Thursday, January 22, 2015

Gejala dan Pengendalian Kering Alur Sadap pada Tanaman Karet

kering alur sadap pada tanaman karet
Seperti halnya penyakit mouldy rot dan juga kanker karis, kering alur sadap juga terjadi di bagian sadapan tanaman karet. Penyakit kering alur sadap mengakibatkan keringnya alur sadap sehingga tidak menghasilkan lateks. Kering alur sadap disebabkan oleh penyadapan yang terlalu sering disertai penggunaan bahan perangsang lateks. 

Kering alur sadap ditandai dengan tidak mengalirnya lateks pada sebagian alur sadap. Ketika dibiarkan maka keseluruhan alur sadap akan mengering dan berubah warna menjadi coklat karena terbentuk gum (blendok). Gejala lain yang timbul dari penyakit ini adalah terjadinya pecah-pecah pada kulit dana pembengkakan pada batang tanaman. 

Kering alur sadap tidak ditularkan dari satu pohon ke pohon yang lain. Kerign alur sadap dapat meluas pada kulit yang seumuran pada pohon yang sama. Tanaman yang berasal dari biji (seedling) dan tanaman yang membentuk daun baru sering mendapatkan gangguan kering alur sadap. 
Pengendalian Penyakit

Beberapa langkah untuk mencegah atau mengendalikan penyakit kering alur sadap adalah sebagai berikut:

a. menghindari penyadapan yang terlalu sering dan mengurangi pemakaian perangsang. Terutama klon-klon yang peka seperti PR 300, PR 261, BPM 1, PB 235, PB 260 dan RRIM 728. 

b. menurunkan intensitas penyadapan, dari yang semula S2/d2 menjadi S2/d3 atau S2/d4 dan menghentikan penyadapan ketika lebih dari 10% tanaman di kebun mengalami kering alur sadap.

c. mengupas kulit yang kering sampai batas cambium dengan memakai pisau sadap atau parang. Bekas luka diberi campuran fungisida indafol dengan minyak sawit dengan perbandingan 5:100. Penyadapan dilanjutkan di bawah kulit yang kering atau di penel yang lain. 

d. penggunaan perangsang lateks pada tanaman yang terkena kering alur sadap dihentikan.

e. bila semua panel mengalami kekeringan, maka pohon diistirahatkan untuk sementara waktu.

f. diberikan pupuk yang lebih dari dosis normal untuk mempercepat pemulihan kulit. 

Situmorang Aron dan A. Budiman. 1996. Sapta Bina Usahatani Karet Rakyat. Balai Penelitian Karet Sembawa. 

No comments:

Post a Comment