan 3-4 hari sehari selama 30 hari.

b. Memulihkan tenaga setelah melahirkan
Empat pohon baru cina dicuci bersih kemudian dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 6 gelas air hingga tersisa 2 gelas air. Air disaring kemudian diminum dua kali sehari masing-masing satu gelas sekali minum. Diminum sebelum makan.

c. Lemah syahwat
Biji baru cina sebanyak 15-45 gram digiling halus. Ditambahkan air hangat secukupnya kemudian diminum sekaligus

d. Ayan
Akar baru cina satu genggam, jahe, dan gula enau masing-masing sebesar ibu jari, dicuci, lalu dipotong-potong secukupnya. Direbus dengan 4 gelas air sampai menyisakan 2 gelas. Disaring kemudian diminum dua kali sehari masing-masing sebanyak satu gelas.

Cara lain adalah dengan menyeduh serbuk baru cina sebanyak 1 sendok menggunakan air panas. Diminum 3 kali sehari.

e. Sakit tenggorokan dan batuk berdahak
Herba baru cina secukupnya dicuci bersih kemudia ditumbuk sampai lumat. Diperas dan disaring sampai terkumpul setengah gelas perasan. Diminum sekaligus, dua kali sehari dan dilakukan sampai sembuh.

f. Disentri
Herba segar baru cina sebanyak 20 gram dan jahe sebesar ibu jari dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Direbus menggunkan 3 gelas air hingga menyisakan 1 gelas. Disaring dan diminum tiga gali sehari masing-masing sepertiga gelas.

g. Bercak pendarahan sewaktu kehamilan (Mencegah keguguran)
Serbuk baru cina sebanyak 6 gram, biji tu si zi 15 ram, benalu 15 gram, dan akar tang kuei 10 gram direbus menggunakan 3 gelas air hingga menyisakan 1 gelas air. Disaring kemudian diminum dua kali sehari masing-masing setengah gelas.

h. Darah haid terlalu banyak dan nyeri lambung
Serbuk baru cina sebanyak 6 gram, umbi teki dan akar chi shao masing masing 12 gram, akar tang kuei dan rimpang yuan hu masing masing 10 gram. Direbus dengan 3 gelas air sampai tinggal 1 gelas. Disaring, kemudian diminum dua kali sehari setiap pagi dan sore masing-masing setenah gelas.

Cara lain adalah dengan menyeduh 15 gram daun baru cina kemudian dikonsumsi seperti mengonsumsi teh.

i. Nyeri ulu hati dan gangguan pencernaan
Daun baru cina sebanyak 15 gram diseduh dengan 3 gelas air mendidih. Diminum biasa seperti minum teh.

j. Nyeri haid
Daun baru cina sebanyak 20 gram dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 20 menit. Disaring kemudian dibagi untuk diminum dua kali pada pagi dan sore hari.

k. Bisul
Daun baru cina diambil secukupnya kemudian ditumbuk halus. Hasil tumbukan diturapkan pada bisul.

l. Wasir
Daun segar secukupnya dicuci bersih kemudian ditumbuk halus. Hasil tumbukan dipanaskan sebentar menggunakan nyala api yang kecil. Hangat-hangat digunakan untuk menurap wasir.

m. Mencegah penyakit kewanitaan
Pucuk batang baru cina berikut bunganya sebanyak 30 gram diseduh dengan air mendidih. Diminum seperi meminum teh.

n. Rematik
Daun baru cina segar secukupnya digiling halus kemudian diitim. Hangat-hangat digunakan untuk menurap yang sakit.

Sumber: Sopandi. 2018. Tanaman Obat Tradisional (Jilid I). Sarana Pancakarya Nusa.
Sumber gambar: https://doktersehat.com/wp-content/uploads/2012/04/baru-cina-doktersehat.jpg

Pemanfaatan Baru Cina (Artemisia vulgaris L.) sebagai Tanaman Obat

tanaman baru cina
Disebut Baru Cina karena memang tanaman ini berasal dari Cina. Namun juga telah dikenal dengan beberapa nama di beberapa daerah yang berbeda. Di Indonesia, Baru Cina dikenal dengan nama: Sudamala (Sumatra), Kucicing (Sunda), Suket Gajahan (Jawa), Daun Manis (Jakarta), dan Kolo (Ternate).

Sifat, Khasiat, dan Kandungan Kimia

Baru CIna memiliki rasa pedas, pahit, dan bersifat hangat serta memiliki aroma terapi. Beberapa khasiatnya diataranya adalah menghangatkan badan, penghilang nyeri, penghenti pendarahan, peluruh kencing, meningkatkan nafsu makan, mencegah keguguran, menormalkan haid, dan masih banyak lagi.

Daun baru cina mengandung minyak astiri seperti cadinene, cineole, terpineol, tannin, dan lain sebagainya. Akar dan batang mengandung inulin. Adapun cabang atau rantingnya mengandung oxytocin, alkohol, dan ridentin.


Manfaat
a. Daun berkhasiat untuk mengatasi

1. Gangguan haid: darah haid terlalu banyak, nyeri haid, datang bulan tidak teratur, dan tidak datang bulan.

2. Kehamilan: timbul pendarahan ketika hamil, grak janin terlalu aktif.

3. Mempermdah persalinan dan sukar punya anak.

4. Keputihan

5. Disentri, perut kembung, dan nyeri ulu hati.

6. Pendarahan.

7. Batuk berdahak, sakit tenggorokan

8. Beri-beri

9. Wasir.

b. Biji berkhasiat mengatasi lemah syahwat.

c. Akar berkhasiat mengatasi ayan (epilepsi).

Sumber: Sopandi. 2018. Tanaman Obat Tradisional (Jilid I). Sarana Pancakarya Nusa.

sumber gambar: https://pfaf.org/Admin/PlantImages/ArtemisiaVulgaris.jpg

Pemanfaatan Bawang Merah sebagai Obat

Bawang merah merupakan salah satu bumbu dapur yang digunakan di hampir semua masakan di Indonesia. Teknis budidaya tanaman bawang merah umumnya seperti pada budidaya tanaman sayur yang lain.  Walapun sebagai bumbu dapur, bawang merah juga mengandung berbagai senyawa kimia yang dapat menyembuhkan serta mencegah berbagai macam penyakit. 
khasiat bawang merah

Kandungan Kimia
Seperti pada tanaman berkhasia obat yang lain, bawang merah mengandung berbagai senyawa yang berfungsi menyembuhkan dan mencegah penyakit. Bahkan bawang merah mengadung antibiotic yang lebih kuat dibandingkan penisilin dan aeromisin, asid karbid, bahan yang bisa menambah vitalitas seksual serta bahan jalokatein yang berfungsi membatasi kadar gula dalam darah.

Bawang merah mengandung kalsium, fosfor, zat besi, karbohidrat, vitamin A dan Vitamin C, serta beberapa senyawa yang berfungsi untuk memperlancar buang air kecil dan besar, dan mengandung zat yang berfungsi untuk menguatkan anggota badan.

Manfaat
Adapaun beberapa manfaat bawang merah adalah sebagai berikut:

a. Bijinya menghilangkan vertigo dan meredakan kebotakan.

b. Umbinya memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Masuk angin, sembelit, mencret-mencret, dan cacingan.
2. Sistem peredaran darah yaitu radang limpa, tekanan darah, dan angina pectoris.
3. Sistem pembuangan seperti kencing manis, radang prostat, lemah syahwat, encok, dan ginjal.
4. Mengatur sistem pernapasan, mengobati bengkak, serta selaput putih di mata.

Contoh pemakaian
a. Masuk angin: perasan bawang merah direbus kemudian airnya diminum rutin sehari sekali.
b. Sembelit: setengah gelas bawang merah yang sudah dihancurkan dicampur dengan setengah gelas susu kemudian dilarutkan. Campuran keduanya diminum setiap pagi sampai penyakit sembelit hilang.
c. Mencret: setengah gelas bawang merah dicampur dnegan kopi dan madu lalu campurannya diminum.

Efek samping:
Kandungan dalam bawang merah dapat menyebabkan kepala pusing dan pedas di mata. Terlalu banyak mengonsumsi bawang merah mengakibatkan mudah lupa, merusak akal, serta menyebabkan bau mulut. Namun, efek samping bawang tersebut dapat hilang jika bawang merah yang akan dikonsumsi dimasak terlebih dahulu.

Sumber: Sopandi. 2018. Tanaman Obat Tradisional (Jilid I). Sarana Pancakarya Nusa.
Sumber gambar: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.wartatani.co%2F4603%2Fheadline%2Fpetani-di-bantul-ungkap-gurihnya-budidaya-bawang-merah-semi-organik%2F&psig=AOvVaw3iY713haGvsb22nxDl9q-d&ust=1604388769933000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCODCsIus4-wCFQAAAAAdAAAAABAD

Monday, September 21, 2020

Mengenal Tanaman Srikaya


Tanaman srikaya (Annona squamosa) berasal dari Amerika Selatan yang pada akirnya menyebar ke seluruh dunia termasuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Srikaya memiliki bentuk buah bulat dengan kulit yang bermata banyak sehingga terkesan berbentuk seperti sisik. Setiap juring mengandung daging buah dan sebuah biji. Warna buah hijau keputihan sedangkan warna daging buahnya putih, kasar, dan berbiji banyak serta memiliki rasa yang manis.

Srikaya disebut sebagai buah semu karena tersusun atas berpuluh-puluh buah yang menjadi satu sehingga bentuk buah benjol-benjol. Di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat dua jenis srikaya yang terkenal yaitu srikaya gading dan srikaya lumut. Srikaya lumutwarna buahnya hijau meskipun sudah tua dan matang. Rasanya lebih manis dan daging buahnya lebih tebal daripada srikaya gading. Sedangkan srikaya gading warna buahnya kekuningan bila sudah matang dan ukuran buahnya lebih kecil daripada srikaya lumut.

Sumber: Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.

Sumber gambar: https://faktualnews.co/images/2019/02/buah-srikaya-1280x720.jpg

Wednesday, September 16, 2020

Mengenal Tanaman Sirsak



Sirsak (Annona muricata) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Di Indonesia, tanaman sirsak tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Tanaman sirsak merupakan salah satu contoh tanaman yang mudah dibudidayakan karena tidak membutuhkan persyaratan tumbuh yang spesifik (adaptasi tanah dan iklimnya luas). 

Tanaman sirsak memiliki hubungan kekeluargaan dengan tanaman buah lain seperti srikaya, mulwa (buah nona), dan lain sebagainya. Buah sirsak secara spesifik memiliki bentuk yang tidak beraturan. Namun secara umum buah sirsak berbentuk jorong yang mengecil pada bagian ujung. Kulit buah memiliki duri-duri pendek dan lunak. Daging buah lembek/lunak, berwarna putih berserat, berbiji hitam pipih, dan berjumlah banyak. Sirsak memiliki rasa yang asam manis yang segar serta beraroma harum.

Baca Juga: Pengenalan Buah Sirsak (Annona muricata)

Tidak semua sirsak memiliki rasa yang asam manis. Beberapa juga berasa manis, yaitu jenis sirsak ratu. Sirsak ratu berasal dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Ciri lain dari sirsak ratu adalah lengket di lidah serta memiliki biji yang sedikit.

Selain dipakai sebagai buah meja, bahan baku industri makanan, Sirsak juga bisa digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit  

Sumber: Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.

sumber gambar: https://mmc.tirto.id/image/otf/500x0/2019/11/22/sirsak_ratio-16x9.jpg

Mengenal Tanaman Semangka



Semangka (Citrus vulgaris) termasuk salah satu buah yang mengandung banyak air. Semangka memiliki banyak penggemar terutama ketika musim kemarau ketika udara panas dan terik karena semangka memiliki efek/pengaruh untuk menyegarkan.

Masyarakat luas telah mengetahui bahwasannya semangka yang enak bukanlah semangka lokal tetapi semangka hasil introduksi seperti sugar baby, cream suika, stripped sugar, sugar doll, dan yang tidak berbiji seperti yellow doll, garden baby, dan sebagainya. Sedangkan semangka lokal sukar untuk dijumpai.

Yang paling banyak dijumpai dan ditanam di Indonesia adalah jenis sugar baby. Semangka jenis ini merupakan introduksi hasil hibrida. Buah berbentuk bulat berwarna hijau tua, bobot per buah dapat mencapai 4 kg. Daging buah berwarna merah, renyah, dan berasa sangat manis. Kulit buah tebal sehingga tahan dalam pengangkutan jarak jauh.

Sumber: Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.

Mengenal Tanaman Sawo

buah sawo, mengenal morfologi tanaman sawo
Tanaman sawo merupakan tanaman asli Asia Tenggara khususnya Indonesia. Indonesia terdapat banyak tanaman sawo terutama di Pulau Jawa. Kultivar atau jenis sawo yang diunggulkan adalah Sawo Apel. Jenis ini memiliki rasa yang manis hingga sangat manis. Kesitimewaan lain adalah adaptasinya yang baik terhadap iklim, tanah, serta organisme pangganggu tanaman (hama, gulma, dan penyakit). Produksi sawo jenis ini sangat memuaskan.

Sawo apel memiliki buah kecil-kecil bulat seperti buah apel dengan diameter kurang dari 4 cm, kulitnya tebal, mengandung banyak getah, rasanya manis, bijinya banyak, dan tahan sehingga mudah dalam pengangkutan serta memiliki buah yang kesat

Sawo jenis lain yang beredar adalah sawo manila. Jenis sawo manila yang dibudidayakan di Jakarta disebut sawo manila Betawi. Sawo manila memiliki buah yang lonjong dan besar. Daging buah halus dan berwarna coklat kemerahan, rasanya manis, tidak mengandung getah, berbiji sedikit, dan banyak mengandung air sehingga menyulitkan pengangkutan.

Jenis sawo lain yang dimasukkan dalam jenis unggul adalah sawo manila kulon, sawo manila karat, dan sawo apel lilin. Jenis-jenis tersebut memiliki rasa yang cukup manis.

Sumber: Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.

Sumber gambar: Sawo (pertanian.go.id)

Saturday, September 12, 2020

Mengenal Tanaman Salak


Salak (Salaca edulis) termasuk keluarga palmae dengan batang-batang tertutup oleh pelepah daun yang tersusun sangat rapat. Buah tersusun di dalam tandan dan bersisik coklat. Rasa daging buah ada yang kesat, asam, dan manis.

Buah salak yang diminati konsumen umumnya mempunyai daging buah yang tebal, berbiji kecil, memiliki kadar tannin yang rendah, manis, kesat, dan kulit buah berwarna kecoklatan.

Salak Pondoh yang berasal dari Desa Soka, Sleman merupakan satu-satunya kultivar unggul dari Kementrian Pertanian.

Terapat tidaga jenis salah pondoh yaitu Salak Pondoh Merah, Pondoh Kuning, dan Pondoh Hitam. Dari ketiga jenis ini, Pondoh Hitam memiliki rasa yang paling enak. Keistimewaan salak ini terutama dari sifat buahnya. Buah yang masih muda memiliki rasa yang sudah manis.

Selain Salak Pondoh, terdapat beberapa jenis salak lokal yang berpotensi untuk diunggulkan seperti: Salak Condet, Salak Bali, Salak Gading, Salak Kembang, dan Salak Panjalin.

Sumber: Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.

Sumber gambar: https://cdn2.tstatic.net/jogja/foto/bank/images/salak-pondoh_20151226_175808.jpg

Mengenal Varietas Tanaman Rambutan

mengenal varietas tanaman rambutan

Rambutan (Nephelium lappecium L.) termasuk tanaman buah yang diunggulkan jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Daging buah mudah dikupas dan kulit bijinya tidak melekat pada daging buah (nglothok).

2. Daging buah tebal dan memiliki biji yang kecil.

3. Daging buah keset, rasa manis, dan memiliki kadar vitamin C yang tinggi.

4. Tahan terhadap penyakit akar yang berbahaya.

Yang termasuk varietas unggul diantaranya adalah rambutan Binjai, Rafiah, dan Lebak Bulus.

Rambutan Binjai berasal dari Pasarminggu. Sering juga disebut dengan rambutan Brahrang. Bentuk buahnya agak lonjong dengan rambut yang panjang, jarang, dan kasar. Rambutnya berwarna merah dengan ujung yang hijau. Warna daging buah putih , ngelotok, dan rasanya manis.

Rambutan Rafiah juga berasal dari Pasarminggu. Bentuk buah bulat dengan rambut agak pendek. Warna rambut hijau kekuningan, warna daging buahnya putih, ngelotok, dan rasanya manis.

Rambutan Lebak Bulus juga berasal dari Pasarminggu. Bentuk bulat dengan rambut yang panjang. Warna buahnya merah, warna daging buahnya putih, ngelotok, rasanya manis dan berair.

Selain ketiga jenis rambutan diatas, masih terdapat beberapa jenis rambutan yang memiliki sifat unggul. Beberapa diantaranya adalah rambutan simacan, aceh garing, aceh gendut, aceh pao-pao, dan aceh kering manis. Jenis-jenis ini mempunyai rasa yang manis, daging buah ngelotok, dan daging buahnya agak kesat.

Rambutan dapat digunakan sebagai buah meja disamping juga memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit (tanaman obat).  

Sumber: Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung

Sumber gamber: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/buah-rambutan-_160209064417-868.jpg

Monday, August 31, 2020

Mengenal Tanaman Pisang


Pisang (Musa paradisiaca) termasuk keluarga Musaceae yang sangat digemari karena memiliki rasa yang enak sebagai buah meja. 

Beberapa varietas pisang yang telah dibudidayakan dan dikembangkan adalah:

Varietas Musa Nana. Merupakan varietas yang berasal dari China. Bisa ditanam di dataran tinggi hingga 1000 mdpl. Diatas ketinggian tersebut, pisang ini akan sukar tumbuh.

Varietas Musa parasidiaca. Pisang yang tergolong jenis ini adalah pisang yang enak dimakan setelah dimasak terlebih dahulu.

Varietas Parasidiaca sapientum. Termasuk varietas yang enak dimakan setelah buahnya matang dan enak sebagai buah meja. Beberapa yang termasuk varietas ini adalah Pisang Ambon, Pisang Barangan, Pisang Raja, Pisang Badak, Pisang Susu, Pisang Kepok Kuning, Pisang Nangka, dan Pisang tanduk.

Perbedaan varietas tanaman pisang juga didasarkan oleh morfologi tanaman pisang itu sendiri  

Mengenal Tanaman Pepaya


Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah. Di Indonesia papaya digemari karena banya dijumpai disamping beragam khasiat yang dimiliki terutama kandungan serat yang banyak pada buah papaya.

Varietas unggul papaya diarahkan agar memiliki sifat sebagai berikut: produktivitasnya tinggi, tidak terpengaruh oleh perubahan iklim, buah bulat Panjang atau Panjang, rongga buah kecil agar buahnya tebal, daging merah dan berasa manis, kulit buah kuat, tidak lembek supaya tahan saat pengankutan dan tidak mudah rusak, resisten terhadap penyakit akar yang berbahaya.

Masyarakat indonesesia umumnya menyukai buah papaya yang besar, bulat Panjang, berdaging merah, dan memiliki rasa yang manis. Beberapa varietas yang banyak ditanam di Indonesia adalah Pepaya Semangka, Pepaya Jinggo, Pepaya Cibinong, dan Pepaya Bangkok.

Mengenal Tanaman Nanas (Ananas comosus)

mengenal morfologi buah nanas

Nanas (Ananas cosmus) merupakan tanaman dan buah yang cukup popular di Indonesia. Nanas banyak menghiasi pesta-pesta sebagai pencuci mulut. Buah nanas hamper bisa dijumpai kapan saja tanpa mengenal musim. Tanaman termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan dan tidak “rewel”. Daerah-daerah dengan tanaman nanas yang banyak di Indonesia adalah Palembang, Riau, Jambi, Bogor, dan Subang.

Secara umum BUAH NANAS digunakan sebagai buah meja (dikonsumsi segar) dan juga buah kalengan. Kultivar untuk buah segar adalah Nanas Palembang dan Nanas Bogor, sementara yang banyak digunakan sebagai buah kalengan adalah Nanas Ceyene. Rasanya terkenal enak dan produskinya cukup tinggi.

Selain sebagai buah, nanas juga memiliki khasiat sebagai obat untuk mengobati berbagai macam penyakit  

Nanas Bogor disebut dengan Nanas Nambo. Ketika sudah matang, kulit buahnya berwarna kuning dengan mata yang berlekuk ke dalam. Daging buah berwarna kekuningan dan berserat halus. Memiliki rasa yang enak dan manis.

Nanas Palembang bersal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan. Banyak yang mengatakan bahwa Nanas Palembang merupakan subkultivar dari Nanas Bogor sehingga memiliki ciri-ciri yang hamper sama dengan Nanas Bogor.

Selain kedua nanas unggul diatas, terdapat pula beberapa nanas lokal yang tidak kalah dengan nanas-nanas diatas. Beberapa diantaranya adalah Nanas Semarang, Nanas Banten, Nanas Subang, Nanas Kediri/Blitar, Nanas Tembaga, dan Nanas aceh.

Sumber artikel: Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung

Sumber gambar: https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/03/11/1154999/540x270/8-manfaat-nanas-bagi-kesehatan-dan-efek-sampingnya-jika-berlebihan.jpg

Tuesday, August 11, 2020

Mengenal Tanaman Nangka

buah nangka, macam macam buah nangka di indonesia

Nangka (Arthocarpus heterophyllus syn artocarpus integra) berasal dari India Selatan. Nangka termasuk keluarga moraceae yang masih satu marga dengan sukun, kluwih, cempedak, dan bendo.

Nangka yang disukai konsumen adalah yang daging buahnya besar, tebal, berbiji kecil, manis, harum, dan lunak. Secara umum terdapat dua golongan Nangka yaitu Nangka biasa dan Nangka bubur. Nangka biasa daging buahnya keras dan agak kesat sementara Nangka bubur buahnya berair dan lunak.

Di masyarakat, terdapat berbagai jenis Nangka. Ada Nangka kapuk, yang daging buahnya empuk, besar, dan Panjang, serta warnanya hijau segar ketika masih muda. Serta memiliki duri yang besar dan jarang.

Di Jawa Tengah, terdapat berbagai jenis Nangka. Terdapat Nangka salak karena memiliki daging buah yang kencang seperti salak. Nangka pandan karena memiliki aroma yang harum seperti pandan. Nangka sukun karena bijinya kecil. Nangka kunir karena daging buah berwarna kuning seperti kunyit. Selain itu terdapat juga Nangka hutan yang buahnya kecil-kecil dan bobot buah tidak lebih dari 4 kg setiap pohon. Walaupun berukuran kecil, Nangka hutan memiliki aroma yang sangat tajam dan rasanya manis.

Sumber:
Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung

Mengenal Tanaman Manggis

buah manggis
Manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk salah satunya berasal dari Indonesia.

Varietas unggul local manggis belum diketahui masyarakat secara luas. Padahal buah manggis cukup banyak penggemarnya terutama di Pulau Jawa. Tanaman manggis tidak membutuhkan persyaratan tumbuh yang sulit dan cenderung mudah ditanam. Namun petani masih kurang tertarik untuk membudidayakan secara luas.

Buah manggis yang umumnya dikonsumsi masyarakat adalah buah manggis lokal, buahnya bulat dengan diameter kurang dari 6 cm. Kulit tebal dan berwaarna merah tua sampai ungu jika sudah matang, dan berasa manis. Varietasnya belum diketahui secara pasti.

Sumber:
Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.

sumber gambar:
https://img.okezone.com/content/2019/09/17/65/2105927/hasil-penelitian-ini-ungkap-khasiat-kulit-manggis-apa-saja-it8Ex0EkwN.jpg

Monday, August 10, 2020

Mengenal Tanaman Mangga

buah mangga, mangga arummanis

Mangga termasuk keluarga anacardiaceae dari genus mangifera. Genus ini memiliki 62 spesies. Diantara total 62 spesies, hanya 16 spesies yang menghasilakan buah dengan rasa yang enak. Mangga yang biasa dikonsumsi setiap hari seperti manga golek dan arum manis merupakan spesies Mangifera indica L.

Terdapat tiga varietas manga yang diunggulkan yaitu Arumanis, Golek, Madu, dan Manalagi. Yang menjadi keistimewaan untuk jenis-jenis mangga tersebut adalah: hasil buahnya banyak, daging buah tebal, dan rasa buah lezat.

Mengenal Tanaman Kelengkeng (Nephelium longan)

buah kelengkeng
Tanaman kelengkeng berasal dari Cina. Tanaman kelengkeng memiliki harga yang cukup mahal. Walaupun demikian, kelengkeng memiliki banyak sekali penggemar. Tanaman ini masih satu keluarga dengan rambutan dan LECI. Di Indonesia, khususnya Jawa Tengah, tanaman kelengkeng banyak terdapat di Ambarawa. Harga kelengkeng berfluktuasi tergantung musim. Seperti buah-buahan lainnya, pada saat musim panen raya, harga buah sedikit lebih murah dibandingkan ketika sudah melewati musim. 

Untuk dapat menghasilkan buah secara maksimal, tanaman kelengkeng memerlukan perawatan khusus seperti pengerokan kulit batang, pemangkasan, dan pembrongsongan. Kelengkeng asal biji yang dirawat dengan baik akan menghasilkan buah setelah berumur 6-8 tahun. Pada tanaman yang diperbanyak secara vegetatif (cangkok ataupun sambung pucuk), kelengkeng sudah bisa berbuah kurang dari lima tahun. Pada saat tanaman sudah berumur 10 tahun dan panen ketiga, produksi buak kelengkeng bisa mencapai 50 kg per pohon.

Sunday, July 5, 2020

Diversifikasi Pangan Indonesia: Sagu


Potensi Sagu Indonesia, Diekspor hingga Jepang | Good News from ...
Swasembada pangan adalah salah satu target yang dimiliki setiap negara. Suatu negara dikatakan swasembada pangan jika produksinya mencapai 90% dari kebutuhan nasional. Kondisi swasembada pangan Indonesia saat ini masih bertumpu pada padi dan jagung sebagai sumber karbohidrat karena beberapa alasan pokok seperti kebutuhan pangan pokok sebagian besar masyarakat, cepat ketersediaanya dan teknologi dari hulu ke hilir yang memadai. Pemerintah melalui kementrian pertanian telah menargetkan program swasembada pangan yang dimulai pada tahun 2016 untuk target swasembada padi, bawang merah dan cabai, tahun 2017 target swasembada jagung, tahun 2019 target swasembada gula konsumsi, tahun 2020 swasembada kedelai dan bawang putih, tahun 2024 target swasembada gula industri, tahun 2026 ditargetkan swasembada daging sapi dan pada tahun 2045 kementrian pertanian menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Monday, June 15, 2020

Mengenal Tanaman Kedondong

buah kedondong, mengenal tanaman kedondong
Kedondong jarang digunakan sebagai buah meja. Paling banyak kedondong digunakan sebagai plengkap asinan atau rujak. Meskipun masyarakat belum mengetahui kultivar mana yang sebaiknya dibudidayakan, tetapi masyarakat telah menentukan preferensi yang layak dijadikan sifat unggulan. Masyarakat menyukai kedondong yang rasanya manis, berdaging tebal, bertekstur renyah dan memiliki kulit buah yang licin serta halus.

Beberapa jenis kedondong yang sudah dimasukkan kedalam kultivar unggul adalah kedondong karimunjawa, kendang, dan Bangkok. Produksi bisa mencapai 800-900 buah per pohon per tahun.

Kedondong karimunjawa pertama kali ditemukan di karimunjawa. Bentuk buah lonjong, kulit mudah dikelupas, daging buah putih kekuningan, renyah, dan berasa manis segar sedikit asam.

Kedondong kendeng memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jenis kedondong yang lain namun memiliki kulit yang sulit dikupas.

Kedondong Bangkok benar-benar berasal dari Bangkok. Buah berukuran sebesar telur ayam kampung. Kelebihan kedondong Bangkok adalah sifat genjah dan jumlah buah per pohonnya. Setalah tiga bulan disemai, kedondong Bangkok sudah bisa berbunga. Ketika berumur enam bulan, pentil buahnya sudah tampak bergelantungan. Ketika masih muda, rasa buahnya asam dan setelah tua daging buahnya renyah dengan rasa yang sedikit asam.

Sumber:
Suhartono, Mas. 2016. Petunjuk Praktis Mengenal Buah-Buahan Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.

sumber gambar:
https://image-cdn.medkomtek.com/k5-rP4dMhEk9FylP2MH6VOoScIk=/1200x675/smart/klikdokter-media-buckets/medias/2323780/original/065162100_1615366153-manfaat-buah-kedondong-untuk-kesehatan.jpg

SINGKONG : TANTANGAN DAN PROSPEK BAGI DIVERSIFIKASI PANGAN

Pangan menjadi permasalahan pelik bagi setiap negara di dunia karena merupakan kebutuhan dasar manusia. Indonesia mengatur pangan melalui UU nomer 18 tahun 2012 mengenai ketahanan pangan. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan. Kekurangan pangan berdampak pada segala aspek kehidupan yaitu aspek Kesehatan, sosial, politik, keamanan sehingga dapat menganggu kestabilan negara. Contoh kasus kekurangan pangan adalah terjadinya kelaparan hebat di Irlandia utara pada tahun 1846-1850, sekitar 1-1,5 juta orang meninggal dunia. Hal ini terjadi karena tanaman kentang terkena Phytoptora.

Pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya laju konversi tanah adalah dua permasalahan yang menyangkut tidak terpenuhinya kebutuhan pangan. Apabila dua hal tersebut terus berjalan beriringan tanpa diimbangi kenaikan produksi dapat diperkirakan Indonesia akan mengalami kerawanan pangan. Alternatif yang mudah, cepat dan dapat dilakukan dalam jangka pendek adalah diverisfikasi pangan. Menurut Undang-undang Nomor 18/2012, diversivikasi pangan adalah upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada potensi sumber daya lokal.

Mengenal Tanaman Jeruk

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis yang diunggulkan karena memiliki rasa yang manis, berair banyak, tekstur daging buahnya lunak, memilik permukaan kulit yang halus, berbentuk bulat sampai bulat pendek. Beberapa jenis jeruk yang diunggulkan tersebut adalah Jeruk Keprok Tejakula, Keprok Tawangmangu, Keprok Garut, dan Keprok Kacang. 

Ciri khas jeruk keprokyang paling menonjol adalah adanya rongga antara kulit buah dengan daging buah sehingga mudah untuk dikupas, bagian buahnya mudah dipisahkan, dan ketika sudah matang buah akan berwarna orange muda. Jeruk keprok secara umum mampu berproduksi 200-300 buah/pohon/taun.

Asal Jeruk Keprok Tejakula tidak diketahui dengan pasti. Untuk saat ini, jeruk jenis ini paling banyak terdapat di Buleleng, Bali. Bentuk buah bulat pendek, permukaan kulitnya halus, daging buah bertekstur lunak, dan buah berasa manis.

Jeruk Keprok Tawangmangu paling banyak dijumpai di Karanganyar, Jawa Tengah. Asal jeruk ini juga tidak diketahui dengan pasti. Bentuk buah bulat pendek dengan permukaan yang halus, tekstur daging buah lunak, mengandung banyak air, dan memiliki rasa buah yang manis.

Monday, June 8, 2020

Smart Farming untuk Pertanian Masa Depan




Pict: https://equalocean.com/high-tech/20190426-xag-published-smart-seeds-sowing-system
Salah satu upaya pendekatan dalam perwujudan pertanian berkelanjutan adalah aplikasi smart farming baik on farm maupun off farm. Smart farming yakni pertanian yang menggunakan platform yang dikonektivitaskan dengan perangkat teknologi dalam pengumpulan informasi seperti status hara, kelembaban udara, kondisi cuaca, hama penyakit dll. Informasi tersebut diperoleh dari perangkat di lapang yang digunakan atau ditanamkan pada lahan pertanian. Tujuan smart farming adalah untuk meningkatkan keefektivan, efisiensi kuantitas maupun kualitas produk pertanian.

Smart farming tidak lepas dari perangkat teknologi untuk mengumpulan informasi penting terkait tanaman. Perangkat teknologi yang digunakan adalah big data, machine pertanian, internet of this, cloud computation sensor, drone, cctv, kamera dll. Cakupan smart farming sendiri adalah memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi tanaman pada setiap lokasi, kondisi tanah, kadar air tanah, iklim, pupuk, benih pestisida panen dan kerusakan hasil panen dan jumlah produksi. Kunci utama dalam smart farming adalah data terukur berdasarkan analisa sensor yang telah dipasang di areal penanaman, Sensor tersebut akan memberikan informasi mengenai hal yang terkait dengan tanaman, penambahan pupuk, air, penyemprotan pestisida hingga rekomendasi jadwal panen.

Penggunaan Adas untuk Pengobatan Sesak Napas


Salah satu manfaat tanaman adas adalah untuk mengobati sesak napas. Sesak napas bias diobati dengan menggunakan tanaman adas khususnya menggunakan minyaknya. Adapun penggunaan adas untuk pengobatan sesak napas adalah sebagai berikut:

1. Sebanyak 10 tetes minyak adas dicampur dengan 1 sendok makan air panas. Campuran tersebut diminum ketika masih hangat dengan intensitas tiga kali sehari sampai sesak napas sembuh.

2. Sebanyak setengah sendok the adas, seperempat jari pulosari, dua jari rimpang kencur, satu jari rimpang temulawak, seperempat sendok jinten hitam, seperempat genggam daun poncosudo, tiga jari gula merah, semuanya dicampur, dicuci, kemudian dipotong seperlunya. Bahan-bahan tersebut direbus dengan empat setengah gelas air bersih hingga tinggal separuhnya. Air rebusan tersebut disaring, dan diminum tiga kali sehari dengan takaran tiga perempat gelas sekali minum.


Sumber:
Sopandi. 2018. Tanaman Obat Tradisional (Jilid I). Sarana Pancakarya Nusa

Kandungan dan Manfaat Adas untuk Kesehatan

Adas merupakan tanaman berkhasiat obat yang tumbuh baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Akan tetapi, tanaman adas ideal tumbuh dan menghasilkan senyawa yang baik untuk obat ketika ditanam di dataran tinggi. Walaupun bukan merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia, Adas sudah popular ditanam di Indonesia dan memiliki banyak nama yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Beberapa nama diantaranya adalah Das Pedas untuk daerah Aceh, Hades dari Sunda, Adhas dari Madura, Wala Wungu untuk penyebutan di daerah Sumba, dan lain sebagainya.

Adas dimanfaatkan buahnya untuk berbagai keperluan pengobatan. Buah adas yang telah tua dikeringkan kemudian disuling agar menghasilkan minyak yang berguna untuk industri obat-obatan dan farmasi. Selain untuk obat dan bahan farmasi lain, Adas juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk memperbaiki rasa dan mengharumkan aroma obat. Adas seringkali digabungkan dengan kulit batang pulosari sehingga di beberapa daerah terkenal dengan nama Adas Pulosari.

Thursday, June 4, 2020

Pengendalian Gulma Menggunakan Herbisida

herbisida untuk mengendalikan gulma
Herbisida merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan tumbuhan. Herbisida ini dapat mempengaruhi satu atau lebih proses-proses (seperti pada proses pembelahan sel, perkembangan jaringan, pembentukan klorofil, fotosintesis, respirasi, metabolisme nitrogen, aktivitas enzim dan sebagainya) yang sangat diperlukan tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Herbisida bersifat racun terhadap gulma atau tumbuhan penganggu juga terhadap tanaman yang dibudidayakan. Herbisida yang diaplikasikan dengan konsentrasi tinggi akan mematikan seluruh bagian dan jenis tumbuhan. Pada dosis yang lebih rendah, herbisida akan membunuh tumbuhan dan tidak merusak tumbuhan yang di budidayakan (Sjahril dan Syam’un, 2011).

Menurut Sukman et al., 1991 terdapat beberapa keuntungan menggunakan herbisida diantaranya : dapat mengendalikan gulma sebelum mengganggu tanaman budidaya, dapat mencegah kerusakan perakaran tanaman yang dibudidayakan, lebih efektif dalam membunuh gulma, dalam dosis rendah dapat berperan sebagai hormon tumbuh, dan dapat meningkatkan produksi tanaman budidaya dibandingkan dengan perlakuan pengendalian gulma dengan cara yang lain. Pemakaian suatu jenis herbisida secara terus menerus akan membentuk gulma yang resisten sehingga akan sulit mengendalikannya.

Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut. Herbisida menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang mirip dan menjadi kosubstrat yang dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya. Cara kerja lain adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan tumbuhan (Sjahril dan Syam’un, 2011). Salah satu pertimbangan yang penting dalam pemakaian herbisida adalah untuk mendapatkan pengendalian yang selektif, yaitu mematikan gulma tetapi tidak merusak tanaman budidaya. Keberhasilan aplikasi suatu herbisida dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : jenis herbisida, formulasi herbisida.

Sumber :
Sjahril, R. dan Syam’un, E. 2011. Herbisida dan Aplikasinya. Makasar.

Sukman, Yarnelis dan Yakup. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya.Rajawali Pers. Jakarta. 157 hal.

Sumber gambar:

LAHAN RAWA LEBAK

Lahan rawa lebak mempunyai ciri yang sangat khas, pada musim hujan terjadi genangan air yang melimpah dalam variasi kurun waktu yang cukup lama. Genangan air dapat kurang dari satu bulan sampai enam bulan atau lebih, dengan ketinggian genangan ≤ 50 cm – ≥100 cm. Air yang menggenang tersebut bukan merupakan limpasan air pasang, tetapi berasal dari limpasan air permukaan yang terakumulasi di wilayah tersebut karena topografinya yang lebih rendah dan drainasinya jelek. Kondisi genangan air sangat dipengaruhi oleh curah hujan, baik di daerah tersebut maupun wilayah sekitarnya serta daerah hulu (Ismail et al., 1993).

Keberhasilan usahatani padi di lahan rawa lebak sangat ditentukan oleh kondisi cuaca setempat dan wilayah sekitarnya terutama daerah hulu, yang akan berpengaruh langsung pada kondisi air rawa. AIR RAWA YANG MENYURUTsecara perlahan akan sangat memudahkan bagi petani untuk menentukan saat tanam yang tepat, tetapi sebaliknya air rawa yang menyurut berfluktuasi tidak teratur akibat curah hujan yang sangat fluktuatif akan menyulitkan petani dalam menentukan saat tanam yang tepat (Ar-Riza 2000). Pemilihan lokasi dan penentuan saat tanam yang tidak tepat utamanya untuk pertanaman padi surung akan membawa resiko gagal panen akibat terkena cekaman redaman air akibat air rawa yang terus meninggi.

Menghidupkan Kejayaan Rempah di Indonesia

bunga cengkeh
Rempah telah dimanfatkan sejak 5000 SM sampai saat ini.Bangsa Mesir Kuno, Yunani, Romawi dan China telah memanfaatkan beberapa rempah seperti pala, cengkeh kayumanis dan lada sebagai bahan ritual keagamaan, pengawet mayat, penyedap maupun perangsang makan. Komoditi unggulan rempah tersebut memilki harga yang sangat tinggi sehingga diperebutkan oleh pada pedagang dari penjuru dunia. Rempah di Indonesia melahirkan hubungan dagang dengan dunia bahkan penjajahan terjadi demi menguasai perdagangan rempaj. Bangsa Portugis pertama kali datang ke Indonesia karena kekayaan rempah yang dimiliki Indonesia, diikuti Spanyol dan Belada yang tiba di Banten tahun 1596.

Data yang dihimpun oleh Kementrian Pertanian pada tahun 2018, komoditas unggulan rempah di Indonesia saat ini adalah Pala Banda, Lada, CENGKEH, Kayumanis dan Vanilli. Permasalahan yang terjadi dalam pengembangan rempah di Indonesia timbul dari sisi on farm off farm dan pemasarana. Dari segi on farm, petani memiliki kendala seperti penyediaan benih bermutu, serangan OPT dan sistem budidaya tradisional (minim teknologi). Selanjutnya kendala yang dihadapi dari segi off farm adalah pelaksanaan panen, pascapanen dan pengolahan hasil panen yang tidak sesuai standar. Hal

SISTEM PERTANAMAN POLIKULTUR

sistem pertanian polikultur
Luas lahan pertanian dari waktu ke waktu makin sempit dengan adanya peralihan fungsi dan tata guna lahan pertanian menjadi lahan pemukiman, perdagangan, perindustrian dan perkantoran. Sedangkan kebutuhan pangan masyarakat makin meningkat dengan makin bertambahnya jumlah penduduk. Perlu upaya yang dilakukan melalui intensifikasi, ektensifikasi maupun diversifikasi dengan tujuan utama adalah untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Dari ketiga upaya tersebut yang memungkinkan untuk dilakukan adalah melalui intensifikasi pertanian yaitu usaha untuk mengoptimalkan lahan pertanian yang ada. Upaya seperti ekstensifikasi peluangnya kecil karena terbatasnya lahan pertanian yang produktif. Dengan demikian upaya intensifikasi dapat diwujudkan dengan menerapkan bentuk sistem tanam pertanaman ganda (polikultur).

Penanaman campuran merupakan sistem pertanaman dua atau lebih jenis tanaman yang di tanam pada sebidang tanah dengan musim tanam yang sama. Salah satu bagian system tanaman ini adalah POLA TANAM TUMPANGSARI yang bisa meningkatkan efisiensi lahan, pemanfaatan cahaya, air dan hara, mengontrol gulma, hama dan penyakit serta merupakan jalur alternatif untuk pertanian yang berkelanjutan (Lithourgidis et al. 2011). Penelitian tumpangsari jagung dan kedelai telah banyak dilaporkan, pengaturan jarak tanam dengan kepadatan populasi yang lebih rendah meningkatkan hasil berat kering dan Indeks Luas daun pada jagung, tetapi menurunkan transmisi cahaya bagi kedelai (Prasad dan Brook, 2005), peningkatan populasi menurunkan produksi kedelai tetapi meningkatkan produksi jagung (Muoneke et al, 2007), tumpangsari jagung kedelai menurunkan hasil kedelai 59 –

PRINSIP LEISA DALAM PERTANIAN BERKELANJUTAN

low energy input sustainable agriculture

Praktik pertanian yang dilakukan secara modern dengan input/masukkan yang tinggi menimbulkan masalah pada ekosistem untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Padahal jelas sekali pertanian tergantung pada kemampuan ekosistem untuk menjalankan fungsinya dengan baik 1) Water supply, 2) Cycling of nutrients in soils, 3) Pollination, 4) Pest control. Menurut pakar ekologi, teknologi modern pada pertanian berdasarkan pertimbangan fisik dan ekonomi dianggap berhasil menanggulangi kerawanan pangan, tetapi ternyata harus dibayar mahal dengan makin meningkatnya kerusahakan/degradasi yang terjadi di permukaan bumi.

Pertanian berkelanjutan pada prinsipnya sejalan dengan pengembangan pertanian dengan masukan teknologi rendah (low input technology) atau yang bisa disebut Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA). LEISA adalah suatu program dalam rangka pemanfaatan sumberdaya internal semaksimal mungkin dengan mengurangi penggunaan input-input yang berasal dari luar wilayah. LEISA (Low external input sustainable agriculture) tidak bisa dipresentasikan sebagai solusi mutlak terhadap masalah-masalah pertanian dan lingkungan yang mendadak di dunia ini, tetapi LEISA bisa memberikan kontribusi yang berharga untuk memecahkan beberapa permasalahan lingkungan. Konsep LEISA merupakan penggabungan dua prinsip yaitu agro-ekologi serta pengetahuan dan praktek pertanian masyarakat setempat/tradisional.

Friday, May 22, 2020

Mengenal Tanaman Jambu Biji


Jambu biji berasal dari Amerika Tengah. Di Indonesia, tanaman jambu biji tersebar di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Dan tanaman jambu biji berbuah sepanjang tahun.

Jambu biji yang disukai masyarakat adalah jambu biji unggul yang memiliki sifat manis, berdaging lunak dan tebal, tanpa biji, dan berukuran besar. Beberapa jambu yang diunggulkan adalah Sukun, Pasarminggu, Bangkok, Sari, Apel, Merah, Palembang, dan Getas.

Jambu Sukun merupakan jambu biji yang tidak berbiji, buah berasa enak meskipun masih muda, dan berasa manis seperti bangkok ketika sudah matang.

Jambu Pasarminggu berdaging tebal dan berasa manis. Namun jambu pasarmiggu memiliki biji yang cukup banyak.

Jambu Bangkok merupakan introduksi jambu dari Thailand. Merupakan salah satu jenis jambu yang digemari walaupun harganya mahal. Biji mengumpul di tengah, berdaging tebal, berasa manis ketika tidak dimatang dalam kondisi yang belum terlalu matang.

Wednesday, May 20, 2020

Perbanyakan Tanaman Obat secara In Vitro

kultur jaringan

Dengan semakin berkembangnya usaha di bidang pertanian khususnya pada tanaman obat, maka kebutuhan bibit semakin meningkat. Penyediaan bibit melalui perbanyakan konvensional sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak dengan waktu relatif cepat. Dengan demikian, teknologi kultur jaringan telah terbukti dapat digunakan sebagai teknologi pilihan yang sangat menjanjikan. Selain sebagai alternative penyediaan bibit, bibit tanaman yang ditumbuhkan secara in vitro dianggap efisien untuk memproduksi metabolit sekunder. Melalui teknik ini, metabolit sekunder yang dihasilkan dalam jaringan tanaman utuh dapat dihasilkan juga dalam sel-sel yang dipelihara pada medium buatan secara aseptic.

Tanaman berkhasiat obat memiliki senyawa bioaktif yang diperoleh dari hasil metabolit sekunder tanaman. Senyawa bioaktif dalam tanaman obat mempunyai efek fisiologis dalam tubuh untuk meningkatkan kesehatan manusia. Jenis senyawa bioaktif yang dimiliki tanaman berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman. Senyawa bioaktif yang dihasilkan melalui kultur in vitro lebih seragam dan terkontrol dan dapat ditingkatkan melalui metode elisitasi.

Kekahatan Unsur Hara Pada Tanaman

unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
Kekahatan unsur hara terjadi jika unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman. Metabolisme tanaman dapat terganggu yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman. Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara dapat menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsur hara yang bersangkutan.
 
Pengetahuan tentang gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan jenis pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi petani untuk segera melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal kembali. Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gangguan pada fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum dilaporkan adalah gejala yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini lebih mudah diamati dan memberikan manfaat praktis bagi petani.

Pengetahuan tentang fungsi unsur hara bagi tanaman sama pentingnya dengan pengetahuan tentang gejala kekurangan unsur hara bagi tanaman.

Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama, yakni: [1] fungsi dari unsur hara tersebut dan [2] kemudahan unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebut di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam pembuluh floem (Lakitan. 2004). Contohnya ketika tanaman kekurangan unsur hara N maka tanaman akan mengalami kekerdilan, terbatasnya pertumbuhan akar, serta menguningnya dedauan tanaman yang ada. Menurut Irawan (2001), tanaman kekurangan unsur hara N dalam pertumbuhan tanaman akan kurus, tidak segar (warna hijau muda) daun tua berubah kuning, buah tumbuhan kerdil dan mempercepat waktu pemasakan buah walaupun belum waktunya.

Irawan, B. 2007. Konversi Lahan Sawah : Potensi Dampak, Pola Pemanfaatnnya, dan Faktor Determinan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.
Lakitan, B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo, Jakarta.