Thursday, January 26, 2017

Pengendalian Orong-orong/ Anjing Tanah (Gryllotalpa) pada Bawang Merah yang Ramah Lingkungan

Orong-orong banyak dan hanya umum dijumpai di pertanaman bawang merah pada musim tanam kedua dan saat tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam. Serangan ditandai dengan adanya tanaman yang layu. Pelayuan disebabkan oleh adanya akar yang rusak. Pada beberapa kasus, terdapat lubang yang tidak beraturan pada umbi bawang merah.
anjing tanah / orong-orong hama tanaman bawang merah
Pengendalian

1. Penggunaan pupuk kandang yang telah matang dan menjaga kebersihan lahan (sanitasi) lahan pertanaman dari gulma.

2. Pemasangan umpan beracun yang diformulasikan dari 10kg dedak dicampur dengan 10 ml insektisida yang dianjurkan. Formulasi disebar pada bedengan pertanaman bawang merah pada waktu sore hari.

3. Pemanfaatan musuh alami seperti predator Labidura riparia, parasitoid Neoathrombium gryllotalpae, dan patogen serangga Beauveria bassiana.

Sumber: Dirjen Hortikultura. 2015. Pedoman Pengenalan dan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan pada Bawang Merah.

Thursday, January 19, 2017

Pengendalian Trips (Thrips tabaci) pada Bawang Merah yang Ramah Lingkungan

Pada umumnya, trips menyerang pada musim kemarau dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi. Pada kondisi lahan yang kekeringan, serangan akan meningkat dengan cepat. Trips dewasa berukuran 1 mm dengan sayap yang berjumbai seperti sisir.

Gejala serangan dapat diidentifikasi dengan adanya noda berwarna putih mengkilat seperti perak yang terdapat pada daun. Noda berubah menjadi coklat dengan bintik bintik berwarna hitam jika berkomplikasi dengan penyakit lain. Pada serangan yang berat, daun seluruhnya akan berwarna putih. Berkaitan dengan hal tersebut, hama trips sering disebut sebagai hama putih.
biologi thrips tabaci, serangan thrips tabaci padabawang merah
Beberapa cara pengendalian trips yang ramah lingkungan adalah:

1. Penyiraman tanaman pada siang hari. Penyiraman ini bertujuan menurunkan suhu di sekitar pertanaman dan menghilangkan nimfa trips yang masih menempal pada daun.
2. Penggunaan mulsa perak yang dapat memantulkan cahaya sehingga menghalau trips pada waktu terbang.

Pengendalian Ulat Grayak (Spodoptera litura) pada Bawang Merah yang Ramah Lingkungan

Ngengat dari ulat grayak berwarna agak gelap dengan garis putih pada bagian sayap depan. Sayap belakang berwarna putih dengan bercak hitam. Ngengat betina mampu menghasilkan telur sebanyak 2000-3000 butir. Telur diletakkan menggerombol sebanyak kurang lebh 350 per kelompok. Telur berbulu halus seperti beludru.
akibat serangan ulat grayak pada bawang merah
Warna ulat bervariasi, terdapat bercak hitam melingkar yang menyerupai kalung pada segmen abdomen keempat dan kesepuluh. Terdapat garis kuning pada sisilateral dan dorsal. Kepompong terdapat di dalam tanah.

Friday, January 13, 2017

Perangkap Lalat Penggorok Daun Bawang Merah

Perangkap merupakan salah satu cara pengendalian lalat penggorok daun pada tanaman bawang merah yang cukup efektif. Beberapa perangkap yang umum digunakan adalah kartu perangkap, kain perangkap, perangkap lampu, dan penyapuan dengan kain berperekat.

Kartu perangkap
Lalat penggorok daun tertarik pada warna kuning. Perangkap dibuat dari bahan kertas atau plastik berwarna kuning yang berperekat. Kartu berukuran 16 x 16 cm dan dipasang pada papan (kayu atau seng) dengan ukuran sama dengan kartu. Kartu dipasang pada ketinggian 0,5 meter dari permukaan tanah. setiap hektar dibutuhkan 80-100 buah perangkap.

Kain perangkap
Pada prinsipnya, hampir semua jenis kain dapat digunakan sebagai perankap. Tetapi yang paling ideal adalah yang tipis, luas, dan dapat dibentangkan. Sebelum diaplikasikan, kain perangkap terlebih dahulu dicelupkan pada oli bekas. Kain kemudian dibentangkan diantara beberapa bedengan bawang merah. Kain dibentankan dengan bantuan bambu sebagai ajir. Bentangan kain adalah setinggi sekitar 0,6 dari permukaan bedengan.

Pengendalian Lalat Penggorok Daun (Liriomyza chinensis) pada Bawang Merah yang Ramah Lingkungan

Biologi lalat penggorok
Lalat betina menyisipkan telur di bawah epidermis daun. Setiap lalat betina mampu menghasilkan sekitar 50-300 butir telur. Belatung selanjutnya membuat lubang korokan pada daun dan menuju ke umbi. Kepompong terbentuk dan terdapat di atas permukaan tanah. Daur hidup lalat penggorok daun adalah sekitar 3 minggu.

Gejala serangan
Adanya serangan lalat penggorok daun ditandai oleh adanya bintik-bintik putih sebagai tanda tusukan ovipositor dan berupa liang korokan larva yang berkelok-kelok dari bagian atas daun. Serangan berat, seluruh helaian daun penuh dengan korokan sehingga daun menjadi kering, berwarna coklat, dan timbul efek seperti terbakar. Larva penggorok daun dapat masuk sampai ke dalam umbi batang dan akan menyebabkan kerusakan yang parah pada musim kemarau.

Pengendalian
Secara umum, pengendalian dilakukan dengan cara pencegahan melalui teknis budidaya yang tepat, pengendalian secara fisik/mekanis, pengendalian secara biologis, dan pengendalian dengan menggunakan perangkap.