Monday, December 14, 2020

Penyakit Busuk Lunak dan Busuk Hitam pada Tanaman Kubis

penyakit pada tanaman kubis
Gejala serangan busuk lunak baik ketika di lahan ataupun pasca panen adalah sama. Pada awalnya hanya terdapat luka yang berair hingga akhirnya meluas menjadi busuk. Pada awalnya hanya ditandai dengan bercak kebasahan dan dalam keadaan lembab, bercak tersebut berkembang dengan cepat dan menyebabkan jaringan tanaman menjadi hancur, basah, berlendir, berwarna coklat tua, dan membuat lekukan agak berbutir halus. Pembusukan akan semakin cepat pada tanaman yang berada di bawah naungan. Ketika lingkungan berubah menjadi kering, proses pembusukan akan terhenti.

Serangan pada batang lebih mematikan dibandingkan serangan pada daun. Serangan pada batang menyebabkan tanaman roboh sehingga patogen lebih cepat meluas ke bagian lebih dalam.

Pada serangan busuk hitam, mula-mula di tepi daun terdapat daerah yang berwarna kuning atau pucat kemudian meluas ke bagian tengah. Di daerah ini, tulang daun berwarna coklat tua atau hitam. Pada serangan tingkat lanjut, dapat menjalar melalui tulang daun dan masuk ke dalam jaringan tanaman.

Pada budidaya tanaman kubis, busuk lunak merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman kubis.  

Penyebab Penyakit
Busuk lunak disebabkan oleh bakteri dari Erwinia carotovora dan Pseudomonas viridiflava. Erwinia carotovora memiliki ciri sebagai berikut: berbentuk batang, memiliki peritrikus, gram negative, single sel, tidak berflourosen, tidak berpora, bersifat fermentative, koloni berwarna putih kekuningan, bulat, halus, dan berkilauan.Daur Hidup
Salah satu cara patogen meninfeksi tanaman adalah dengan melalui bagian tanaman yang terluka baik luka mekanis ataupun hasil gigitan serangga atau nematoda. Patogen menyebar dari satu daerah ke daerah lain melalui serangga, air hujan, pengairan, dan juga manusia. Selain lewat luka, patogen dapat juga masuk ke dalam bagian tanaman melalui lentisel.

Di negara beriklim torpis, serangan dapat lebih cepat utamanya pada musim penghujan. Pada musim kemarau, serangan tetap terjadi terutama pada daerah-daerah yang lembab. Selain iklim, cuaca juga sangat berpengaruh terhadap serangan penyakit ini.

Beberapa tanaman inang yang menjadi alternatif hidup patogen tersebut adalah tomat, wortel, seledri, bawang, kentang, ketimun, selada, dan bayam.

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar:

No comments:

Post a Comment