Sunday, January 27, 2013

Laporan Praktikum: Alelopati tanaman pada Tanaman Budidaya


        Alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman di sekitarnya dan senyawa yang bersifat alelopati disebut senyawa alelokimia. Definisi lain, alelopati adalah pengaruh langsung maupun tidak langsung dari suatu tumbuah terhadap tumbuhan lainnya, baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif melalui pelepasan senyawa kimia ke lingkungannya (Anonim, 2011).
         Alelokimia pada tumbuhan dilepas ke lingkungan dan mencapai organisme sasaran melalui penguapan, eksudat akar, pelindian, dan atau dekomposisi. Setiap jenis alelokimia dilepas ke lingkungan dengan mekanisme tertentu tergantung organ pembentuknya dan bentuk atau sifat kimianya. Mekanisme pengaruh alelokimia terhadap tanaman sasaran berjalan melalui proses yang sangat kompleks. Proses diawali di membrane plasma dengan terjadi kekacauan struktur, modifikasi saluran membrane, atau hilangnya fungsi enzim ATR ase. Dan pada  akhirnya mengganggu pembelahan dan pembesaran sel (Wiroatmojo, 1992).

        Beberapa senyawa alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar, menghambat pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi akar, menghambat sintesis protein, menghambat aktivitas enzim, serta menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan. Efek penghambatan bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsun.akan tetapi proses penghambatan yang terjadi di alam belum bisa diketahui secara pasti (Setyawati, 2001).
       Senyawa alelopati dapat dikelompokkan pada 5 jenis, yaitu : 1. Asam fenolat, 2. Koumarat, 3. Terpinoid, 4. Flafinoid, dan 5. Scopulaten (penghambat fotosintesis). Sebagian besar senyawa alelopati yang dihasilkan melalui eksudat akar adalah berupa asam fenolat. Tanaman pangan ada juga yang menghasilkan senyawa alelopat, yaitu jagung,padi, dan ubi jalar. Tanaman perkebunan yang diindikasikan menghasilkan senyawa alelopati adalah jahe,kopi arabika, nilam, dan beberapa tanaman yang bersifat obat (Gilani, 2010).Alelopati menguntungkan bagi tanaman yang menghasilkannya tapi merugikan bagi tanaman sasatan. Tumbuhan yang menghasilkan alelokimia umunya mendominasi daerah tertentu sehingga populasi hunian pada umumnya adalah populasi tumbuhan yang menghasilkan alelokimia. Dengan adanya proses interaksi ini,penyerapan air dan nutrisi terkonsentrasi pada tanaman penghasil alelokimia dan tumbuhan tertentu yang toleran terhadap senyawa ini (Djazuli, 2011).
Adapun pengaruh alelopat pada tanaman menurut Wiboyo(2011) yaitu:
·   Menghambat penyerapan hara dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan
·   Menghambat pembelahan sel-sel akar tumbuhan
·   Mempengaruhi pembesaran sel tumbuhan
·   Menghambat respirasi akar
·   Menghambat sintesis protein
·   Menurunkan daya permeabilitas membran sel tumbuhan
·   Menghambat aktivitas enzim.

sumber:
Anonim. 2011. Alelopati Tanamn <scribd.com/doc/2497261/alelopat.htm>. Diakses pada 7 Oktober 2012.

Djazuli, M. 2011. Alelopati pada beberapa tanaman perkebunan dan tekhnik pengendalian serta prospek pemanfaatannya. Prospektif 10 (1): 44-50.

Gilani, S. A. 2010. Phytotoxic studies of medical plant species of Pakistan. Journal Botany 28(1): 987-996.

Setyawati, N. dan E. Suprijono. 2001. Efikasi alelopati teki formulasi cairan terhadap gulma. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 3(1): 16-24.

Wibowo,D.M. 2011. Teknologi Pengendalian Gulma.<ml.scribd.com/doc/alelopat.htm>. Diakses pada 7 Oktober 2012.

Wiroatmojo, J. 1992. Alelopati pada tanaman Jahe. Buletin Agronomi. 10(3): 1-6. 



No comments:

Post a Comment