Monday, November 30, 2020

Penyakit Bercak Hitam pada Tanaman Asparagus


Penyakit ini masih minim dijumpai di luar Indonesia. Namun, di daerah Batu, Jawa Timur, telah dijumpai banyak kasus penyakit tersebut. Penyakit bercak hitam terjadi di semua fase pertumbuhan tanaman, baik muda maupun tua. Tingkat serangan pada tanaman muda mencapai 13,8% sementara pada tanaman tua atau produksi berkisar 6,5%.

Gejala Penyakit
Pada tunas dan tanaman muda, gejala penyakit ini berupa adanya bercak konsentris, berwarna hitam, agak basah dan dikelilingi oleh tepi yang berwarna coklat. Bercak diawali dengan titik berwarna hitam kemudian membesar membentuk lingkaran/elips. Dalam perkembangannya, bercak dapat terus membesar mengelilingi batang sehingga menyebabkan batang patah. Serangan berat menyebabkan kematian pada tanaman asparagus.

Pada tanaman yang telah tua, serangan jarang yang menyebabkan batang patah. Pada tanaman tua, serangan banyak terjadi pada pucuk-pucuk cabang atau ranting. Serangan berat pada tanaman tua menyebabkan jaringan pucuk busuk, patah, terkulai, dan mati. Patogen juga dapat menyerang buah asparagus yang pada akhirnya dapat menyebabkan buah menjadi berkerut.

Penyebab Penyakit
Penyakit bercak hitam disebabkan oleh jamur Altenaria alternata dengan ciri-ciri sebagai berikut: konidium berbentuk seperti gada dengan ciri khas mempunyai ekor dan kepala, bersekat satu sampai delapan, bersekat membujur tiga kadang tidak, berwarna gelap dan terbentuk di atas konidiofor secara berantai.

Daur Hidup Jamur
Miselium dapat bertahan pada sisa-sisa daun yang telah terinfeksi selama satu tahun atau lebih. Konidia dapat bertahan hingga 17 bulan pada suhu kamar. Jamur dapat mempenetrasi langsung menembus jaringan epidermis batang. Di bawah suhu dan kelembaban yang menguntungkan, gejala bercak dapat terjadi selama dua sampai tiga hari . Adanya embun membantu proses sporulasi. Konidia dapat dengan mudah terbang terbawa angin, kumbang, kutu daun, serangga, air, dan sebagainya.

Pengendalian
Cara-cara pengendalian yang dapat dilakukan antara lain: sanitasi, yaitu dengan jalan membersihkan rumput-rumput liar, sisa tanaman yang mati dari area pertanaman, pemotongan, pencabutan, dan pemusnahan bagian tanaman yang terserang penyakit.

Sumber:
Prof. Dr. Ir. Ika Rochidatun Sastrahidayat. 2013. Penyakit Tanaman Sayur-Sayuran. UB Press, Malang.

Sumber gambar:

No comments:

Post a Comment