Tuesday, February 14, 2017

Penyiapan Bibit dan Penanaman pada Budidaya Bawang Merah

Benih/bibit merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman. Benih/bibit yang baik memiliki potensi hasil yang baik disamping memiliki ketahanan terhadap cekaman, baik cekaman biotik ataupun abiotik. Bibit yang baik adalah yang memiliki daya tumbuh minimal 95%.

Pada budidaya tanaman bawang merah, penanaman umumnya menggunakan bibit. Bibit diperoleh dari umbi bawang yang telah dipanen dan disimpan untuk memecahkan dormansi.
penyimpanan bibit bawang menunggu masa dormansi

Beberapa standar penyiapan bibit yang diperhatikan diantaranya:
  1. Calon bibit merupakan umbi dari tanaman sehat, disimpan dalam keadaan kering, dan masih terdapat daun pada umbi calon bibit.
  2. Berasal dari tanaman yang dipanen minimal 55 hari.
  3. Bibit telah disimpan 2-3 bulan, bernas (keras, tidakkempos) dan berwarna merah.
  4. Umbi memiliki ukuran sedang (1,5-1,8 cm)
  5. Umbi tidak luka dan memiliki penampakan yang bagus serta tidak busuk.
  6. Umbi yang siap tanam dipotong 1/3 bagian ujung untuk memecah dormansi segera setelah akan ditanam.Setelah umbi siap, kegiatan selanjutnya adalah penanaman.
Bibit bawang merah ditanam di bedengan-bedengan yang telah dibuat pada proses pengolahan tanah. Bibit ditanam dengan jarak tanam 12 x 15 cm, 15 x 17 cm, 16 x 18 cm atau sesuai dengan kebiasaan dan kearifan lokal setempat. Bibit ditanam menghadap atas dengan ¾ bagian dibenamkan dalam tanah. Penanaman dilakukan pada pagi atau sore hari ketika intensitas cahaya matahari telah berkurang. Pada musim kemarau, lahan disiram terlebih dahulu sebelum bibit ditanam.

Refferensi:
Mudatsir., Sutomo, Hadi. 2016. Buku Praktis Budidaya Bawang Merah. Dewan Bawang Nasional dan Pusat Pelatihan Bawang Merah “Mekar Jaya”, Brebes.

No comments:

Post a Comment