Saturday, December 12, 2015

Penggunaan Pulai (Alstonia scholaria R. Br) di Berbagai Daerah untuk Pengobatan Malaria dan Sakit Perut

daun pulai
Sumber: http://www.nmpb.nic.in/fullphoto.php?photoid=88
Penyebaran dan Ekologi
Pulai merupakan tanaman yang tersebar luas dan dapat dijumpai mulai dari Sri Lanka, India, daratan Asia Tenggara, dan CIna bagian selatan. Di Jawa, pulai tersebar pada daerah dengan ketinggian di bawah 900 mdpl. Banyak tumbuh di hutan jati, hutan campuran, dan di pekarangan rumah di pedesaan. Teradang, pulai juga dijumpai sebagai tanaman hias di pekarangan.

Daerah Pengguna Pulai Sebagai Obat
Umumnya, pulai digunakan sebagai obat malaria. Beberapa daerah yang menggunakan tanaman pulai sebagai obat malaria adalah Etnis Aceh (Aceh), Anak Dalam (Sumatra Selatan), Sunda (Jawa Barat), Jawa (Jawa Tengah-Timur), Dawan (NTT), Sumba (NTT), Dayak Tanjung (Kalimantan Timur), Bolaangmongondow (Sulawesi Utara), dan Manado (Sulawesi Utara). Selain sebagai obat malaria, pulai juga dapat digunakan sebagai obat sakit perut. Beberapa suku/etnis yang menggunakan pulai sebagai obat sakit perut adalah Talang Mamak (Riau-Jambi), Anak Dalam (Sumatra Selatan), Upuya, Arawawi, dan Busami (Irian Jaya).

Penggunaan Pulai sebagai Tanaman Obat
Sebagai obat malaria, bagian batang, akar, dan getah batangnya dapat dimanfaatkan. Beberapa alternatif pemanfaatan. Kulit kayu, batang, ataupun akar dapat direndam ataupun direbus kemudian airnya diminum. Alternatif lainnya adalah dengan memarut kulit kayu atau batang kemudian merebus dan meminum airnya. Berdasarkan etnis/suku yang telah memanfaatkan pulai sebagai obat, obat malaria dari tanaman pulai harus digunakan dalam bentuk cairan ataupun sirup.

Untuk obat sakit perut, bagian yang digunakan adalah pucuk daun, kulit kayu, dan akar. Pucuk daun dapat langsung dikonsumsi sedangkan kulit kayu diseduh terlebih dahulu baru kemudian airnya diminum.

Kegunaan Lain
Selain sebagai tanaman obat, pulai juga memiliki beberapa kegunaan yang lain. Beberapa kegunaan lain dari tanaman pulai adalah diambil kayunya, diambil getahnya, penghasil lateks, penghasil racun, digunakna sebagai tanaman pagar, dan dapat pula dijadikan tanaman hias.

Status Kelangkaan
Pulai merupakan tanaman yang tergolong langka dan masuk ke dalam katagori jarang (rare), yaitu jenis yang populasinya besar tetapi hanya tersebar secara lokal atau daerah penyebarannya luas tetapi tidak sering dijumpai serta mengalami erosi berat. Beberapa penyebab kelangkaan tanaman pulai diantaranya banyaknya perburuan, populasi dan penyebarannya yang terbatas, serta belum adanya upaya budidaya secara intensif.

Refferensi:
Damayanti, Ellyn Kathalina. 1999. Kajian Tumbuhan Obat Berdasarkan Kelompok Penyakit Penting pada Berbagai Etnis di Indonesia. Institut Pertanian Bogor, Skripsi.

No comments:

Post a Comment