Thursday, June 13, 2013

Karakteristik Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum)

daun tanaman sirih merah
Sirih (Piper betle) adalah salah satu tanaman obat yang dimanfaatkan daunnya.  Sirih merah termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain.Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung, tangkainya agak panjang,tepi daun rata, ujung daun meruncing, pangkal daun berlekuk, tulang daun menyirip,dan daging daun tipis. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek atau hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun-daun sirih yang subur berukuran antara 8 cm-12 cm lebar dan 10 cm-15 cm panjang .


Tanaman sirih merah lebih suka tumbuh di tempat teduh. Misalnya di bawah pohon besar yang rindang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk. Hanya butuh 60-75 % cahaya matahari. Dengan tumbuh di tempat teduh, daunnya akan melebar. Warna merah marunnya yang cantik akan segera terlihat bila daunnya dibalik. Batangnya pun tumbuh gemuk. Bila terkena banyak sinar matahari, batangnya cepat mengering. Sebaliknya bila terlalu banyak kena air akar dan batangnya akan membusuk. Jika terlalu berlebihan pada pemberian air, tanaman akan mati. Intensitas penyinaran yang berlebihan meyebabkan tanaman sirih mati. Artinya, jika dibudidayakan di pot tidak boleh langsung kena matahari. Sangat baik jika menggunakan penutup (net) sehingga tak langsung kena hujan .

Tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut. Dan pada pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya .

Tulang daun bagian bawah gundul atau berambut sangat pendek, tebal, berwarna putih, panjang 5 cm–18 cm, lebar 2,5 cm–10,5 cm. Bunga berbentuk bulir, berdiri sendiri diujung cabang dan berhadapan dengan daun. Daun pelindung berbentuk lingkaran, bundar telur terbalik atau lonjong, panjang kira-kira 1 mm. Bulir jantan, panjang gagang 2,5 cm-3 cm, benang sari sangat pendek. Bulir betina, panjang gagang 2,5 cm–6 cm. Kepala putik 3-5. Buah buni, bulat, dengan ujung gundul. Bulir masak berambut kelabu, rapat, tebal 1 cm–1,5 cm. Biji membentuk lingkaran. Budidaya sirih merah bisa lewat pembibitan atau perbanyakan. Sirih merah dapat diperbanyak dengan metode stek, cangkok, dan memanfaatkan setiap runduk batang. Bagi para pemula, sebaiknya memilih cara pertama dan kedua. Sedangkan runduk batang bisa dilakukan bila tanaman sirih merah sudah mulai menjalar atau berkembang pesat .

Musuh utama sirih merah adalah keong, bekicot kecil, dan semut. Kalau daunnya akan dipakai obat, hendaknya jangan menggunakan pestisida untuk menghalau hama. Yang jelas, hama tersebut harus segera dibuang. Saat menyiram pun tidak boleh sembarang memakai air, misalnya air kali. Karena banyak mengandung binatang kecil yang bisa merusak tanaman. Jika dipegang daunnya tebal dan kaku. 4. Perbanyakan sirih merah biasanya dilakukan dengan pencangkokan. Media tanamnya berupa tanah, pasir, dan kompos.

Penulis:
Rini Latah W, Aini Hidayati, Ardo Simaremare, Gembong Gilangharjo, Tenti Okta Vika. Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.

2 comments: