Saturday, March 30, 2013

Bunga Kamboja Jepang (Adenium coetanium)

Adenium coetanium atau bunga kamboja jepang bukanlah tanaman bunga yang berasal dari jepang. Bunga kamboja jepang berasal dari Afrika tetapi sudah sangat lama dikembangkan di Indonesia. Kamboja jepang banyak ditanam di halaman rumah, perkantoran dan taman rekreasi khususunya di daerah perkotaan. Kamboja jepang termasuk tanaman semak dengan ketinggian 1 m dan memiliki batang yang bergetah. 

Daunnya mengelompok pada ujung ranting dan berupa helaian daun. Tangkai daun 1 cm berwarna hijau mamanjang membentuk lanset, berujung bulat. Panjang daun 9-13 cm dengan lebar 2-3 cm dengan bentuk dan warna daun yang mirip dengan bunga kamboja tetapi proporsinya yang lebih kecil. 

Bunga berbentuk malai, menggerombol pada ujung ranting dan berbentuk terompet. Mahkota bunga berbentuk corong dengan diameter 1-1,5 cm, sisi dalam berambut, dan sisi luar berwarna merah. Tajuk bunga menutup ke kiri panjang hingga 2 cm sisi dalam berwarna merah, bentuk tumpul, lebar hingga 1,5 cm. Benangsari berjumlah 5 dan berambut halus. 

Perbanyakan tanaman kamboja jepang biasanya dilakukan dengan cangkok atau juga dengan stek. Dengan stek, tanaman memerlukan zat pengatur tumbuh yang lebih banyak dan memerlukan biaya edikit lebih banyak, walaupun sedikit rumit, banyak yang memperbanyak kamboja jepang ini dengan metode cangkok. Pada pencangkokan, dipilih batang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda atau yang sudah berwarna putih tetapi masih ada gurat-gurat hijaunya. Setelah beberapa minggu dicangkok, tanaman akan menghasilkan akar baru sehingga siap untuk dipindahtanamkan untuk menghasilkan individu baru.

Kamboja jepang dapat tumbuh dengan baik pada dataran tinggi ataupun dataran rendah asalkan masih dapat menerima sinar matahari secara langsung. Pemerliharaan tanaman tidak sulit karena tanaman ini tidak memerlukan perawatan khusus. Asal disiram dan dipupuk secara teratur, kamboja jepang akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Walaupun menyukai sinar matahari secara langsung, kamboja jepang juga bisa ditanam pada tempat yang agak teduh. 

Media tanam untuk pertanaman kamboja jepang perlu diusahakan yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Pada saat memasuki fase pertumbuhan, tenaman perlu dipupuk dengan nitrogen dalam dosis yang agak tinggi. Pada saat tanaman mulai berbunga, dosis nitrogen dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali dan diganti dengan pupuk yang mengandung P yang tinggi. P yang tinggi akan merangsang pembungaan. Pemupukan bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk alami atau pupuk buatan yang penting diketahui kandungan hara yang terkandung di dalam pupuk yang diberikan. Penyiraman dan pemupukan yang dilakukan haruslah sesuai dengan kebutuhan tanaman. 

Dengan perawatan, penyiraman, dan pemupukan secara teratursesuai dengan kondisi dan kebutuhan tanaman, secara fisiologis tanaman akan memiliki pertumbuhan yang baik, tidak mudah terserang hama dan patogen penyebab penyakit, serta tetap terjaga keindahannya karena adanya bunga sepanjang waktu. 


Refferensi: 
Suryowinoto, S.M. 1997. Flora Eksotika, Tanaman Hias Berbunga. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment