Thursday, January 17, 2013

Persilangan Tanaman Anggrek

        Anggrek bersifat hermaphrodit, yaitu pollen (serbuk sari) dan putik terdapat didalam satu bunga, sedangkan sifat kelaminnya adalah monoandrae (kelamin jantan dan betina terletak pada satu tempat) sehingga anggrek termasuk tanaman yang mudah mengalami penyerbukan. Selain dilakukan dengan persilangan buatan oleh manusia, anggrek dapat terjadi penyerbukan secara tidak sengaja oleh alam, misalnya serangga. Jatuhnya serbuk sari ke kepala putik akan menyebabkan terjadinya penyerbukan, proses ini lebih mudah terjadi pada tipe bunga anggrek yang memiliki zat perekat pada putiknya (discus viscidis). Bunga anggrek yang tidak memiliki zat perekat disebut polinia, sedangkan bunga anggrek yang memiliki perekat disebut polinaria.
            Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu bunga anggrek atau mendapatkan kultivar baru adalah dengan menyilangkanantar tetua yang mempunyai karakter-karakter tertentu. Oleh karena itu pemuliaan anggrek diupayakan untuk memperluas keragaman genetik pada bentuk dan warna yang unik, disenangi konsumen, frekuensi berbunga tinggi dan tahan terhadap patogen penyebab penyakit serta cekaman lingkungan. Perbanyakan anggrek melalui proses penyerbukan dapat di katakan sebagai perbanyakan generatif. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bibit anggrek yang baru dalam jumlah banyak, mengetahui ke-heterogenan kromosom, membuat hibrida baru dengan warna, bentuk yg variatif, dan menghasilkan bunga anggrek yang unggul. Untuk dapat melakukan kegiatan penyerbukan maka langkah pertama adalah mengetahui morfologi dari bunga anggrek. Bunga Anggrek terdiri dari tiga Sepal dan tiga Petal di mana salah satu Petal telah termodifikasi menjadi Labellum atau lidah. Kebanyakan anggrek berkelamin komplit (hemafrodit) yaitu alat kelamin jantan dan betina berada dalam satu bunga yang letaknya berada di dalam Column. Tetapi ada juga yang terpisah seperti antara lain pada Genus Catasetum, Cynoches, Mormodes, yang memiliki satu alat kelamin pada satu bunga.
            Perbanyakan generatif anggrek yaitu dengan biji. Biji anggrek sangat kecil dan tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanan.  Oleh karena itu, biji anggrek harus disemai pada media yang mengandung unsur hara yang bisa segera digunakan oleh benih anggrek yang akan tumbuh. Syarat pemilihan induk betina yang akan disilangakan antara lain : tanaman sehat dan berperawakan kekar, tandan bunga dipilih yang paling panjang, umur kuntum bunga antara 5-10 hari setelah mekar, dipilih bunga yang terletak di tengah-tengah tandan, saat akan disilangkan bunga tidak disiram, saat penyilangan agar lebih berhasil saat bunga memunculkan bau paling menyolok, sedangkan syarat pemilihan induk jantan yang akan disilangkan antara lain : pollen berasal dari kuntum yang paling sehat dan bagus, pollen diambil dari bunga yang telah berumur 4 hari mekar sehingga bunga tersebut rontok (asal pollen masih di dalam operculum). Perlu pula dipahami adanya incompatibilitas dari indukan jantan dan betina yang akan diserbukkan. Satu pasang silangan bersifat incompatible akan menyebabkan kegagalan pembentukan buah. Incompatibel dapat terjadi jika ada perbedaan tipe pollen dari anggrek yang disilangkan. Anggrek berpollinia bersifat incompatible dari anggrek berpollinaria. Jadi anggrek berpollinia harus disilangkan dengan yang berpollinia pula demikian juga sebaliknya anggrek berpollinaria harus disilangkan dengan yang berpollinaria.
Selain itu juga incompatibilitas dapat juga disebabkan oleh karena faktor enzim dan hormon tumbuhan setelah mengalami penyerbukkan juga berbeda-beda antar pasangan induk silangan. Sifat dan ciri yang terlalu jauh antara dua induk yang akan disilangkan juga sering menyebabkan gagalnya pembuahan. Seperti anggrek simpodial dengan anggrek monopodial atau anggrek epifit dengan anggrek terrestrik sulit untuk disilangkan. Bunga yang tidak gugur dan mengembung pada pangkal tangkainya yang akan berkembang membentuk buah merupakan ciri keberhasilan persilangan.
            Biji anggrek tidak seperti kebanyakan biji tanaman lain. Biji anggrek berukuran mikroskopis hampir seperti tepung dan dalam satu buah dihasilkan jutaan biji. Biji anggrek tidak dapat berkecambah begitu saja karena bijinya tidak mempunyai cadangan makanan. Biji anggrek dapat tumbuh secara alami jika mendapatkan tambahan makanan dari sejenis jamur yang hidup di dalam akar anggrek dewasa yang disebut mikorhiza. Sekarang ini sudah dikembangkan tehnik menanam biji anggrek melalui media tanam buatan yang terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang dibutuhkan oleh biji anggrek untuk berkecambah.  

No comments:

Post a Comment