Tuesday, June 11, 2013

Gambaran Hamparan Pertanian Daerah Polanharjo

Polanharjo merupakan daerah di Kabupaten Klaten yang memiliki banyak sekali sumber air. Air mengalir sepanjang tahun dan terdapat beberapa lahan pertanian dalam satu hamparan yang malah berfungsi sebagai jalan air mengalir. Pada lahan yang selalu dialiri air tersebut, tanah-tanah ikut terbawa air dan hanya menyisakan pasir-pasir halus atau juga kerikil-kerikil kecil. Pada lahan demikian, petani memanfaatkannya dengan menanai tanaman jembak. Jembak adalah sejenis sayuran yang hidup di lahan-lahan tergenang dan tidak membutuhkan tanah yang subur. Jembak banyak dimanfaatkan untuk bahan pecel atau juga sayuran-sayuran lain. 

Lahan dengan kondisi seperti yang telah disebutkan sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk pertanaman padi yang lebih produktif dengan melakukan beberapa modifikasi. Penambahan bahan organik akan mampu membuat ruang untuk sistem perakaran padi sehingga padi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Adanya air yang mengalir terus menerus dalat diatasi dengan membuat bendungan atau tanggul-tanggul pintu air yang dapat dibuka tutup dan diatur sedemikian rupa sehingga air yang terus menerus mengalir nantinya dapat lebih efisien dimanfaatkan tanaman. Ketika tidak mau memaksakan menanam padi, lahan yang sudah ada sebenarnya juga dapat dimanfaatkan untuk bidang perikanan. Air yang selalu mengalir merupakan suatu modal berharga untuk budidaya ikan. Dari segi hasil, perikanan pastinya jah lebih menguntungkan daripada hanya ditanami jembak yang sebenarnya belum banyak daerah dan orang yang menyukai sayuran tersebut. 

Sedikit jauh dari pertanaman jembak, terdapat pertanaman padi. Lahan yang digunakan untuk pertanaman padi ini sedikit berbeda dengan lahan dengan pertanaman jembak dari sisi tanah dan air. Dari sisi tanah, lahan untuk pertanaman padi terdapat tanah vertisol yang memang cocok untuk tanaman padi. Dari sisi air, air pada lahan untuk pertanaman padi tidak selalu mengalir melewati lahan pertanian. Air mengalir melalui selokan-selaokan dan saluran air yang memang sudah disediakan. 

Pertanaman padi pada hamparan yang menjadi obyek pengamatan dilakukan tiga kali dalam setahun. Air yang selalu mencukupi menjadi alasan utama pertanaman padi selama tiga musim berturut-turut. Setelah padi dipanen, umumnya tanah diberokan terlebih dahulu selama 20 hari sebelum ditanami padi lagi. Teknik budidaya yang baik dalam kaitannya dalam skala kelompok belum benar-benar dilakukan. Penanaman tidak dilakukan secara serentak sehingga memungkinkan terjadinya ledakan hama ataupun pathogen yang dapat sangat berbahaya.

No comments:

Post a Comment