Sunday, January 27, 2013

PENGARUH KETERBATASAN SOURCE (SUMBER) DAN SINK (LUBUK) , PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN


Pekerjaan dengan gandum dan barli menunjukkan bahwa fotosintesis dari daun bendera, batang, dan tongkol yang merupakan sumber terdekat dengan biji yang menjadi penyumbang utama untuk biji. Daun sebelah bawah memasok kebutuhan batang sebelah bawah dan akar. Kekuatan biji sebagai daerah pemanfaatan mempengaruhi pembagian hasil asimilasi. Jika daun pucuk dibuang, daun-daun sebelah bawah akan memasok hasil asimilasi ke biji. Jika daun sebelah bawah dibuang, daun bendera akan mentransfer hasil asimilasi ke akar (Gardner, et al., 2008).
Perkembangan buah paprika biasanya dikendalikan dengan pengaturan pola jumlah cabang menjadi dua, tiga, atau empat cabang utama. Alasan utama pengaturan jumlah cabang adalah mengatur pertumbuhan tanaman dalam memanfaatkan penetrasi cahaya melalui kanopi daun. Hasil paprika yang lebih tinggi diperoleh dari tanaman paprika dengan dua cabang pada populasi 4,5 tanaman setiap meter persegi dibandingkan dengan empat cabang pada populasi 2.25tanaman setiap meter persegi (Gunadi dan Subhan, 2011).
Pemangkasan dapat mejaga keseimbangan antara pertumbuhan cabang dan buah. Jumlah cabang pada tanaman tomat akan berpengaruh terhadap mutu buah maupun mutu benih. Cabang tanaman yang sedikit dimungkinkan mutu buah dan benih meningkat. Asimilat yang terbentuk sepenuhnya dapat disimpan pada buah maupun biji dan menyebabkan buah maupun biji menjadi lebih besar, sehingga mutu buah maupun benih meningkat. Sebaliknya apabila jumlah cabang pada tanaman tomat banyak, maka asimilat banyak dipergunakan untuk pertumbuhan tunas tunas baru, sehingga asimilat yang tersimpan pada buah maupun biji berkurang. Tanaman tomat dengan dua cabang utama memberikan buah dengan kualitas dan kuantitas terbaik (Wartopo et al., 2009).

Umumnya sink dikategorikan ke dalam dua tipe yaitu pemanfaatan (utilization) dan penyimpanan (storage). Biji dan ubi akar merupakan sink (limbung) reproduktif dan sink storage. Namun, selain itu sink juga dapat diklasifikasikan menjadi sink permanen  dan temporer (Zamski, 1996). Buah dan biji-biji yang sedang berkembang adalah sink  permanen yang sifatnya irreversibel karena buah atau biji pada akhirnya terabsisi daritanaman induknya. Buah dan biji biasanya adalah sink yang sangat kuat. Kemampuan sink untuk menarik asimilat disebut dengan sink strength . Sink strength tiap-tiap organ sink akan berbeda berdasarkan fase pertumbuhan tanaman. Sink reproduktif merupakan sink yang memiliki sink strength yang paling kuat dibandingkan sink lainnya (Nusifera, 2011).
Source meliputi organ-organ yang mampu memproduksi fotosintat yang berlebih selain untuk organ tersebut. Contohnya, daun dewasa yang mampu berfotosintesis. Sink meliputi organ-organ non fotosintetik dan organ yang tidak mampu memproduksi fotosintat yang cukup untuk kebutuhan organ tersebut. Contohnya, daun yang belum mampu berfotosintesis, akar, batang,biji,bunga dan buah dan lain-lain (Wicaksono, 2011).
Perlakuan jumlah cabang menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah cabang primer yang dihasilkan. Tanaman yang memperoleh perlakuan pemangkasan memiliki jumlah cabang primer yang lebih sedikit dibanding tanaman yang tidak memperoleh perlakuan pemangkasan. Hasil pengukuran tanaman pada 16 MST menunjukkan bahwa perlakuan jumlah cabang sangat nyata menurunkan jumlah cabang primer hingga 81.75% pada perlakuan 5 cabang (Aji dan Susanto, 2009).

sumber:
Aji T.G. dan S, Susanto. 2009. Pengaruh jumlah cabang terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif rosella. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Horikultura, Institut Pertanian Bogor.

Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 2008. Physiology of Crop Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya. Alih Bahasa: Herawati Susilo). Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Gunadi N dan Subhan. 20111. Pengaruh jumlah cabang per tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas paprika. Jurnal Hortikultura 21: 124-134.

Nusifera, S dan A. Kurniawan. 2011. Respon 12 aksesi kecipir terhadap pemangkasan reproduktif pada musim hujan di Jatingangor. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah 3: 25-34.

Wartapa, A., Y.Efendi, dan Sukadi. 2009. Pengaturan jumlah cabang utama dan penjarangan buah terhadap hasil dan mutu benih tomat varietas kaliurang. Jurnal Ilmu Pertanian 5: 150-163.

No comments:

Post a Comment