Monday, February 13, 2017

Pengolahan Lahan dalam Budidaya Tanaman Bawang Merah

Pengolahan lahan merupakan salah satu penentu keberhasilan teknik budidaya bawang merah. Tanah yang terolah dengan baik akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang pada akhirnya dapat megoptimalkan hasil panen. Selain memperbaiki aerasi dan drainase tanah,pengolahan lahan juga berfungsi untuk memutus siklus organisme pengganggu tanaman.
bedengan untuk pertanaman bawang merah
bedengan untuk pertanaman bawang merah
Bawang merah membutuhkan tanah yang gembur untuk dapat memberikan panen yang optimal. Selain gembur, tanah juga harus memiliki drainase yang baik karena bawang merah adalah salah satu tanaman yang rentan pada genangan air. 

Standar dan teknik pengolahan tanah pada budidaya bawang merah adalah. 

1. Pembalikan tanah 
Pembalikan tanah dilakukan dengan tujuan memecah kapiler tanah dan memperbaiki aerasi tanah. Lahan dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 20-30 cm. Rumput dan sisa tanaman yang lunak dapat dibiarkan dan dicampur dengan tanah hingga membusuk sehingga menjadi tambahan bahan organik. 

Tanah yang sudah dbalik dibiarkan terkena sinar matahari selama 2 minggu dengan tujuan mematikan patogen penyebab penyakit serta menyediakan udara yang baik untuk tanah. Setelah dua minggu, tanah yang sudah dibalik ditambah dengan mikroba dekomposer dengan takaran 5 liter/ha. Tujuan pemberian dekomposer adalah untuk memperepat dekomposisi bahan organik, melarutkan sisa pupuk anorganik (khususnya P), meningkatkan porositas tanah, dan meningkatkan penyerapan hara oleh tanaman.
2. Pembuatan bedengan 
Bedengan merupakan tempat tumbuh tanaman selain untuk mengatur aliran air. Dalam bedengan, jumlah tanaman lebih dapat dikontrol dan proses pemeliharaan akan lebih mudah. Dibuat parit di sela-sela bedengan untuk mengalirkan air keluar dari bedengan sekaligus sebgaitempat cadangan air untuk mempermudah penyiraman. 

Bedengan dibuat selebar 120-200 cm dengan panjang menyesuaikan lahan. Panjang bedengan 20-30 meter merupakan panjang yang ideal. Parit dibuat diantara bedengan dengan lebar 40-50 cm. Dalam parit adalah 30 cm. 

Pada musim hujan, bedengan dapat dibuat lebih lebar dengan tujuan mengurangi kelembaban karena bedengan yang lebar akan lebih banyak menerima cahaya matahari. Kedalaman parit jugaharus mempertimbangkan ketinggian maksimal air. Ketinggian air yang tertampung harus lebih rendah dari kedalaman akar. 

3. Penggemburan 
Penggemburan bertujuan meremahkan tanah supaya akar berkembang optimal. Dengan penggemburan, tanah menjadi remah dan rata. Tanah yang remah akan mendukung pertumbuhan awal tanaman dan mempermudah umbi dalam berkembang secara optimal. 

Refferensi: 
Mudatsir., Sutomo, Hadi. 2016. Buku Praktis Budidaya Bawang Merah. Dewan Bawang Nasional dan Pusat Pelatihan Bawang Merah “Mekar Jaya”, Brebes.

No comments:

Post a Comment