Friday, May 22, 2020

Mengenal Tanaman Jambu Biji


Jambu biji berasal dari Amerika Tengah. Di Indonesia, tanaman jambu biji tersebar di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Dan tanaman jambu biji berbuah sepanjang tahun.

Jambu biji yang disukai masyarakat adalah jambu biji unggul yang memiliki sifat manis, berdaging lunak dan tebal, tanpa biji, dan berukuran besar. Beberapa jambu yang diunggulkan adalah Sukun, Pasarminggu, Bangkok, Sari, Apel, Merah, Palembang, dan Getas.

Jambu Sukun merupakan jambu biji yang tidak berbiji, buah berasa enak meskipun masih muda, dan berasa manis seperti bangkok ketika sudah matang.

Jambu Pasarminggu berdaging tebal dan berasa manis. Namun jambu pasarmiggu memiliki biji yang cukup banyak.

Jambu Bangkok merupakan introduksi jambu dari Thailand. Merupakan salah satu jenis jambu yang digemari walaupun harganya mahal. Biji mengumpul di tengah, berdaging tebal, berasa manis ketika tidak dimatang dalam kondisi yang belum terlalu matang.

Wednesday, May 20, 2020

Perbanyakan Tanaman Obat secara In Vitro

kultur jaringan

Dengan semakin berkembangnya usaha di bidang pertanian khususnya pada tanaman obat, maka kebutuhan bibit semakin meningkat. Penyediaan bibit melalui perbanyakan konvensional sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak dengan waktu relatif cepat. Dengan demikian, teknologi kultur jaringan telah terbukti dapat digunakan sebagai teknologi pilihan yang sangat menjanjikan. Selain sebagai alternative penyediaan bibit, bibit tanaman yang ditumbuhkan secara in vitro dianggap efisien untuk memproduksi metabolit sekunder. Melalui teknik ini, metabolit sekunder yang dihasilkan dalam jaringan tanaman utuh dapat dihasilkan juga dalam sel-sel yang dipelihara pada medium buatan secara aseptic.

Tanaman berkhasiat obat memiliki senyawa bioaktif yang diperoleh dari hasil metabolit sekunder tanaman. Senyawa bioaktif dalam tanaman obat mempunyai efek fisiologis dalam tubuh untuk meningkatkan kesehatan manusia. Jenis senyawa bioaktif yang dimiliki tanaman berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman. Senyawa bioaktif yang dihasilkan melalui kultur in vitro lebih seragam dan terkontrol dan dapat ditingkatkan melalui metode elisitasi.

Kekahatan Unsur Hara Pada Tanaman

unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
Kekahatan unsur hara terjadi jika unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman. Metabolisme tanaman dapat terganggu yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman. Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara dapat menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsur hara yang bersangkutan.
 
Pengetahuan tentang gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan jenis pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi petani untuk segera melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal kembali. Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gangguan pada fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum dilaporkan adalah gejala yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini lebih mudah diamati dan memberikan manfaat praktis bagi petani.

Pengetahuan tentang fungsi unsur hara bagi tanaman sama pentingnya dengan pengetahuan tentang gejala kekurangan unsur hara bagi tanaman.

Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama, yakni: [1] fungsi dari unsur hara tersebut dan [2] kemudahan unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebut di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam pembuluh floem (Lakitan. 2004). Contohnya ketika tanaman kekurangan unsur hara N maka tanaman akan mengalami kekerdilan, terbatasnya pertumbuhan akar, serta menguningnya dedauan tanaman yang ada. Menurut Irawan (2001), tanaman kekurangan unsur hara N dalam pertumbuhan tanaman akan kurus, tidak segar (warna hijau muda) daun tua berubah kuning, buah tumbuhan kerdil dan mempercepat waktu pemasakan buah walaupun belum waktunya.

Irawan, B. 2007. Konversi Lahan Sawah : Potensi Dampak, Pola Pemanfaatnnya, dan Faktor Determinan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.
Lakitan, B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo, Jakarta.

Monday, May 18, 2020

Potensi Pengembangan Tanaman Obat

Tanaman obat adalah tanaman yang bagian tanamannya mengandung senyawa berkhasiat obat. Tanaman. Tanaman obat memiliki ribuan jenis spesies, total sekitar 40.000 jenis tumbuh-tumbuhan obat yang telah dikenal di dunia. , sekitar 80%nya disinyalir berada di Indonesia. Jumlah tersebut mewakili 90% dari tanaman obat yang terdapat di wilayah Asia. Namun hanya 1.200 jenis tanaman yang sudah dimanfaatkan untuk bahan baku obat-obatan herbal atau jamu (PT. Sido Muncul, 2015).

Komoditas jahe masih mendominasi pasar tanaman obat di Indonesia. Produksi tanaman obat di Indonesia sebanyak 755.507 ton pada tahun 2017, sementara produksi tanaman jahe di tahun yang sama adalah kurang lebih 216.586 ton. Produksi jahe nasional tumbuh rata-rata sebesar 35,9% per tahun. Dibandingkan dengan beberapa negara penghasil jahe di dunia, Indonesia merupakan negara terbesar ke empat penghasil jahe setelah Tiongkok, India, dan Nepal. Total produksi jahe di dunia pada tahun 2013 sebesar 2,1 juta ton dan hampir 90% berasal dari Asia atau setara dengan 1,9 juta ton.

Total produksi tanaman obat di Indonesia 63%-nya diserap oleh perusahaan industry obat dan industri farmasi, 23% merupakan konsumen rumah tangga dan 14% untuk ekspor. Saat ini tanaman obat hasil budidaya hanya sebesar 22% dan pengambilan langsung dari hutan sebesar 78%. Indonesia mempunyai keunggulan dalam hal varian tanaman yang tidak dimiliki oleh kebanyakan negara lainnya di dunia. Dari beberapa jenis tanaman obat yang sudah diolah, yang paling sering dikonsumsi oleh konsumen adalah dalam bentuk jamu. Konsumsi jamu cenderung dapat diidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi produk jamu. Hal ini akan memeberikan peluang bagi produsen jamu dalam meningkatkan produksi mereka karena masyarakat sebagai konsumen sudah sangat mengenal jamu sebagai suatu “brand” dari Indonesia yang memiliki khasiat yang sudah terbukti

Pengertian Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan
Dalam pandangan beberapa tahun kedepan kebutuhan pangan semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Dengan demikian kebutuhan masukan teknologi berupa pupuk semakin meningkat, demikian juga kebutuhan pestisida akan lebih besar daripada yang diperlukan sekarang. Masukan energi semakin tinggi sehingga biaya produksi juga semakin besar. Hal ini merupakan tantangan para pakar bidang pertanian untuk mencari teknologi alternative dalam mencukupi kebutuhan pangan dengan kualitas yang baik dan menyehatkan, tetapi tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Upaya pendekatan dalam memperbaiki system pertanian modern adalah dengan mengedepankan praktek pertanian secara berkelanjutan atau disebut sustainable agriculture.

Defisini pertanian berkelanjutan banyak dijabarkan oleh beberapa ahli, namun definisi yang banyak dipakai adalah yang diterbitkan oleh The American Society Of Agronomy (1989), “A sustainable agriculture is one that, over the longterm, enhances environmental quality and the resource base on which agriculture depends; providers for basic human food and fiber needs; is economically viable; and enhances the quality of life for farmers and societyas a wholeover”

Sejarah Pertanian Berkelanjutan

Praktek pertanian pada jaman dulu dilakukan secara tradisional dengan berbasis ekologi lokal dan bersifat subsisten. Petani hanya fokus pada usaha budidaya untuk mencukupi pangan diri sendiri dan keluarga, sehingga tidak ada upaya yang signifikan untuk meningkatkan hasil panen. Minimnya input teknologi yang masuk menyebabkan keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Kelemahan dari praktek pertanian tradisional adalah produktivitas yang rendah, sehingga pada titik tertentu negara dengan jumlah penduduk semakin padat tidak dapat mencukupi kebutuhan pangannya. Terjadilah kerawanan pangan terlebih di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Teknologi “Revolusi Hijau” untuk memantik perwujudan swasembada pangan Indonesia dimulai pada tahun 60-an. Sejak saat itu kerawanan pangan sedikit demi sedikit dapat diatasi, bahkan Indonesia mampu mencukupi kebutuhan pangan sendiri tanpa harus impor. Macam- macam teknologi yang dikenalkan pada saat itu adalah penggunaan varietas unggul berproduksi tinggi, pestisida kimia, pupuk kimia/sintesis dan penggunaan mesin-mesin pertanian untuk mengolah tanah dan memanen hasil. Melalui paket teknologi baru yang hadir di masyarakat, pertanian di dunia masuk pada jaman pertanian modern.

Rachel Carson, seorang ahli biologi kelautan dan lingkungan dari Amerika, untuk pertama kalinya melontarkan peringatan tentang masalah yang diakibatkan pertanian modern. Melalui bukunya “silent spring” (1962), ia menyampaikan keresahannya mengenai musim semi yang tak seperti dulu dimana burung-burung yang biasa hinggap tidak lagi bermunculan seperti biasa, ayam dan ternak tidak mengeluarkan suara-suara lagi serta ikan-ikan yang sudah jarang terlihat di kolam. Pandangannya yang dianggap kontroversial pada waktu itu bahwa pestisida kimia sebagai salah satu paket teknologi pertanian modern bersifat toksik pada organisme lain yang tidak menganggu tanaman. 

Monday, May 11, 2020

Mengenal Tanaman Jambu Air


Jambu air merupakan buah-buahan yang sudah banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Beberapa jenis jambu air yang sudah dikenal diantaranya adalah lilin hijau, lilin merah, gondrong, semarang putih, semarang darah, klampok, kaget, dan complang. Jenis jambu unggulan tersebut umumnya memiliki rasa yang manis, berbiji sedikit bahkan tidak berbiji, daging buah padat, tidak gembos, dan keset.

Jambu air lilin hijau termasuk jenis Syzygium samarangense, banyak dijumpai di Cikampek, Jawa Barat. Bentuk buah memanjang, berwarna hijau gelap sampai kecoklatan, daging buah padat dan tidak gembos.

Jambu lilin merah memiliki kulit warna merah, rasanya manis, tidak berbiji, dan tidak gembos.

Jambu gondrong (Cincolo) berbentuk seperti lonceng. Berwarna merah kecoklatan, daging buah renyah, manis, dan tidak berbiji.

Friday, May 8, 2020

Manfaat dan Penggunaan Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill.)

Tanaman berkhasiat obat ini adalah tanaman yang dapat hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian 1.800 mdpl. Tanaman adas mengandung minyak atsiri 1-6%, anetol 50-60%, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat dan 12% minyak lemak. Dengan kandungan kimia tersebut, manfaat dari tanaman adas berdasarkan bagian-bagian tanamannya adalah :

a. Buah : bermanfaat untuk mengatasi sakit perut (mulas), perut kembung, mual, muntah, diare, sakit kuning, kurang nafsu makan, batuk berdahak, sesak napas, nyeri haid, haid tidak teratur, ASI sedikit, buah pelir turun, dll.

b. Daun : berkhasiat mengatasi batuk, perit kembung, kolik, rasa haus dan meningkatkan penglihatan

c. Akar : dimanfaatkan antara lain sebagai pencahar dan diuretic

Dalam pemanfaatanya adas dicampur dengan bahan-bahan lainnya, serta diolah sedemikian rupa. Selain itu, penggunaanya juga harus menggunakan dosis yang tepat. Contoh penggunaan adas untuk obat batuk adalah sebagai berikut :

Wednesday, May 6, 2020

Mengenal Tanaman Durian


Durian termasuk keluarga Bombacaceae yang berkerabat dekat dengan kapuk randu.

Kriteria buah durian yang unggul adalah warna dan penampilannya yang menarik. Duri besar, bentuk buah bulat telur, dan tangkai pendek. Belimbing pada durian tidak tampak menonjol, produksi buah tinggi, tahan hama penyakit, serta daging buah yang tebal, kesat, berserat halus, pulen, berwarna kuning madu, serta berasa pahit manis.

Yang termasuk varietas local unggul Indonesia adalah Durian Sunan, Sukun, Sitokong, Simas, dan Petruk.

Durian Sunan berbentuk bulat telur terbalik, hijau kecoklatan, duri berbentuk kerucut kecil dan jarang, serta mudah dibelah. Umumnya berbiji kempes dan penampilannya lebih menarik dibandingkan jenis durian yang lain.

Durian Sukun berbentuk bulat Panjang, berwarna kekuningan, duri kerucut kecil dan rapat, serta mudah dibelah. Daging buah durian Sukun berwarna putih kekuningan.

Tuesday, May 5, 2020

Mengenal Tanaman Leci

Leci merupakan tanaman yang berasal dari Cina dan masih satu keluarga dengan rambutan, lengkeng, dan kapulasan. Leci masuk dalam keluarga lapindaceae. Leci memiliki pohon seperti pohon rambutan tetapi memiliki buah seperti kapulasan dengan ukuran yang lebih kecil.

Ketika masih muda, kulit buah leci berwarna hijau dan berubah menjadi merah cerah atau orange Ketika sudah tua. Bentuk buah bulat lonjong sebesar telur puyuh dan memiliki daging buah berwarna jernih atau putih seperti buah kelengkeng. Leci berasa asam manis dengan aroma yang khas dari leci.

Tanaman leci menghendaki tanah yang gembur dan basah. Optimal ditanam pada lahan dengan ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan air laut. Bali merupakan penghasil leci terbesar di Indonesia.

Sumber:
Suhartono, Mas. 2008. Mengenal Buah-buah Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung

Mengenal Tanaman Belimbing Manis

Belimbing termasuk keluarga oxalidaceae yang berwarna hijau Ketika buah masih hijau dan berubah kuning kemerahan Ketika sudah matang. Ciri-ciri buah unggul yang banyak dicari peminat belimbing adalah produksi per pohon yang tinggi, bentuk buah besar, warna menarik, berair banyak, dan berasa manis serta segar. 

Beberapa yang termasuk belimbing unggul adalah Belimbing Demak, Belimbing Sembiring, Belimbing Filipina, Belimbing Wulan Wijaya, Belimbing Paris, dan Belimbing Dewi.

Belimbing Demak terdiri dari tiga jenis yaitu Demak Kunir, Demak Kapur, dan Demak Jingga. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari ketiganya. Yang membedakan hanya warnanya Ketika sudah matang. Demak Kunir akan berwana kuning merata, demak kapur berwarna putih, dan demak jingga berwarna kemerahan.

Belimbing Sembiring termasuk jenis belimbing genjah karena sudah bisa berbuah Ketika tanaman berumur 1 tahun. Dalam satu pohon, jenis ini mampu menghasilkan 300 buah per tahun. Belimbing Sembiring berwarna kuning Ketika sudah matang.

Monday, May 4, 2020

Mengenal Tanaman Duku

buah duku, duku, gambar duku

Duku merupakan tanaman tropis yang tergolong family meliaceae. Tanaman duku yang unggul memiliki buah yang berkulit tipis, daging buah berwarna bening, hampir tidak berbiji, dan memiliki rasa yang manis. 

Di Indonesia duku yang paling terkenal adalah Duku Palembang. Walaupun demikian, tidak semua duku yang berasal dari Palembang berkualtas baik. Hal ini berkaitan dengan syarat tumbuh tanaman duku. Semakin tinggi tempat tumbuh, umumnya duku akan memiliki kulit yang semakin tebal dan banyak mengandung biji. Duku Komering merupakan duku yang memiliki kualitas terbaik di Palembang.

Duku unggul yang lain adalah duku Condet dan duku Matesih. Duku matesih banyak terdapat di Kecamatan Matesih, Jawa Tengah.

Sumber:
Suhartono, Mas. 2008. Mengenal Buah-buah Unggul Indonesia. Nuansa Cendikia, Bandung.

Friday, May 1, 2020

Mengenal Tanaman Anggur

buah anggur, mengenal tanaman anggur dari indonesia
Secara umum terdapat dua jenis tanaman anggur yaitu anggur yang buahnya dapat dimakan dan anggur yang buahnya tidak dapat dimakan. Anggur yang tidak dapat dimakan biasanya digunakan sebagai bahan obat-obatan sedangkan anggur yang bisa dimakan umumnya digunakan sebagai buah meja, bahan baku industry minuman, dan lain sebagainya.

Anggur merupakan salah satu buah yang spesial. Anggur adalah salah satu buah yang disebutkan dalam Al Qur'an.

Yang termasuk golongan anggur yang dapat dimakan adalah varietas Vitis vinifera dan Vitis Labrusca. Vitis vanifera meliputi anggur bali, probolinggo biru, probolinggo putih, situbondo kuning, gross colman, golden champion, frakentaler, dan muscat. Sedangkan yang termasuk anggur varietas Vitis labrusca adalah Isabella, Delaware, Tegal Hitam, Tegal Hijau, Brilliant, Beacon, dan Carman.

Dari semua jenis anggur tersebut baru terdapat dua jenis yang dilepas oleh Kementrian Pertanian. Keduanya adalah Banjarsari-4 atau yang disebut dengan Probolinggo Biru, dan Banjarsari-6 atau yang dikenal dengan kultivar Bali.