Monday, January 19, 2015

Gulma Penting di Perkebunan Karet

Secara sederhana, gulma merupakan tumbuhan yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh manusia. Tidak dikehendaki karena dapat menimbulkan kerugian-kerugian khususnya dalam kegiatan budidaya tanaman. Kerugian-kerugian yang ditimbulkan misalnya terhambatnya perutmbuhan tanaman, penurunan produksi, dan terganggunya aktivitas pengusahaan suatu komoditas pertanian.

Pada budidaya tanaman karet, terdapat beberapa gulma yang penting. Dianggap penting karena keberadaanya menimbulkan kerugian yang cukup berarti bagi pertumbuhan dan produksi tanaman, atau juga menimbulkan gangguan terhadap kegiatan pengusahaan tanaman karet. Pentingnya suatu gulma ditentukan juga oleh besarnya biaya pengendalian gulma tersebut. 

Beberapa gulma yang dianggap penting dalam pertanaman karet adalah

1. Imperata cylindrica (L.) Raeuschel
Dikenal luas sebagai alang-alang. Merupakan gulma rumput yang hidup menahun. Alang-alang sangat mudah menyebar di pertanaman karet. Berkembang biak dengan biji dan rimpang yang dimiliki. Alang-alang mampu menghasilkan biji sekitar 3.000 biji. Biji mudah menyebar terbawa oleh angin. Pembungaan terjadi pada musim kemarau. Dalam kondisi ideal, biji dapat berecambah hanya dalamwaktu 1 minggu. Dalam kondisi yang kurang ideal, bijinya dapat bertahan hingga kurang lebih 1 tahun. 

Alang-alang juga dapat berkembang dengan menggunakan rimpang. Setiap rimpang yang terpotong akan menghasilkan individu baru. Hal ini yang membuat pengolahan tanah harus dilakukan secara hati-hati agar rimpang tidak terpotong-potong dan tidak menghasilkan individu baru. 

Alang-alang tidak tahan terhada naungan sehingga keberadaannya hanya dominan di pertanaman karet yang belum menghasilkan. Pada tanaman karet menghasilkan, alang-alang akan secara otomatis berkurang jumlahnya karena adanya naungan pertanaman karet.


2. Mikania micrantha HBK
Dikenal luas dengan nama sembung rambat. Sembung rambat menghasilkan alelopati sehingga keberadaannya seringkali lebih dominan dibandingkan dengan jenis gulma yang lain. Sembung rambat berkembang biak secara generatif menggunakan biji dan vegetative dengan ruas-ruasnya. Gulma ini peka terhadap naungan sehingga pada tanaman menghasilkan pun sembung rambat masih banyak dijumpai. 

3. Melastoma affine
Merupakan tumbuhan semak berkayu yang dikenal dengan nama seduduk. Seduduk banyak dijumpai di perkebunan karet dengan jenis tanah podzolik merah kuning. Seduduk memiliki perakaran yang dalam dan menyebar. Batang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 2 meter. Gulma ini berkembang biak secara generatif dengan menggunakan biji.

4. Chromolaena odorata
Dikenal dengan nama wedusan atau juga kirinyuh. Mampu tumbuh di tempat yang teduh dan kering sehingga banyak dijumpai bukan hanya di perkeunan karet, tetapi juga tanah-tanah terbuka tanpa pertanaman. Penyebaran dilakukan dengan menggunakan biji. Setiap tanaman mampu menghasilkan sekitar 93.000 biji. Gulma ini dapat mendominasi suatu areal secara alami karena menghasilkan alelopat dari bijinya. Perkecambahan biji dipicu oleh adanya cahaya matahari sehingga pengolahan tanah hendaknya dilakukan secara hati-hati. Di padang alang-alang, gulma ini pertumbuhannya tertekan, tetapi ketika alang-alang hilang, maka gulma ini akan segera tumbuh.

5. Lantana camara
Dikenal dengan nama umum tembelekan. Daun berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi, duduk, dan berhadapan. Apabila daunnya diremas akan menghasilkan bau yang tidak sedap (seperti kotoran ayam). Lantana camara berkembang biak secara generatif menggunakan biji dan mudah tersebar luas dengan perantara angin. Lantana camara termasuk gulma yang tidak tahan terhadap naungan sehingga hanyak banyak dijumpai di tanaman karet yang belum menghasilkan.

6. Paspalum conjugatum 
Merupakan gulma rerumputan yang dikenal dengan nama rumput paitan. Merupakan rumput tahunan yang tumbuh menjalar dan memiliki stolon yang setiap ruas stolon mampu membentuk akar. Paspalum conjugatum menyebar secara cepat dan dapat mendominasi suatu areal sehingga menekan keberadaan gulma lain. Gulma ini berpotensi untuk menyebar melalui biji karena setiap tanaman mampu menghasilkan hingga 1.500 biji. Biji mudah menempel pada benda yang melewatinya. Paspalum conjugatum tumbuh baik pada kondisi tanah yang kurang subur dan relative toleran terhadap naungan sehingga dijumpai baik di perkebunan karet menghasilkan ataupun yang belum menghasilkan. 

Refferensi:
Suryaningtyas, Heru. 1996. Sapta Bina Usahatani Karet Rakyat. Balai Penelitian Karet Sembawa. 

2 comments:

  1. mantab gan,
    ,
    ,
    ,
    ,
    salam semangat
    http://www.kabartebo.top/2015/06/meningkatkan-produksi-karet-waktu.html

    ReplyDelete