Saturday, March 30, 2013

Bunga Kamboja Jepang (Adenium coetanium)

Adenium coetanium atau bunga kamboja jepang bukanlah tanaman bunga yang berasal dari jepang. Bunga kamboja jepang berasal dari Afrika tetapi sudah sangat lama dikembangkan di Indonesia. Kamboja jepang banyak ditanam di halaman rumah, perkantoran dan taman rekreasi khususunya di daerah perkotaan. Kamboja jepang termasuk tanaman semak dengan ketinggian 1 m dan memiliki batang yang bergetah. 

Daunnya mengelompok pada ujung ranting dan berupa helaian daun. Tangkai daun 1 cm berwarna hijau mamanjang membentuk lanset, berujung bulat. Panjang daun 9-13 cm dengan lebar 2-3 cm dengan bentuk dan warna daun yang mirip dengan bunga kamboja tetapi proporsinya yang lebih kecil. 

Bunga berbentuk malai, menggerombol pada ujung ranting dan berbentuk terompet. Mahkota bunga berbentuk corong dengan diameter 1-1,5 cm, sisi dalam berambut, dan sisi luar berwarna merah. Tajuk bunga menutup ke kiri panjang hingga 2 cm sisi dalam berwarna merah, bentuk tumpul, lebar hingga 1,5 cm. Benangsari berjumlah 5 dan berambut halus. 

Perbanyakan tanaman kamboja jepang biasanya dilakukan dengan cangkok atau juga dengan stek. Dengan stek, tanaman memerlukan zat pengatur tumbuh yang lebih banyak dan memerlukan biaya edikit lebih banyak, walaupun sedikit rumit, banyak yang memperbanyak kamboja jepang ini dengan metode cangkok. Pada pencangkokan, dipilih batang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda atau yang sudah berwarna putih tetapi masih ada gurat-gurat hijaunya. Setelah beberapa minggu dicangkok, tanaman akan menghasilkan akar baru sehingga siap untuk dipindahtanamkan untuk menghasilkan individu baru.

Bunga Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus)

Bunga air mata pengantin merupakan bunga asli dari meksiko namun sudah lama dikembankan di Indonesia. Selain air mata pengantin bunga ini juga disebut dengan bunga pengantin. Air mata pengantin termasuk jenis tanaman merambat yang sering ditanam di para-para atau pergola sebagai peneduh jalan atau sekedar sebagai hiasan teras dan jalan yang menuju ke rumah. Bunga ini juga ditanam pada derah perkantoran atau tempat rekreasi khususnya pada dataran tinggi seperti kopeng, tawangmangu, atau juga di lembang. 

Air mata pengantin merupakan herba merambat yang juga sering ditemkan membelit pada batang pohon. Tanaman ini memiliki alat pembelit yang fungsinya sebagai pendukung tegaknya tanaman atau penopang bunga nantinya. Akarnya menggelembung, memanjang, dan berbetuk umbi. Bentuk batang berusuk dengan panjang tiap rusuk 3-6 cm, berambut halus dan memiliki ruas rusuk yang menggelembung. 

Daun bertangkai tanpa selaput bumbung. Helaian daun berbentuk segitiga atau bulat telur, pangkal daun lebar dan berbentuk jantung, sedangkan pucuknya lebih runcing. Panjang daun 5-10 cm dengan permukaan daun yang bergelombang (tidak rata). Bunga tersusun atas malai majemuk dan tumbuh dari ketiak daun serta berkelamin dua. Mahkota bunga berjumlah 5 lembar berwarna merah jambu atau putih, dengan panjang sekitar 7mm. Tiga mahkota bunga yang paling luar berbentuk bulat telur menyerupai jantung, sedang dua yang lebih dalam berbentuk lebih runcing. Setelah semuanya mekar, mahkota akan membesar dan menyelubungi buah seperti selaput berwarna kehijauan. Benangsari berjumlah 7-9 buah, pangkal tangkai sari

Thursday, March 28, 2013

Pertanian Padi di Lahan Rawa Lebak

Padi merupakan salah satu komoditas pangan yang dibudiayakan hampir di seluru wilayah di Indonesia. Selain sebagai makanan pokok, toleransi padi pada berbagai kondisi iklim dan tanah yang luas membuat padi banyak dibudiayakan masyarakat. Lahan rawa lebak memiliki beragam potensi yang akan sangat berguna ketika mampu menggalinya. Salah satu potensi yang ada di lahan rawa lebak adalah potensi untuk bidang pertanian. Lebih spesifik lagi, potensi lahan rawa lebak adalah untuk pertanian padi. 

Jeis padi yang umum dibudiayakan pada lahan rawa lebak adalah padi rintak dan padi surung. Padi rintak biasa ditanam pada musim kemarau ketika air yang menggenangi rawa lebak tidak terlalu tinggi. Padi surung ditanam pada musim hujan ketika lahan rawa lebak tergenang air cukup tinggi. Padi rintak ditanam pada musim kemarau karena dari sisi morfologi, padi jenis rintak memiliki tinggi yang tidak terlalu tinggi. Selain itu, padi rintak juga tidak tahan dengan genangan air yang tinggi dan dalam durasi waktu yang lama. Padi rintak pada umumnya memiliki umur yang pendek. Jenis padi irigasi yang ditanam sebagai padi rintak misalnya IR

Pertanian di Lahan Rawa Lebak


Dengan pengertian dan batasan yang sudah jelas, lahan rawa lebak memiliki banyak potensi yang dapat digali dan memberikan keunggulan-keunggulan komparetif dan kompetitif dibandingkan dengan lahan-lahan yang lain. Salah satu potensi lahan rawa lebak adalah pemanfaatannya sebagai lahan pertanian. Secara umum, pertanian yang dapat dilakukan di lahan rawa lebak adalah pertanian sawah, palawija, dan beberapa komoditas perkebunan. Pola tanam dan jenis komoditas yang dapat dikembangkan di lahan rawa lebak sangat tergantung kepada tipologi laahn rawa lebak. Tipologi yang dimaksud meliputi lebak dangkal, lebak tengahan, lebak dalam, dan lebak sangat dalam. 

Untuk pemanfaatan rawa lebak sebagai sawah, rawa lebak dapat ditanami pada musim kemarau dan juga pada musim penghujan. Pada musim kemarau disebut dengan sawah timur, sawah timur ini ditanami padi yang memiliki umur yang pendek seperti IR 64, IR 42, IR 66, cisoka, ciherang, cisanggarung, mekonga, Kapuas, lematang, dan margasari (Kapuas, lematang, dan margasari merupakan padi spesifik lahan pasang surut). Hasil rata-rata yang dapat diperoleh adalah 4-5 ton setiap hektarnya. 

Pada musim hujan, lahan rawa lebak tengahan sampai dalam akan tergenang lebih dari 100 cm sehingga disebut dengan sawah barat. Sawah barat harus ditanami padi surung (deep water rice) pada akhir musim kemarau dan dipanen pada saat musim hujan (genangan 100-150 cm). Padi yang termasuk jenis padi surung adalah alabio, tepus, nagara, termasuk padi yang di kenal dengan nama hiyang. Banyak juga padi irigasi yang dapat di tanam di lahan rawa lebak pada musim hujan.

Tanggapan Bibit Kakao dari Bagian Ujung, Tengah, dan Pangkal terhadap Macam Pupuk Organik


Tanaman kakao dapat diperbanyak secara vegetatif dan generative. Perbanyakan vegetatif dengan menggunakan metode okulasi dan sambung pucuk. Perbanyakan vegetative dilakukan dengan menggunakan biji. Perbanyakan tanaman kakao juga dapat dilakukan dengan kombinasi antara perbanyakan vegetatif dengan perbanyakan generatif (Siregar et al, 1992). Salah satu faktor yang turut menunjang tingkat keberhasilan sambung pucuk dan okulasi adalah ketersediaan batang bawah yang subur dan sehat. Batang bawah yang subur dan sehat pada umumnya diperoleh dari biji yang berasal dari tengah buah. Biji yang berasal dari tengah buah pada umumnya memiliki ukuran yang lebih besar daripada dari bagian yang lain (Muljana, 1982). 

Biji yang letaknya di bagian tengah memiliki ukuran lebih besar dibanding bagian pucuk maupun pangkal. Dengan demikian, secara kuantitatif, biji yang lebih besar jumlah cadangan makanannya akan ampu mencukupi kebutuhan hidup selama di persemaian (Sutardi dan Hendrata, 2009). Ukuran benih berkorelasi dengan vigor. Benih yang relatif berat lebih dipilih karena umumnya berhubungan dengan perkecambahan (Schmidt 2000). Di dalam jaringan penyimpanan benih memiliki karbohidrat, protein, lemak dan mineral. Di mana bahan-bahan ini diperlukan sebagai bahan baku dan energi bagi embrio pada saat perkecambahan. Diduga bahwa benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan lebih banyak dibandingkan benih yang kecil, mungkin pula embrionya lebih besar (Sutopo, 2004).

Monday, March 25, 2013

Pengenalan Buah Durian (Durio zibethinus)


Buah durian merupakan buah yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan juga Brunei. Oleh ilmuan Inggris, buah durian disebut sebagai raja buah karena memiliki rasa yang enak, manis, gurih, dan lezat. Buah durian telah dikonsumsi oleh masyarakat di Asia Tenggara sejak zaman pra sejarah. Rujukan pertama Eropa tentang durian dicatat pertaa kali oleh Nicole de Conti yang bepergian ke Asia Tenggara pada abad ke 15 (Sunardi, 2006). 

Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm.[4] Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan. Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan kematian. Setiap buah memiliki lima ruang (awam menyebutnya "kamar"), yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi

Pengenalan Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum)


Rambutan merupakan tanaman pohon yang diperkirakan berasal dari Indonesia dan daerah Malaysia. Hal ini juga didukung oleh nama dari rambutan yang berasal dari kata rambut dan mendapat akhiran an. Rambut digunakan untuk menggambarkan kulit buah pada rambutan yang berambut. Saat ini, rambutan sudah menyebar ke Thailan, Filipia, Thailand, Vietnam, dan Negara tropis yang lainnya.

Buah rambutan berbentuk bulat hingga lonjong dengan warna kulit yang matang berwarna merah sampai kekuningan tergantung varietas atau kultivar rambutan yang banyak. Panjang buah rambutan berkisar antara 3-6 cm dengan diameter 3-4 cm. Buah muncul berkelompok dalam satu tangkai terdiri dari 10-20 buah. Kulitnya ditutupi rambut yang jumlah per satuan luasnya akan semakin berkurang ketika ukuran buah bertambah besar (Sunardi, 2008). Yang transparan dan dimakan bukanlah buah yang sejati. Buah sejati rambutan hanyalah lapisan yang menutupi biji yang memisahkan dengan bagian yang dimakan. Bagian yang dimakan adalah aril buah. Buah rambutan bersifat nonklimakterik sehingga harus dipanen dalam keadaan yang benar-benar matang. Ketika dipanen dalam keadaan yang kurang matang, rambutan akan banyak memiliki getah dan

Sunday, March 24, 2013

Pengenalan Buah Jeruk (Citrus sp)


Jeruk merupakan salah satu tanaman buah yang berasal dari China Selatan, Australia Utara, dan New Caledonia. Saat ini jeruk sudah masuk hampir ke seluruh dunia berkat adanya perdagangan-perdagangan yang menghubungkan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Di samping itu, penyebaran jeruk ke seluruh dunia juga berkaitan dengan syarat tumbuh tanaman jeruk yang memiliki toleransi yang luas dari iklim tropis sampai iklim sub tropis, atau bahkan sedikit iklim dingin. 

Jeruk siam memiliki kulit yang tipis sekitar 2mm. permukaan kulit halus, mengkilat, dan licin serta kuit menempel pada buah dengan lebih lekat. Dasar buah berleher pendek dengan puncak berlekuk. Tangkai buah pendek dengan panjang sekitar 3cm dan berdiameter 2.6mm. biji buah berbentuk oval warna putih kekuningan dengan ukuran sekitar 20 biji. Daging buah lunak dengan rasa manis dan beraroma harum. Bobot buah per buah dapat mencapai 75,6 gram. Satu pohon rata-rata menghasilkan sekitar 7,3 kg buah. Panen dilakukan pada bulan Mei-Agustus. 

Pengenalan Buah Melon (Cucumis melo)


Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia (Anonim, 2000) 

Bunga melon berbentuk seperti lonceng dan berwarna kuning. Bunga ini muncul di setiap ketiak daun. Umumnya, bunga melon berkelamin tunggal, kelamin jantan dan betina tidak dalam satu bunga. Bunga betina biasanya terletak di ketiak daun pertama dan kedua dalam setiap ruas percabangan. Sementara itu, bunga jantan terbentuk secara berkelompok dan terdapat di setiap ketiak daun.Buah melon berbentuk bulat sampai lonjong. Warna daging buah melon bermacam-macam, mulai hijau kekuningan, kuning agak putih, hingga jingga. Bagian tengah buah terdapat massa berlendir yang dipenuhi biji-biji kecil yang jumlahnya banyak. Berat buah melon masak 0,5-2,5 kg. melon hibrida bahkan ada yang beratnya mencapai 4kg, yakni varietas Ten Me dan Action 434 (Anonim, 2011)  

Pengenalan Buah Sirsak (Annona muricata)

menganal buah sirsak

Tanaman sirsak merupakan tanaman tropis yang berasal dari daerah tropis amerika, mulai dari Ekuador hingga Peru (Ashari, 2006). Saat ini, sirsak sudah mulai menyebar ke hampir semua daerah yang beriklim tropis sampai sub tropis. Di hampir seluruh belahan dunia itu, produksi buah sirsak biasanya masih dilakukan pada pekarangan-pekarangan rumah atau pada lahan-lahan yang ukurannya tidak terlalu besar dan belum digunakan untuk skala kemersil (Samson, 1989). 

Buahnya berukuran besar, berbentuk lonjong, sering bengkok (melengkung). Buah berduri penuh, kulit buah berwarna hijau hingga kekuningan, duri buah agak lunak dan tidak tajam. Bila telah matang, buah menjadi lunak, mudah dibelah dengan tangan, dan daging buah tampak berlapis-lapis (dami). Letak daging buah sejajar, tegak lurus pada poros buah yang berwarna putih bersih dan berair. Rasa buah manis hingga manis masam (Sunarjono, 2004). Buah sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar ataupun dapat diolah menjadi makanan atau minuman olahan. Jus sirsak biasanya lebih dimani daripada buah sirsak yang segar. Hal ini karena rasa sirsak segar yang sedikit masam, dan seperti ada tekstur kasar dalam buah sirsak. Sirsak yang diolah menjadi minuman, memiliki kesan yang menyegarkan. Sekitar 67,5% bagian buah sirsak adalah daging buah yang dapat lagsung dikonsumsi. Buah sirsak kaya akan vitamin C atau sekitar 20 mg setiap 100 gram buah sirsak. Selain itu, sirsak juga mengandung vitamin A, kalsium, karbohidrat, dan fosfor. Ekstrak buah sirsak baru-baru ini diklaim dapat melawan sel-sel kanker. Daging buah sirsak juga biasa digunakan untu membantu mengurangi gangguan lambung sampai mengatasi cacingan.

Pengenalan Buah Sawo (Achras sapota)

mengenal morfologi buah sawo
Sawo merupakan tanaman endemis yang berada di kawasan tropis Amerika Tengah, menyebar dari Meksiko hingga Guatemala, Salvador, dan Hounduas Utara. Dewasa ini, tanaman sawo sudah mulai dan banyak menyebar hampir di seluruh kawasan tropis (Ashari, 2006). Awalnya, sawo dibudidayakan di Chili untuk diambil lateksnya. Akan tetapi saat ini, sawo telah dibudiayakan untuk diambil buahnya yang manis untuk dokonsumsi atau sekedar untuk hiasan (Samson, 1989).

Buah berukuran bulat hingga lonjong dengan permukaan kasar dan berwarna kecoklatan. Daging buah lunak, manis berair, dan berbiji hitam kecoklatan sebanyak hingga enam buah. Daging buahnya mempunyai tekstur yang khas, rasanya manis serta aroma yang khas dan segar. Buah sawo banyak dikonsumsi untuk buah segar dan jarang dimakan dalam bentuk awetan. Sawo dipetik dalam kondisi yang benar-benar tua karena buah sawo bersifat nonklimakterik. Akan tetapi, beberapa literature menyebutkan bahwa sawo termasuk buah klimakterik sehingga dapat dipanen ketika masih muda dan dapat diperam hingga matang. Buah sawo yang sudah matang beraroma harum, buahnya menjadi lunak, dan rasanya manis sekali. Buah sawo mengandung banyak gula atau sebesar 14% yang terdiri atas 7,2 %sukrosa, 3,7 % dekstrosa, dan 3,5 % levulose. Menurut Sunardi (2008), kandungan yang terdapat dalam sawo antara lain lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin C,kalsium, zat besi, potassium, dan sodium.

Buah berasal dari bakal buah. Bunga hanya memiliki satu bakal buah saja. Dalam satu buah terdapat 3-5 biji. Biasanya biji-biji ini berwarna hitam. Dinding buah (pericarpium) tebal berdaging dan dapat dibedakan lapisan-lapisannya, yaitu kulit luar (epicarpium), lapisan paling luar berwarna coklat, tipis, kasar, kaku seperti kulit; dan kulit tengah (mesocarpium), tebal berdagingz, bisa dimakan, berair, berwarna coklat muda sampai coklat kemerahan;. Jika sudah masak buah tidak pecah. Biji-biji terletak bebas dalam mesocarpium. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa buah Achras zapota merupakan buah sejati, tunggal, berdaging dan buni

Wednesday, March 20, 2013

Kedudukan Biji dalam Buah Kakao (tinjauan pustaka)


Tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan komoditas tanaman perkebunan yang cukup penting di Indonesia. Tanaman ini dikenal sebagai bahan-bahan untuk membuat makanan dan minuman yang seing disebut dengan baverage crop. Sejalan dengan makin banyaknya industri makanan dan minuman yang berbahan baku kakao, baik di Indonesia ataupun di dunia pada umumnya, prosepek kakao dapat dikatakan cukup cerah. Upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi tanaman kakao dan salah satunya adalah dengan memperbaiki teknis budidaya kakao (Hendrata dan Sutardi, 2009) 

Kakao atau biji kakao secara teknis bukan kacang atau kacang-kacangan, melainkan biji buah Theobroma cacao pohon. Buah berbentuk polong yang botanical diklasifikasikan sebagai baccate seperti (berry-seperti) dan masing-masing pod memproduksi sekitar 35-50 biji dikelilingi oleh bubur manis. The pod dan pulp sekitar biji kakao dalam hal ini merupakan buah kakao. Setelah panen, biji kakao dan buah mereka sekitarnya pulp biasanya ditempatkan dalam tumpukan atau kotak dan difermentasi di bawah pengaruh mikroba alami bahwa kalikan menggunakan gula dari pulp sebagai energy sumber. Benih-benih tersebut dikeringkan di bawah sinar matahari atau di kayu dipecat oven dan dikirim ke prosesor kakao. Coklat bibit selanjutnya telah mantel tipis mereka dihapus dari embrio jaringan, yang kemudian dipanggang, dan digiling menjadi apa yang disebut sebagai cairan cokelat. Cocoa powder adalah diproduksi oleh mekanis menekan sebagian besar lemak (cocoa butter) dari cairan cokelat dan dengan demikian merupakan ekstrak biji buah kakao itu (Crozier et al., 2011).

Tuesday, March 19, 2013

Perbanyakan Vegetatif dengan Grafting


Grafting merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah lama di kenal dan digunakan masyarakat luas untuk memperbaiki sifat tanaman baik sifat yang berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas. Grafting tidak dapat menghasilkan tanaman dengan sifat yang benar-benar baru tetapi hanya menggabungkan antara dua sifat tanaman yang kemungkinan besar berlainan. Selain berkaitan dengan aspek agronomi, grafting juga merupakan salah satu metode dalam pemuliaan tanaman yang sudah dikenal sejak dahulu. 

Pada prinsipnya, grafting adalah menggabungkan dua bagian tanaman (organ dan jaringannya) yang masih hidup sedemikian rupa sehingga keduanya dapat bergabung menjadi satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang digabungkan tadi. Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya dalah batang bawah dan batang atas. Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock. Bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut dengan scion. Scion dapat berupa potongan batang atas (cutting) atau juga apat berupa mata tunas tanaman. Jika scion yang digunakan adalah cutting, maka disebut dengan grafting. Namun jika scion yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan penempelan, budding, atau okulasi. 

Pasir Pantai Kulon Progo: Tambang vs Pertanian


Pembangunan wilayah merupakan upaya mendorong perkembangan wilayah melalui pendekatan komprehensif mencakup aspek fisik, sosial, maupun ekonomi. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pembangunan suatu wilayah tidak hanya mencakup pembangunan insfratruktur dan bangunan fisik lainnya. Akan tetapi, juga mencakup pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia yang berada pada wilayah tersebut. 

Di bidang pembangunan ekonomi pedesaan khususnya yang berorientasi pada sektor pertanian, lahan pantai termasuk lahan marginal. Lahan marginal adalah lahan yang mempunyai potensi rendah sampai sangat rendah untuk dapat menghasilakan suatu tanaman pertanian. Potensi yang rendah darilahan marginal ini disebabkan oleh sifat tanah yang tidak bisa menahan air, lingkungan yang panas dan gersang, serta adanya banyak angina yang juga membawa garam yang bisa berakibat racun bagi tanaman. 

Lahan pasir pantai selatan Kulon Progo DIY merupakan lahan yang didominasi oleh tanah pasir. Materi pasir ini diendapkan oleh aktivitas gelombang laut di sepanjang pantai. Pesisir pantai Kulon Progo sepanjang garis pantai dengan panjang ± 1.8 km, terbagi dalam 4 kecamatan dan 10 desa yang mempunyai wilayah pantai dengan kondisi pesisir hampir 100% pasir dengan kedalaman air tanah antara hingga 12 meter. Lahan pasir ini juga tersebar hingga 2000m dari peermukaan laut. Degan emikian diperkirakan luas lahan pasir pantai daerah Kulon Progo bisa mencapai 3600000 m2, atau sekitar 3600 ha.

Food Diversification on Indonesia


What is diversification?
Food security is a central issue for recent time. This is a system which consist of a subsystem of availability, distribution, and consumtion. It means that availability of food on guarantee, the effective and efficient distribution for all people, and availability of food which meet nutritional standards, and safe. 

Food security in Indonesia is in low categories. We can see (a) a number of people on food insecurity (consumption rate less than 90% for total recomendation 2.000 kkal/kap/day) and higly vulnerable food (consumption rate less than 70%) are very high; (b) a childrens who get a malnutririons are too, 5,02 milion and 5,12 milion people in 2002 and 2003 (Tawakal, 2010). 

Bustanul Arifin (2005) said, toward a strong food security we have to apply food diversification by change rice into other food, just like nodles, yam, sago etc, those food have a same nutririons. Chinese and Vietnam people has some culture for eating noodles, and so does Indian people have some culture for eating bread. So, food isn’t foccusing on rice product. 

Identification of food diversification 
The result of data analysis using SUSENAS 1979 (Agro Economic Research Centre, 1989) and 1996 in Indonesia shows that : (1) of all province in Indonesia in 1979 has a pattern of the main staple food rice. In 1996, the position still remains, even if change occur only in the second food that between corn and tubers, (2) a single pattern of rice in 1979 occured onlu in one province of south Kalimantan, but in 1996 occured in 8 province.

Monday, March 18, 2013

Dampak Defisiensi Hara pada Tanaman Karet

Unsur hara, baik yang bersifat mikro ataupun makro, esensial ataupu non esensial, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Setiap hara memiliki fungsi yang berbeda-beda terhadap tanaman. Ada yang fungsi dominan ketika berada pada fase vegetatif, ada juga yang berfungsi optimal ketika memasuki fase generatif tanaman. Kekurangan salah satu hara akan menyebabkan tanaman mengalami gangguan pertumbuhan. Kekeruangan hara dapat diketahui dengan melihat tanda-tanda yang muncul pada suatu tanaman. 

Berikut adalah contoh tanda-tanda atau dampak yang ditimbulkan ketika tanaman karet mengalami defisiensi hara (khususnya hara makro): 

1. Nitrogen (N) 

· Terjadi klorosis pada tanaman dan tanaman menjadi kerdil. 
· Lilit batang menjadi lebih kecil dari keadaan normal 
· Daun tua gugur lebih cepat 




Klorosis pada daun disebabkan oleh salah satu fungsi dari N. Pada umumnya, nitrogen merupakan salah satu unsur penyusun klorofil pada daun. Kekurangan nitrogen akan menghambat pembentukan zat hijau daun tersebut sehingga daun akan terlihat tidak terlalu hijau. Nitrogen juga dapat berupa protein/ ensim pengatur reaksi biokimia yang sangat berperan dalam pertumbuhan vegetative tanaman. Kekurangan nitrogen menyebabkan pertumbuhan terganggu dan tanaman menjadi kerdil. Lilit batang yang lebih kecil disebabkan oleh fungsi nitrogen sebagai unsur esensial dalam pembesaran dan pembelahan sel. Kekurangan nitrogen akan menghambat proses pembelahan dan pembesaran sel yang juga berdampak pada kecilnya ukuran lilit batang tanaman karet. Kecilnya lilit batang juga disebabkan oleh gangguan dalam fotosintesis sehingga pertumbuhannya juga terganggu. Kekurangan nitrogen menyebabkan daun tua harus berbagi nitrogen ke daun muda secara lebih cepat (sifat mobilitas N). Perpindahan ini memacu terbentuknya absisat pada daun yang lebih tua sehingga daun yang lebih tua akan gugur terlebih dahulu.

Sunday, March 17, 2013

Sejarah dan Pengertian Sistem Pertanian Berkelanjutan


Revolusi industri telah melahirkan beragam teknologi modern yang membuat hampir semua yang bisa dilakukan manusia menjadi lebih cepat. Berkembangnya teknologi industri juga merambah ke bidang pertanian dengan ditemukannya beragam pupuk organik, pestisida, dan mesin-mesin untuk mekanisasi pertanian. Dilihat dari satu sudut pandang dan dari satu dimensi waktu, penemuan teknologi di bidang pertanian tersebut telah mampu meningkatkan produktivitas lahan secara signifikan. Secara agroindustri, kenaikan produksi pertanian per satuan waktu juga memberikan keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi, ketika dilihat dari sisi dan dimensi waktu yang lain, penggunaan teknologi pertanian yang dikatakan modern tersebut telah membawa dampak negatif yang tidak sedikit tingkat kerugian yang ditimbulkannya. 

Penggunaan pupuk anorganik memang mampu menaikkan produksi per satuan luas per satuan waktu dalam waktu yang singkat. Akan tetapi, pupuk tersebut membuat struktur tanah menjadi lebih padat yang berakibat pada berkurangnya kemampuan tanah dalam menahan air, dan kesulitan dalam ditembus akar. Secara kimia, tanah akan menjadi lebih asam yang menyebabkan tanah menjadi kaya akan Fe dan Al yang akan meracuni tanaman. Akibatnya, pertumbuhan maksimal yang diharapkan malah menjadi gangguan pertumbuhan yang menyebabkan hasil tanaman berkurang. 

Penggunaan pestisida yang berlebihan dalam jangka panjang juga memuat ketidak seimbangan dalam ekosistem pertaian. Selain banyak hewan bukan sasaran yang mati karena penggunaan pestisida berlebihan, penggunaan pestisida telah membuat hama menjadi semakin resisten terhadap pestisida sehinga untuk mengendalikannya diperlukan dosis pestisida yang lebih banyak lagi. Semakin banyak pestisida yang diaplikasikan semakin banyak pula akumulasinya di lapangan yang pada akhirnya juga dapat merusak ekologi dan mengganggu kesehatan manusia.

Friday, March 15, 2013

Pengertian dan Batasan Hortikultura

Hortikultura, sesuatu yang akhir-akhir ini seringkali menjadi perbincangan media baik di media elektronik ataupun media cetak biasa. Sesuatu yang kalau misalnya diperjuangkan secara serius akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi Negara. Dan sesuatu yang karena adanya perubahan musim atau iklim yang tidak menentu membuat banyak orang mengalami kerugian. 

Lalu, apa hortikultura itu? Apa sih yang ada di dalam hortikultura? 

Secara etimologis, hortikultura berasal dari bahasa latin, hortus dan colore. Hortus berarti kebun atau sebidang tanah yang berada di sekitar rumah yang masih dibatasi oleh pagar dan colore yang berarti mengusahakan (terutama mikroorganisme pada media tanam). Jadi secara harfiah, hortikultura adalah ilmu yang mempelajari pembudidayaan tanaman kebun. Lebih luas, para ahli kemudian bersepakat bahwa hortikultura adalah ilmu yang mempelajari budidaya tanaman sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan, dan tanaman hias. Pengertian tersebut didasarkan pada kecenderungan bahwa tanaman yang ditumbuhkan di sekitar rumah adalah yang tergolong jenis yang sudah disebutkan sebelumnya. Tanaman bumbu masak, tanaman obat, dan tanaman penghasil rempah yang banyak dijumpai di kebun tidak termasuk tanaman hortikultura karena masih bersifat lokal di Indonesia dan belum banyak dibudidayakan di kebun rumah secara global. 

Bedasarkan jenis yang dibudidayakan, hortikultura dapat dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu yang lebih sesifik. Disipli ilmu tersebut meliputi: 

1. Olericulture: bagian hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman sayur. 

2. Pomology: bagian hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman buah-buahan 

3. Floriculture: bagian hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman hias 

4. Landscape horticulture: bagian hortilultura yang mempelajari pemanfaatan tanaman hortikultura dalam penataan lingkungan. 

5. Apiary (apikultura): bagian hortikultura yang mempelajari budidaya lebah madu. 

Walaupun demikian, pengelompokan berdasarkan jenis tanaman yang dibudidayakan di atas tidaklah baku. Hal ini karena ada beberapa tanaman hortikultura yang secara biologi ataupun secara fungsi bersifat tumpang tindih dengan yang lain. Contohnya adalah buah tomat yang malah lebih sering dikelompokkan ke dalam sayuran. Contoh lain adalah adanya beberapa buah yang dijadikan tanaman hias ataupun beberapa tanaman hias yang malah dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Budidaya lebah dimasukkan ke dalam hortikultura karena di daerah eropa, lebah dibudiayakan di daerah pekarangan rumah. 

Dengan mengacu pada jenis tanaman yang dibudidayakan, golongan hortikultura memiliki ciri-ciri: 

1. Produk hortikultura mudah rusak (perishable) jika disimpan tanpa perlakuan khusus. 

2. Komponen utama ditentukan oleh kandungan air. 

3. Ketersediaan produk khususnya buah-buahan bersifat musiman dan meruah. 

4. Dalam kondisi normal, harga produk lebih ditentukan oleh kualitas daripada kuantitas. 

5. Konsumsi produk hortikultura lebih sedikit daripada konsumsi pangan, tetapi harus dipenuhi untuk menjaga kesehatan. 

6. Beberapa produk hortikultura khususnya tanaman hias dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan rohani. 

Hortikultura bukanlah disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Ada beberapa ilmu yang juga berperan dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya hortikultura. Kimia, biologi murni ataupun terapan, dan dan bahkan ilmu psikologi kejiwaan pun juga berperan dalam berkembangnya hortikultura. Sosio-horticulture merupakan budidaya tanaman hortikultura bagi para penderita stress dan depresi. Beberapa teknologi yang juga ikut berperan dalam berkembangnya hortikultura adalah pemuliaan tanaman, mekanisasi pertanian, teknologi hasil pertanian, perbanyakan tanaman konvensional, dan masih banyak lagi. 


Refferensi: 
Harjadi, S.S. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta. 
Zulkarnain. 2010. Dasar-dasar hortikultura. Bumi Aksara, Jakarta. 







Wednesday, March 13, 2013

Pola Tanam Tumpangsari


Tumpangsari merupakan salah satu jenis pola tanam yang termasuk jenis polikultur. Polikultur karena pada suatu lahan ditanami lebih dari satu jenis tanaman. Lebih detail, tumpangsari merupakan suatu pola pertanaman dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu hamparan lahan dalam periode waktu tanam yang sama. Pada awalnya, tumpang sari merupakan pola tanam yang banyak digunakan oleh petani-petani yang melakukan usaha tani guna mencukupi kebutuhan sendiri dan keluarga (subsisten). Resiko kegagalan yang tinggi dalam usaha pertanian membuat petani menanam lebih dari satu jenis tanaman sehingga ketika terjadi kegagalan panen satu kamoditas masih dapat memanen komoditas yang lain. Tumpangsari pada awalnya juga lebih dilakukan untuk tanah marginal modal petani yang kecil. 

Dalam perkembangan yang lebih lanjut, tumpangsari bukan hanya milik petani subsisten yang hanya melakukan usaha tani pada lahan yang dapat dikatakan marginal dengan modal yang seadanya. Tumpangsari sudah banyak diterapkan petani baik semi-komersial maupun komersial dan juga diterpakan pada lahan-lahan yang subur yang memang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan berbagai macam tanaman. Ini tidak terlepas dari beberapa kelebihan yang dimiliki oleh pola tanam tumpangsari. 

Monday, March 11, 2013

Pengertian dan Batasan Lahan Rawa Lebak

Secara istilah, rawa lebak berasal dari bahasa jawa lebak yang berarti lembah atau dataran yang rendah. Akan tetapi, secara umum, rawa lebak merupakan suatu daratan yang seriap tahunnya mengalami genangan minimal selama tiga bulan dengan genangan minimal 50 cm. rawa lebak juga disebut dengan istilah rawa pedalaman karena kedudukannya yang menjorok jauh dari muara laut atau sungai. Lahan rawa lebak sendiri adalah rawa lebak yang sudah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, perikanan, peternakan, atau segala hal yang sudah mendapat campur tangan manusia. 


Pada musim hujan, rawa lebak menjadi tergenang karena mendapat luapan dari sungai besar di sekitarnya, berada pada suatu cekungan dan juga memiliki pengatusan atau drainase yang buruk. Genangan pada rawa lebak biasanya berlangsung stagnan dan akan sangat sulit untuk mengalir. Pada musim kemarau, genangan pada rawa lebak menjadi hilang dan rawa menjadi kering. Pada saat itulah biasanya rawa lebak dimanfaatkan untuk bidang pertanian.

Daun sebagai Organ Fotosintesis Tanaman


Pada prinsipnya, fotosintesis adalah sintesis bahan organik dari bahan anorganik yang terjadi di daun dengan menggunakan energi dari cahaya matahari. kemampuan daun dalam melaksanakan proses fotosintesis tidak terlepas dari struktur dan komposisi daun yang juga melakukan perkembangan dari masa ke masa (evolusi). Akan tetapi, secara umum, daun tanaman budidaya memiliki karakteristik seperti: permukaan luar yang luas dan datar, lapisan pelindung di permukan atas dan bawahnya, permukaan dalam dengan rongga udara yang saling berhubungan, sejumlah besar kloroplas dalam setiap sel, dan hubungan yang erat antara ikatan pembuluh dengan sel-sel yang digunakan untuk fotosintesis. 

Permukaan daun yang luas dan datar memunginkan daun menangkap lebih banyak cahaya matahari per satuan volume dan juga meminimalkan jarak tempuh CO2 dari permukaan daun ke dalam kloroplas. Lapisan pelindung daun yang dimaksud adalah kutikula dan epidermis. Keduanya merupakan lapisan yang transparan sehingga memungkinkan cahaya untuk diteruskan ke dalam klodoplas daun. Kutikula daun juga berfungsi menghambat pertukaran gas antara dau dengan atmosfer sehingga juga mengakibatkan tanaman tidak terlalu banyak kehilangan air karena transpirasi.

Saturday, March 9, 2013

Menggali Potensi Lahan Rawa Lebak untuk Pertanian


Meningkatnya jumlah penduduk dalam beberapa dasawarsa terakhir telah membawa beberapa dampak baik dampak dalam skala regional maupun dampak secara global. Salah satu dampak yang paling terasa dari adanya pertambahan penduduk dengan rate yang sangat cepat adalah penyediaan bahan pangan yang semakin sulit. Penyediaan bahan pangan yang semakin sulit tidak terlepas dari adanya persaingan penggunaan lahan untuk pertanian yang merupakan tulang punggung penyediaan pangan dengan keperluan-keperluan lain seperti perumahan, tambang, industri, ataupun kegiatan non pertanian yang lain. 

Sistem pertanian intensif yang ada tidak akan mampu mencukupi penyediaan pangan kepada semua masyarakat ketika lahan pertanian yang subur semakin sempit luasannya. Intensifikasi yang berlebihan untuk mengejar produksi tanpa diikuti oleh peningkatan luasan lahan malah seperti hal yang cenderung dipaksakan dan banyak yang tidak sesuai dengan aspek ekologi. Akibatnya, sistem pertanian yang berkelanjutan sulit untuk dicapai. 

Untuk mencapai total produksi yang mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan pangan, intensifikasi haruslah dikombinasikan dengan ekstensifikasi pertanian. Hal ini didasari atas sebuah fakta bahwa sebenarnya masih banyak lahan yang belum termanfaatkan untuk usaha pertanian. Lahan yang dianggap tidak dapat digunakan sebagai usaha pertanian padahal memiliki potensi yang tinggi dengan sedikit tambahan pengelolaan.

Faktor yang Mendorong Penyerbukan Silang

Penyerbukan silang merupakan suatu penyerbukan di mana putik diserbuki oleh benang sari dari bunga yang berbeda. Bunga yang berbeda dapat berasal dari pohon yang sama ataupun dari pohon yang berbeda. Faktor yang menyebabkan terjadinya penyerbukan silang antara lain: 

1. Diklin, adalah tanaman yang bunga jantan dan bunga betina letaknya terpisah. Terpisahnya letak bunga bisa terjadi karena tanaman berumah satu atau tanaman berumah dua. Pada tanaman berumah satu, letak bunga jantan dan bunga betina terpisah tetapi masih dalam satu tanaman. Contohnya adalah jagung, jarak, semangka, mentimun, anggur, dan laian-lain. Pada tanaman berumah dua, bunga jantan dan bunga betina terpisah dan berada di dalam tanaman yang berbeda. Contohnya adalah salak, papaya, bayam, dan lain-lain. 

2. Dichogami, adalah suatu kondisi ketika waktu masak antara tepung sari dengan putik tidak sama. Dichogami dikelompokkan menjadi dua yaitu protandri dan protagyni. Protandri adalah ketika tepung sari masak terlebih dahulu daripada kepala putik. Contohnya adlaah kapas dan marigold. Protagyni adalah ketika putik masak terlebih dahulu daripada kepala putiknya. Contohnya adalah tanaman bajra. 


3. Heterostyle atau heteromorphii yaitu panang pendeknya tangkai kepala putik dan tangkai benang sari yang tidak sama. Contohya ada pada tanaman rami. 

4. Herkogami, adalah kondisi di mana kedudukan kepala putik dan benang sari sedemikian rupa sehingga mencegah terjadinya penyerbukan. Sontohnya adalah tanaman vanili. 

5. Self-sterility, tidak terjadinya penyerbukan karena bunga jantan tidak berfungsi. Hal ini dapat terjadi karena bunga jantan mandul atau karena faktor genetik. 

6. Incompability, sudah terjadi penyerbukan di dalam bunga tetapi tidak berlanjut kepada pembuahan karena faktor fisiologi misalnya inaktifnya zat tumbuh sehingga buluh tepung sari tidak terbentuk. 



Sumber: 
Mangoendidjojo, W. 2007. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Thursday, March 7, 2013

Penggunaan Sosor Bebek (Kalanchoe pinnata) sebagai Obat Berbagai Penyakit


Sosor bebek merupakan salah satu tumbuhan yang paling mudah ditumbuhkan. Ketika daun yang sudah lepas dari tanaman ataupun masih menempel pada tanaman menyentuh tanah, maka akan muncul tumbuhan sosor bebek yang baru. Sosor bebek memiliki banyak nama daerah seperti daun sejuk, cocok bebek, ceker itik, daun ancar, tombu daun, kayu temon, mamala, dan kabi-kabi. 

Sosor bebek merupakan semak semusim dengan tinggi antara 30 sampai 100 cm. batang segiempat, lunak, tegak, warna hijau. Daun tunggal, tebal, bentuk lonjong, dengan ujung-ujung yang bergerigi. Bunga majemuk berbentuk malai, menggantung, kelopak silindris, merah keunguan. Buaj berwarna ungu dengan akar tunggang yang berwarna kuning keputihan. 

Kandugan yang terdapat pada tanaman sosor bebek adalah asam lemon, asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaemferol-3-glucoside. Efek farmakolagi yang ditimbulkan adalah anti radang, emnghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat proses penyembuhan. Adapun bagian tanaman yang dapat digunakan adalah seluruh bagian tanaman baik dalam kondisi segar ataupun setelah dikeringkan. 

Penggunaan Murbei (Morus alba) sebagai Obat berbagai Macam Penyakit

tanaman murbei untuk obat berbagai macam penyakit

Murbei merupakan tanaman berbentuk pohon besar dengan tinggi dapat mencapai 9m. murbei memiliki beberapa nama daerah diantaranya murbei, besaran, kerto, dan kitau. Murbei banyak dijumpai di halaman-halaman rumah sebagai pohon peneduh karena memiliki kanopi yang lebar. Secara morfologi, daun murbei berbentuk bulat telur dengan ujung-ujung yang bergerigi, pertulangan menyirip, tangkai daun panjang, dan warna daun hijau. Buah berwarna hijau sampai hitam, dan bijinya kecil-kecil menyatu dalam satu buah. 

Sebagai obat tradisional, murbei memiliki kandungan seperti alkaloida, flafanoid, dan polifenol. Efek formakalagi yang dapat diatasi oleh murbei adalah diuretic (peluruh air kencing), anti demam, antipiretik, dan antihipertensi (menurunkan tekanan darah). Bagian organ tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan herbal adalah daun yang masih segar. 

Pemanfaatan pegagan (Cantella asiatica L) untuk Pengoatan berbagai Penyakit

habitus pegagan

Pengobatan menggunakan tanaman di Indonesia sudah umum dilakukan serta diaplikasikan. Manfaat yang diperoleh beragam tergantung sumber tanaman pengobatannya. Definisi tanaman obat itu sendiri adalah tanaman yang berkhasiat obat dan digunakan sebagai obat. Pengertian berkhasiat obat bisa berarti mengadnung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu tetapi mengandung efek resultas dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. Sehingga tidak harus zat-zat aktif tertentu yang mengobati tetapi, bisa efek dari gabungan-gabungan zat-zat yang bukan zat aktif tersebut yang mengobati. 

Tumbuhan liar bahkan yang tak diduga mempunyai banyak khaisat yang dapat kita gunakan. Dianggap gulam namun ternyata memiliki khasiat yang besar. contoh tumbuhan tersebut adalah Pegagan (Cantella asiatica L. Urban). Mungkin belum familiar bagi sebagian orang. 

Ya. Itulah Pegagan, mungkin sudah sedikit mengingat tumbuhan yang satu ini. Tumbuhan yang tumbuh di daratan rendah sampai ketinggian 2500 m dpl ini ternyata memiliki beebrapa senyawa saponin, termasuk asiaticoside, asam asitat dan modecassoside yang dapat memacu produksi kolagen I.Kolagen I adalah protein yang berperan dalam penyembuhan luka pada manusia. Bagian tanaman yang dapat digunakan yaitu seluruh tanaman baik segar atau dikeringkan. Kegunaan dari tanaman ini adalah:

Wednesday, March 6, 2013

Pemanfaatan Krokot (Partulaca oleracea) untuk Pengobatan berbagai Penyakit


Krokot merupakan tumbuhan yang diperkiranakn berasal dari daratan brasil. Di Indonesia, krokot memiliki berbagai nama daerah seperti gelang, re serejan, dan jalu-jalu kiki. Krokot dapat tumbuh pada datara rendah hingga ketinggian 1800 mdpl. Pada dasarnya, krokot hanyalah gulma pada tanaman pekarangan ataupun perkebunan. Krokot berbentuk terna dengan batang berwarna ungu, bulat, dan mulai muncul percabangan pada pangkal batang yang bersingungan dengan tanah. Daun krokot berwarna hijau untuk permukaan atas dan berwarna sedikit kemerahan pada bagian permukaan bawah, berair, agak tebal dan tunggal. Sebagai bahan obat, semua bagian tanaman krokot dapat dimanfaatkan untuk keperluan tersebut. 

Krokot dapat dimanfaatkan sebagai obat kerena mangandung berbagai macam zat seperti: KCl, KSO4, KNO3, kalsium, magnesium, glikosida, glikoretin, nicotinic acid, tannin, saponin, vitamin A, B, C, I-noradrenalin, noradrenalin, dopamine, dan dopa. 

Monday, March 4, 2013

Beberapa Gulma yang Berperan sebagai Inang Predator, Hama dan Patogen

Secara umum, gulma merupakan tumbuhan yang di pada suatu sistem budidaya tanaman keberadaannya lebih bersifat merugikan daripada bersifat menguntungkan. Salah satu sifat merugikan yang ditimbulkan gulma secara tidak langsung adalah gulma dapat berperan sebagai inang untuk berbagai macam hama dan patogen penyebab penyakit. Walaupun demikian, keberadaan gulma sebagai inang organisme lain tidak selalu merugikan, ada beberapa gulma yang digunakan sebagai inang hewan predator sehingga hama dapat dikendalikan oleh predator dengan sendirinya. Keberadaan gulma sebagai inang bagi hama dan patogen terkadang juga memberikan keuntungan misalnya pengendalian hama dan patogen menjadi lebih mudah ketika hama dan patogen yang menyerang hanya berkumpul pada tumbuhan gulma. 

Berikut adalah beberapa contoh gulma yang menjadi inang predator, hama, dan patogen tumbuhan: 

1. Gulma sebagai inang predator 
Ludwigia hyssopifolia
a. Ludwigia hyssopifolia (G.Don) Exell sebagai inang Coccinella arquata yang merupakan pemangsa wereng coklat 
b. Vernonia cinerea (L.) Less. adalah inang Diadegma eucerophaga yang merupakan parasitoid pada Plutella xylostella (serangga pemakan kubis) 
c. Ageratum conyzoides L adalah inang Platigaster oryzae yang merupakan parasitoid hama ganjur yang menyerang padi. 

Sunday, March 3, 2013

Jenis, karakter, Penyebaran, dan Pemanfaatan Tanah untuk Pertanian

Pada dasarnya, tanah merupakan suatu lapisan yang berada di permukaan bumi, berbentuk padat (tetapi bukan batuan), dengan penyebaran secara horizontal dan vertikal yang berbeda untuk satu daerah dengan daerah yang lainnya. Tanah sangat mendukung berbagai aktivitas kehidupan manusia dan organisme lainnya. dan dapat dikatakan, tanpa adanya tanah, hampir setiap jenis aktivitas kehidupan manusia akan terganggu. 

Pengertian tanah bukanlah hal yang baku. Definisi tanah akan berbeda antar satu manusia dengan yang lainnya tergantung oleh profesi dan sejauh mana hubungan manusia tersebut dengan tanah. Bagi seorang ahli ilmu tanah, tanah adalah suatu lapisan bahan alami yang terbentuk akibat adanya pengaruh-pengaruh seperti iklim, organisme, batuan induk, topografi, dan waktu. Adanya perbedaan setiap faktor juga menyebabkan perbedaan jenis dan karakteristik tanah yang dibentuk. 

Dalam bidang pertanian, tanah lebih diidentikkan dengan tempat atau media tumbuh tanaman. Hal ini karena paling tidak tanah memiliki empat fungsi utama: 

1. Tempat tumbuh dan berkembangya perakaran yang memungkinkan tanaman tumbuh tegak dan mendapatkan nutrisi makanan. 

2. Penyedia kebutuhan pokok tanaman seperti air, udara, dan beberapa nutrisi yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh, bekembang, dan menghasilkan. 

3. Penyedia kebutuhan sekunder yang berfungsi untuk menunjang metabolisme tanaman seperti zar pengatur tumbuh, enzim, dan antibiotic-antibiotik. 

4. Habitat biota tanah yang seringkali menunjang pertumbuhan tanaman. 

Seperti telah dsebutkan di atas, tanah memiliki persebaran secara vertikal dan horizontal. Persebaran vertical hanya dipengaruhi oleh jenis tenah. Persebaran secara horizontal disebabkan oleh perbedaan keadaan iklim, topografi, bahan batuan induk, organisme, dan waktu yang menyebabkan setaip daerah memiliki jenis dan karakter tanah yang juga berbeda-beda. Perbedaan jenis taah juga akan menyebabkan perbedaan pemanfaatan untuk pertanian karena setiap tanaman memiliki syarat tumbuh yang berbeda-beda berkaitan dengan sefat dan kerakter tanah. 

Friday, March 1, 2013

Ordo Tanah Gelisol

Gelisol adalah salah satu ordo tanah dalam soils taxonomy yang dikeluarkan leh United States Department of Agriculture.dalam taksonomi yang dikeluarkan oleh FAO dari PBB, Gelisol leih dikenal sebagai criosol. 

Gelisol adalah tanah yang terbentuk dalam lingkungan permafrost (lingkungan yang sangat dingin). Tanah jenis ini dinamakan gelisol karena terbentuk dari material gelic. Gelic adalah campuran dari bahan mineral dan organik tanah yang tersegresi es pada lapisan yang aktif. Tanah jenis ini membeku pada ketebalan 100-200 cm dari permukaan tanah.