Saturday, August 12, 2017

Sejarah, Jenis, dan Manfaat Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott)

Sejarah Singkat
Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk suku talas-talasan (Araceae) yang memiliki sosok tegak, tinggi 1 meter atau lebih dan merupakan tanaman semusim tetapi dapat tumbuh sepanjang tahun. Talas memiliki beberapa nama seperti Taro, Old cocyam, dash(e)en dan eddo (e). Di beberapa negara, talas juga memiliki nama masing-masing seperti abalong (Filipina), taioba (Brazil), arvi (India), keladi (Malaysia),saitomo (Jepang), tayoba (Spanyol) dan yu tao (China). 

Talas berasal dari Asia Tenggara dan menyebar ke China pada abad pertama, ke Jepang, ke Asia Tenggara lain dan ke beberapa pulau di samudra pasifik terbawa oleh migrasi penduduk. Di Indonesia dijumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 100 mdpl. 

Morfologi dan Jenis Talas
Talas memiliki sistem perakaran serabut dan pendek. Umbi dapat mencapai 4 kg atau lebih, berbentuk silinder atau bulat, memiliki ukuran 30 x 15 cm dan berwarna coklat. Talas memiliki daun berbentuk perisai atau hati denga ukuran 20-50 cm, tangkai berukuran 1m dengan warna pelepah yang bermacam-macam. Bunga jantan dan bunga betina terpisah dengan posisibunga jantan lebih di atas. Buah bertipe buah buni dengan biji berjumlah banyak, berbentuk bulat telur, dan berukuran 2 mm. 
Di daerah Bogor terdapat beberapa jenis talas seperti talas sutera, talas bentul, dan talas ketan. Talas sutera memiliki umbi berwanra kecoklatan dengan ukuran sedang sampai besar. Talas bentul memiliki umbi lebih besar daripada talas sutera dengan batang yang berwarna ungu serta dapat dipanen setelah berumur 8-10 bulan. Talas ketan memiliki pelepah berwarna hijau tua kemerahan. Beberapa jenis talas yang tidak dapat dikonsumsi adalah talas sente dan talas bolang. 

Manfaat Tanaman
Di Indonesia, talas dikonsumsi sebagai makanan pokok dan makanan tambahan. Hal ini karena talas mengandung karbohidrat yang tinggi, protein, lemak, dan vitamin. 

Talas memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain umbi yang dapa dikonsumsi, pelepah daun juga dapat dimanfaatakn sebagai bahan pangan, obat, dan bahan pembungkus. Daun, sisa umbi, dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak baik secara langsung ataupun difermentaasi terlebih dahulu. 

Dengan beragam fungsi dan manfaatnya, talas mulai intensif untuk dikembangkan dan dibudidayakan. 

Refferensi: 
Deputi Menegristeg Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Talas. Dengan sumber: Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesan, Proyek Pemd Bappenas.

No comments:

Post a Comment