Friday, August 7, 2015

Mengenal Tanaman Sawo Kecik

mengenal morfologi sawo kecik
Sawo kecik merupakan tanaman buah yang keberadaannya sudah langka di Indonesia. Sawo kecik (Manikara kauki) diduga berasal dari kawasan Amerika Tropis. Saat ini, sawo kecik sudah tersebar di kawasan Asia Selatan, Malaysia, dan Australia. Di Indonesia, sawo kecik tersebar di pulau Sumatra, Jawa, Madura, Bali, dan pulau-pulau di sekitar pulau jawa.

Pohon sawo kecik dapat tumbuh di daerah pesisir dengan tanah berpasir bahkan terdapat banyak karang. Sawo kecik juga dapat tumbuh di sekitar hutan. Secara umum, sawo kecik dapat tumbuh di tempat terbuka dengan ketinggian 1-350 meter di atas permukaan air laut.

Sawo kecik merupakan tanaman berbentuk pohon dengan tinggi dapat mencapai 30 meter dan diameter mencapai 40-100 cm. Tanaman ini memiliki tajuk yang sangat rimbun dan berbentuk hampir bulat. Sawo kecik memiliki batang berwarna coklat abu-abu dan coklat tua. Tanaman yang sudah tua memiliki ranting yang rendah di batangnya.

Sawo kecik memiliki daun yang tebal dan bergetah seperti pada batangnya. Daun bagian atas berwarna hijau tua berkilauan dan bagian bawah bewarna putih keabu-abuan. Bunga berwarna putih kekuningan dengan sedikit berbentuk karat. Buah berbentuk bulat telur berukuran kecil. Buah yang sudah masak memiliki rasa yang manis. Kulit buah sangat tipis dan mudah terkelupas.

Selain buah dapat dimakan, batang pohon sawo kecik keras dapat digunakan untuk membuat patung, perabot rumah tangga, alat pertukangan, tiang penyangga rumah dan lain sebagainya. 

Terkadang dan seringkali, sawo kecik digunakan untuk tanaman peneduh dan pelindung. Oleh karena itu, banyak ditemukan di pekarangan rumah ataupun instansi-instansi pemerintah di Indonesia. Tanaman sawo kecik dapat diperbanyak dengan menggunakan biji.

Anonim. 1994. Mengenal Tanaman Langka Indonesia. Penebar Swadaya, Jakarta. 

sumber gambar : https://assets.promediateknologi.com/crop/0x0:0x0/750x500/photo/ayobandung/bank_image/medium/7-manfaat-sawo-kecik-atau-manilkara-kauki-untuk-kesehatan.JPG

No comments:

Post a Comment