Friday, May 3, 2013

Pengendalian Hama dan Patogen Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor)

Tanaman Sorgum termasuk tanaman yang sedikit terserang hama penyakit bila dibandingkan dengan tanaman lainnya. Walaupun demikian, dalam budidaya tanaman sorgum masih juga terdapat beberapa hama dan juga patogen yang menyerang tanaman sorgum. 

a. Lalat bibit (Atherigona exiqua Stein) 
Lalat bibit ini menyerang tanaman di bagian pangkal batang tanaman dengan menggerek dan menyerang tanaman sorgum muda (berumur 3 minggu setelah tanam) sehingga menyebabkan berlubang kecil tidak teratur dan akhirnya tanaman menjadi layu mati. 
Pengendalian lalat bibit dapat dilakukan dengan melakukan pertanaman serempak dan menaburkan insektisida 10 kg Furadan 3 G per hektar pada saat tanam. 

b. Ulat Tanah (Agrotis sp) 
Ulat ini biasanya menyerang tanaman pada malam hari dengan sasaran tanaman sorgum stadium muda. Serangannya menyebabkan pangkal batang tanaman terpotong tepat diatas permukaan tanah sehingga bekas serangannya tampak terkulai. 

Cara pengendalian dengan menaburkan insektisida Furadan 3 G berdosis 20-30 kg/ha yang dilakukan bersamaan saat penanaman. 


c. Hama bubuk 
Disebabkan oleh serangan Sitophilus sp yang menyerang biji sorgum di gudang penyimpanan. Serangga ini menyerang biji sorgum yang berlubanglubang dan keropos sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. 

Pengendalian hama bubuk ini dengan cara menyimpan biji sorgum yang dicampur dengan serbuk daun putri malu (Mimosa pudica) dengan perbandingan 10 : 1. Hal ini disebabkan karena daun putri malu mengandung protein mimosan yang dapat merusak dan menghambat pertumbuhan larva hama bubuk. 

d. Karat daun 
Gejala serangannya adalah munculnya nodanoda kecil berwarna merah karat yang kemudian diikuti dengan timbulnya massa tepung berwarna coklat kekuningkuningan yang menutupi permukaan daun. Pengendaliannya dengan cara memangkas daun yang terinfeksi berat dan melakukan pergiliran/rotasi tanaman. 

e. Bercak daun 
Ditandai dengan munculnya bercak bulat berukuran kecil dan berwarna kuning yang dikelilingi warna coklat pada daun yang terinfeksi. Pengendalian penyakit bercak dapat dilakukan dengan menanam varietas yang tahan (Mandau) dan disemprot dengan fungisida (Dithane M45 atau Antracol 70 WP). 

f. Kapang Jelaga 
Gejala serangan pada permukaan atas daun tertutup oleh lapisan yang berwarna hitam, kering dan tipis dan dapat dikendalikan dengan menyemprotkan kapur atau menghembuskan belerang.

refferensi:
Beti, Y.A., A. Ispandi, dan Sudaryono. 1990. Sorgum. Monografi. Balai Penelitian Tanaman Pangan, Malang. 

Sudaryono. 1996. Prospek sorgum di Indonesia: Potensi, peluang dan tantangan pengembangan agribisnis. Risalah Simposium Prospek Tanaman Sorgum untuk Pengembangan Agroindustri, 17−18 Januari 1995. Edisi Khusus Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian 4 : 25−38. 

Toure, A. dan Weltzien, E. 2004. Guinea sorghum hybrids: Bringing the benefits of hybrid technology to a staple crop of sub-Saharan Africa. IER-ICRISAT.

No comments:

Post a Comment